Kondisi Jaringan Telekomunikasi Akibat Gempa Cianjur: 2 BTS Smartfren Mati, XL Axiata Sempat Terganggu

Akibat gempa Magnitudo 5,6,sejumlah infrastruktur di Cianjur dan sekitarnya mengalami gangguan, termasuk jaringan komunikasi.

oleh Iskandar diperbarui 21 Nov 2022, 16:15 WIB
Kerusakan bangunan SDN Cugenang akibat gempabumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Senin (21/11). (BPBD Kabupaten Cianjur)

Liputan6.com, Cianjur - Gempa Magnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022), pukul 13.21 WIB.

Badan Meteoroogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut lokasi gemba berada di 6.84 LS,107.05 BT (10 km Barat Daya Kabupaten-Cainjur-Jabar), dengan kedalaman 10 km. Gempa dirasakan kuat hingga ke Jakarta, Tangerang, Bekasi, bahkan Banten dan Bogor.

Terkait musibah ini, sejumlah infrastruktur di Cianjur dan sekitarnya mengalami gangguan, termasuk jaringan komunikasi.

Operator seluler Smartfren mengaku dua BTS dari total 152 BTS milik perusahaan di Cianjur dan sekitarnya mati karena terputusnya pasokan listrik.

"Saat ini network Smartfren dalam kondisi yang aman, dan pelanggan tetap bisa berkomunikasi. Ada 1-2 site (BTS) kami yang mati akibat terputusnya pasokan listrik, namun tidak mengalami kerusakan," kata VP Network Operations Smartfren, Agus Rohmat, melalui pesan singkat,

Ia menambahkan, situasi ini memerlukan penanganan cepat dan perusahaan terus melakukan pemantauan di lapangan.

"Kondisi ini memerlukan penanganan yang cepat, dan Smartfren selalu memonitor serta langsung merespon segala kondisi yang terjadi di lapangan," pungkasnya.

Sementara itu, XL Axiata memastikan bahwa jaringan miliknya di area Cianjur dan kota/kabupaten sekitarnya masih tetap terjaga dan beroperasi.

"Meski demikian, sejumlah BTS sempat terdampak pemadaman listrik PLN. Saat ini tim teknis XL Axiata di lapangan berupaya memulihkan kondisi BTS-BTS dengan menyalakan genset, serta memastikan kondisi fisik semua infrastruktur jaringan di area terdampak," kata Group Head Corporate Communication XL Axiata, Retno Wulan.

Selain itu, ia menambahkan, dari pusat monitoring jaringan, XL Axiata telah melakukan rekayasa jaringan agar layanan di area-area tersebut tetap bisa melayani pelanggan secara maksimal.


BRIN: Gempa Cianjur M 5,6 Tidak Terkait Potensi Gempa Megathrust di Selatan Jawa

Ilustrasi gempa (unsplash)

 Gempa Magnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jabar, Senin (21/11/2022), pukul 13.21 WIB. Badan Meteoroogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut lokasi gemba berada di 6.84 LS,107.05 BT (10 km Barat Daya Kabupaten-Cainjur-Jabar), dengan kedalaman 10 km. Gempa dirasakan kuat hingga ke Jakarta, Tangerang, Bekasi, bahkan Banten dan Bogor.

Terkait gempa tersebut, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan, gempa yang mengguncang wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berpotensi merusak. Meski begitu, gempa tidak terkait potensi megathrust di Selatan Jawa.

"Karena gempa ini dangkal, berpotensi merusak infrastruktur, rumah, atau pemukiman, di sekitar epicenter," kata pakar tsunami BRIN Widjo Kongko, Senin (21/11/2022).

Wilayah Jawa Barat di bagian Selatan dan Barat Daya Sumatera menyimpan potensi gempa bumi megathrust. Meski tidak diketahui kapan gempa itu akan terjadi, namun Widjo menuturkan harus waspada terhadap ancaman tsunami dan upaya mitigasinya perlu lebih serius dan segera dilakukan.

"Gempa yang baru saja terjadi tidak terkait langsung dengan potensi gempa megathrust," ujar Widjo.

Gempa bumi dengan magnitudo 5,6 melanda wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin pukul 13.21 WIB sebagaimana diumumkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Pusat gempa bumi itu berada di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur, sekitar 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, pada kedalaman 10 km.

Widjo menuturkan gempa tersebut terkait dengan sesar-sesar lokal yang ada di sekitar pusat gempa. Namun, masih menunggu informasi atau analisis BMKG untuk menjelaskan sesar tersebut

"Sesar apa, belum ada informasi atau analisis. Kita menunggu BMKG," katanya.

Gempa yang getarannya dirasakan hingga wilayah Jakarta, Bekasi, dan Bogor itu menurut BMKG tidak berpotensi menimbulkan tsunami.


Antisipasi Gempa Bumi

Ilustrasi Gempa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.


Infografis Gempa Megathrust Bayangi Jakarta (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Gempa Megathrust Bayangi Jakarta (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya