Liputan6.com, Jakarta Masyarakat Jawa Barat khususnya di Cianjur baru saja digemparkan dengan bencana Gempa. Meski bermagnitudo kecil, namun kategori gempa yang terjadi Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB itu bersifat merusak. Dilaporkan kondisi Cianjur sebagai titik pusat gempa rusak parah.
Baca Juga
Advertisement
Sebagaimana melansir dari News Liputan6.com, tingkat kerusakan rumah ditemukan dari kategori berat hingga sedang. Sedangkan rata-rata 90 persen rumah mengalami rusak sedang. Penyusuran dampak gempa ini masih dilakukan untuk mengetahui sifat gempa yang terjadi di 10 kilometer barat daya, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat itu.
"Beberapa rusak parah, 90 bangunan data sementara rusak ringan, kami masih terus data," kata Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan.
Siapa sangka, gempa itu terasa hingga Jakarta yang jaraknya 100 kilometer dari Cianjur. Begitu pula gempa dirasakan kuat hingga Tangerang, Bekasi, bahkan Banten dan Bogor. Sontak masyarakat panik akibat gempa yang berlangsung selama 10 hingga 20 detik itu.
Diketahui gempa berada di kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut itu masih berkemungkinan terjadi gempa susulan. Berikut Liputan6.com merangkum fakta gempa berkekuatan M 5,6 di Cianjur melansir dari berbagai sumber, Senin (21/11/2022).
1. Gempa Dangkal Bersifat Merusak
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, untuk sementara pihaknya melihat daerah pusat gempa masih berada di segmen sesar Cimandiri dan masih berkaitan dengan Sesar Rajamandala.
"Ini masih kita telusuri," katanya.
Pihaknya juga menjelaskan alasan gempa bisa mengguncang kawasan Jabodetabek. Abdul Muhari menyebut, gempa Cianjur pertama merupakan gempa vertikal, tiga menit kemudian guncangan horizontal mulai mengayun.
"Ini tipikal gempa darat, paling merusak guncangan yang pertama," katanya.
Advertisement
2. Tak Berpotensi Tsunami
Mengutip dari laman resmi BMKG, dilaporkan pusat gempa berada di darat 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat atau berlokasi di 6.84 LS (lintang selatan), 107.05 BT (bujur timur).
BMKG menyebut gempa bermagnitudo 5,6 itu tidak berpotensi tsunami. Meski begitu, BMKG mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.
"Arahan tidak berpotensi TSUNAMI," demikian bunyi peringatan BMKG di laman resminya.
3. Dampak Kerusakan Gempa Cianjur
Saking kuatnya gempa yang berpusat di Cianjur itu, tak sedikit kerusakan yang ditimbulkan.
Mulai dari bangunan umum hingga rumah-rumah dilaporkan porak poranda.
"Ada rumah dan bangunan yang mengalami kerusakan," kata Humas BPBD Provinsi Jawa Barat Andrie Setiawan di Kota Bandung, Senin (21/11/2022)
Namun, Andrie belum bisa menyampaikan data terperinci mengenai jumlah rumah dan bangunan yang rusak akibat gempa di wilayah Kabupaten Cianjur dan daerah-daerah di sekitarnya. Menurut dia, BPBD Provinsi Jawa Barat masih menghimpun laporan mengenai dampak gempa yang pusatnya berada di barat daya Cianjur dari BPBD tingkat kabupaten dan kota.
"Saat ini BPBD kabupaten dan kota masih melakukan pemeriksaan mendalam, jadi kami belum menerima data secara lengkap," kata Andrie.
Tim Reaksi Cepat BPBD setempat masih melakukan pendataan di wilayah. Data sementara per pukul 14.11 WIB, rumah rusak berat sebanyak 7 unit.
Advertisement
4. Gegerkan Aktivitas Perkantoran
Sebagaimana yang telah diketahui, gempa mengguncang kuat hingga ke Jakarta. Tak heran warga yang merasakan guncangan lindu pun langsung berhamburan keluar dari rumah dan bangunan. Terlebih aktivitas perkantoran yang sedang pada jam padat.
Melansir News Liputan6.com hal itu dirasakan di wilayah Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Warga sontak keluar rumah begitu merasakan getaran gempa yang cukup kuat seperti ada truk besar yang melintas. Kondisi serupa juga terjadi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya. Sejumlah pengunjung sidang sempat panik begitu merasakan guncangan gempa.
Tak hanya di Jakarta, gempa juga terasa kuat di wilayah Depok, dan Bogor Jawa Barat.
5. Telan Korban Jiwa dan Luka
Di waktu yang terpisah, Abdul Muhari menyebut korban meninggal akibat gempa bumi magnitude 5,6 yang terjadi di Cianjur menyebabkan dua warga meninggal dunia.
"Dua warga meninggal dunia dan sejumlah rumah rusak pasca kejadian tersebut. Korban luka dibawa ke beberapa rumah sakit rujukan, yang luka-luka ringan juga masih kami data," kata Doni kepada awak media.
Menurut Abdul, data itu dia terima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur. Selain dua warga meninggal, menurut dia terdapat juga korban luka.
"Selain adanya korban meninggal dunia, empat warga mengalami luka-luka," kata diam
Advertisement
6. Antisipasi Gempa Susulan
Abdul Muhari dari BNPB juga mengatakan, masyarakat perlu mewaspadai terjadinya gempa susulan yang mungkin saja bisa terjadi. Masyarakat yang berada di daerah-daerah tertentu dengan kondisi tanah lunak akan bisa lebih terdampak.
"Untuk gempa susulan, masih mungkin terjadi, kita belajar dari gempa Lombok," katanya.