BMKG: Gempa Cianjur Diduga Akibat Patahan Geser Cimandiri atau Padalarang

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memastikan, pihaknya terus melakukan monitoring data pasca gempa bermagnitudo 5,6 yang menghantam Cianjur.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 21 Nov 2022, 16:35 WIB
Gempa di Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). (Foto: dokumentasi BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memastikan, pihaknya terus melakukan monitoring data pasca gempa bermagnitudo 5,6 yang menghantam Cianjur. Menurut dia, hasil analisis sementara, gempa diduga akibat adanya patahan.

"Sementara data kami mengarah dimungkinkan diduga di Patahan Cimandiri atau bisa juga di Padalarang," kata Dwi saat jumpa pers, seperti dikutip Senin (21/11/2022).

Dwikorita menambahkan, pihaknya tidak menutup kemungkinan jika patahan yang terjadi terhadap gempa di Cianjur berpengaruh terhadap patahan lain. Namun, menurut dia hal itu perlu pendalaman para ahli lebih lanjut.

"Apakah ada pengaruhnya ke patahan lain harus ada pendalaman lebih lanjut," singkat dia.

Sebagai tindakan lanjutan, Dwikorita dan deputi BMKG mengaku akan segera meninjau langsung ke lokasi terdampak di Cianjur. Hal itu dirasa perlu, tujuannya untuk melakukan verifikasi langsung selain update berkala secara otomatis.

"Kita terus analisis, kita terus koordinasi banyak pihak, kami mengirim ke lapangan Insya Allah saya dan pak deputi, tim kita sebar, ada tim yang melakukan pengukuran langsung melalui survei, lalu ada tim healing untuk menenangkan masyarakat, lalu juga ada tim yang berkomando dengan BNPB," Dwikorita menutup.

Gempa Magnitudo 5,6 Cianjur, Terasa Sampai Jakarta

Gempa M 5,6 Cianjur

Ilustrasi Gempa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Gempa bumi mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat hari ini, Senin (21/11/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat lindu terjadi pada pukul 13:21:10 WIB.

Ada pun gempa dilaporkan BMKG berkekuatan magnitudo 5,6. Sementara, lokasi gempa terletak pada koordinat titik 6,84 Lintang Selatan (LS) dan 107,05 Bujur Timur (BT). Atau lebih tepatnya di 10 kilometer barat daya, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Gempa berada di kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut.


Antisipasi Gempa

Seorang siswa berlindung di bawah meja saat mengikuti simulasi gempa bumi dan tsunami di Jimbaran, Bali (5/11/2019). Latihan dilakukan untuk memberikan pengajaran kepada siswa agar mengantisipasi bahaya bencana gempa bumi dan tsunami yang bisa datang sewaktu-waktu. (AFP Photo/Sonny Tumbelaka)

Berikut ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum Terjadi Gempa:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Sesudah Terjadi Gempa

- Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

INFOGRAFIS: Deretan Gempa Terbesar di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya