Liputan6.com, Jakarta - Gempa dengan magnitudo 5,6 yang berpusat di Cianjur mengakibatkan longsor di beberapa tempat, salah satunya menutup akses jalan nasional. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) langsung mengirimkan bantuan alat berat untuk melakukan perbaikan.
Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan terjadi longsor di jalan yang menghubungkan kawasan Puncak-Cipanas-Cianjur. Untuk mengatasi hal itu, pihaknya telah mengirimkan alat berat.
Advertisement
"Kita sedang mobilisasi personil dan alat berat dari lokasi terdekat (sekitar 10 km) untuk pembersihan jalan nasional dari pohon tumbang dan tanah dari longsoran tebing," ujarnya saat dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (21/11/2022).
Langkah ini dilakukan agar lalu lintas pada jalan nasional dari Puncak - Cipanas - Cianjur kembali normal. Ini baru menjadi salah satu yang dilaporkan aksesnya tertutup longsor.
"Salahsatu lokasi yang sudah kita terima laporannya dari lapangan adalah di Kecamatan Cugenang pada ruas jalan nasional antara Kota Cianjur ke Puncak," ungkapnya.
Mengutip foto yang dibagikan Endra, ada satu mobil berwarna putih yang terkena longsoran di sisi kiri jalan. Sementara, foto lainnya memperlihatkan petugas yang tengah bersiaga dan berjaga di sekitar lokasi kejadian.
Operasional KA Dihentikan Sementara
PT Kereta Api Indonesia (Persero) memastikan operasional kereta api tetap normal. Khususnya di wilayah daerah operasi (Daop) 1 Jakarta.
Perusahaan memastikan guncangan gempa dengan magnitudo 5,6 yang berpusat di Kabupaten Cianjur tidak mengganggu operasional. Termasuk didalamnya operasional KA Pangrango dengan rute Bogor-Sukabumi.
"Menanggapi peristiwa gempa yang terjadi di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat siang ini, PT KAI Daop 1 Jakarta memastikan seluruh perjalanan kereta api (KA) di wilayah kerja Daop 1 Jakarta saat ini dalam kondisi aman, lancar dan terkendali, tidak ada gangguan operasional dampak kejadian tersebut termasuk perjalanan KA Pangrango pada lintas Bogor - Sukabumi," ujar Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunnisa dalam keterangannya, Senin (21/11/2022).
Kendati dalam keadaan normal, ada beberapa perjalanan yang operasionalnya dihentikan sementara. Tujuannya, untuk memastikan armada bisa berjalan normal.
"Paska terjadinya gempa sejumlah KA sempat diberhentikan sesaat dengan rentang waktu paling lama hingga 10 menit untuk pemeriksaan kondisi prasarana guna memastikan keamanan dan keselamatan perjalanan KA," tutur Eva.
Setelah dilakukan pemeriksaan kondisi prasarana perkeretaapian seperti jalur rel, jembatan, persinyalan, listrik aliran dan sejumlah prasarana lainnya terpantau dalam kondisi baik serta tidak mengalami kerusakan yang dapat mengganggu operasional KA.
Menurutnya, seluruh petugas PT KAI Daop 1 Jakarta selalu siaga mengantisipasi semua kemungkinan yang berkaitan dengan alam salah satunya gempa. Pada titik rawan petugas yang berjaga selalu melakukan pengawasan dan pemantau berkala untuk memastikan kondisi prasarana dalam kondisi baik.
Advertisement
Koordinasi
Lebih lanjut, Eva menegaskan kalau seluruh petugas terkait melakukan koordinasi. Tujuannya, guna memastikan kondisi-kondisi terkini akibat dari guncangan gempa.
"Koordinasi antara petugas penjaga daerah rawan dan semua jajaran operasional termasuk masinis yang selalu mendapatkan pantauan terbaru dari Pusat Pengendali Kereta Api juga dilakukan," ungkapnya.
"Daop 1 Jakarta menghimbau kepada pengguna jasa KA agar selalu mengikuti arahan petugas dilapangan jika sewaktu - waktu terjadi kondisi khusus," pungkas Eva.
Pertamina Pastikan Pasokan BBM-LPG Normal
Sedangkan PT Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran BBM dan LPG tetap berjalan normal. Menyusul adanya gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan mengonfirmasi hal tersebut.
"PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat memastikan secara umum operasional lembaga penyalur BBM dan LPG berjalan normal pasca gempa bumi magnitudo 5,6 pada Senin (21/11) pukul 13.21 WIB dengan titik koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur," kata dia kepada Liputan6.com, Senin (21/11/2022).
Guna memastikan kondisi di lapangan, Eko menyebut kalau Pertamina tengah melakukan pengecekan lanjutan. Khususnya untuk wilayah terdampak gempa seperti Cianjur dan Sukabumi, Jawa Barat.
"Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut pada sarana dan fasilitas (sarfas) hingga lembaga penyalur BBM dan LPG di wilayah Regional Jawa Bagian Barat, khususnya Cianjur dan Sukabumi, serta di Jawa Barat secara umum," ujarnya.
Dalam kondisi pasca gempa, Eko mengimbau agen penyalur hingga masyarakat untuk tetap bersiap mengenai potensi dampak susulan.
"Pertamina menghimbau agar seluruh mitra lembaga penyalur dan konsumen tetap waspada, serta terus mengikuti perkembangan informasi mengenai gempa dan dampaknya," kata dia.
"Jika masyarakat membutuhkan informasi terkait produk dan layanan Pertamina, dapat menghubungi Call Center 135," pungkas Eko.
Advertisement