Bitcoin Senilai Rp 5,2 Triliun Lenyap dari FTX Sebelum Ajukan Kebangkrutan

Pada 7 November 2022, data mengungkapkan bursa hanya memiliki 0,25 bitcoin karena semuanya ditransfer jauh sebelum pengajuan kebangkrutan perusahaan FTX.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 21 Nov 2022, 19:19 WIB
Bitcoin - Image by MichaelWuensch from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Selain ratusan juta dolar Amerika Serikat dalam berbasis token ethereum disedot dari dompet FTX setelah perusahaan ajukan kebangkrutan pada 11 November 2022, bitcoin senilai USD 333 juta atau Rp 5,23 triliun (asumsi kurs Rp 15.721 per dolar AS) juga menghilang.

FTX memegang bitcoin senilai USD 3,3 miliar atau sekitar Rp 51,89 triliun selama masa kejayaannya. Namun, pada 7 November 2022, bursa kripto itu memiliki 0,25 bitcoin.

Lima hari sebelum FTX ajukan kebangkrutan, 20.176 bitcoin lepas dari bursa kripto dalam waktu kurang dari 24 jam

Setelah CEO Binance Changpeng Zhao (CZ) mengatakan Binance akan lepas semua token FTT-nya, semua pihak segera mulai melihat reaksi FTX. Selain menonton reaksi FTX terhadap pernyataan CZ, orang-orang mulai mengamati saldo kripto bursa yang terkepung.

Banyak pihak yang sedot dana berbasis ethereum dari bursa pada hari yang sama ketika mengajukan perlindungan kebangkrutan. Namun, FTX juga memiliki setidaknya 20.176,84 bitcoin (BTC) pada 5 November 2022. Namun, keesokan harinya, cadangan BTC FTX turun menjadi 220,26 bitcoin.

Pada 7 November 2022, data mengungkapkan bursa hanya memiliki 0,25 bitcoin karena semuanya ditransfer jauh sebelum pengajuan kebangkrutan perusahaan.

Tahun lalu, ketika FTX adalah bursa kripto dalam hal volume perdagangan kripto global, data cryptoquant.com, menunjukkan platform perdagangan tersebut memiliki 75.303 BTC dan bitcoin sekitar USD 46.000 per unit. Pada nilai tukar tersebut pertengahan April 2021, simpanan bitcoin 75.000 bernilai USD 3,3 miliar.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 


Cadangan Bitcoin

Ilustrasi bitcoin (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Pada pertengahan September 2021, cadangan bitcoin FTX turun ke kisaran 20.000. Hal itu selama lebih dari setahun. Berdasarkan data coinglass.com pada 8 Mei 2022 menunjukkan FTX adalah bursa terbesar ke-11 dalam hal cadangan BTC. Pada hari itu, FTX memegang 20.048,43 bitcoin. Coinglass sekarang menempatkan FTX di posisi ke-18 karena menunjukkan bursa kripto itu memiliki 7,03 btc.

Cryptoquant.com menunjukkan dompet FTX menampung kira-kira 7 BTC pada 19 November 2022. 20.176,84 btc bernilai USD 333 juta tetapi ketika ditransfer, dana itu bernilai USD 409 juta.

Melalui twitter dan beberapa publikasi media crypto dilaporkan kalau 20.176,84 btc menghilang dari FTX. Selain itu, bitcoin hilang sebelum CZ memberi tahu publik Binance akan akuisisi FTX dan kemudian ungkapkan binance mundur dari kesepakatan karena uji tuntas.

 


Bursa Kripto FTX Bakal Jual hingga Restrukturisasi Anak Usaha

Ilustrasi Bitcoin (iStockPhoto)

Sebelumnya, CEO baru FTX John Ray mengatakan akan menjual dan merestrukturisasi bisnisnya. Hal ini bahkan dilakukan di tengah regulator Bahama dan FTX berselisih dalam pengajuan pengadilan.

"Berdasarkan tinjauan kami selama seminggu terakhir, kami senang mengetahui banyak anak perusahaan FTX yang teregulasi atau berlisensi, di dalam dan di luar Amerika Serikat, memiliki neraca, manajemen bertanggung jawab dan waralaba yang berharga,” ujar CEO FTX John Ray, seperti dikutip dari CNBC, ditulis Minggu (20/11/2022).

Ray menambahkan,  “prioritas” dalam beberapa minggu mendatang untuk eksplorasi penjualan, rekapitalisasi, dan transaksi strategis lainnya sehubungan dengan hal tersebut, anak perusahaan yang diidentifikasi.

Pernyataan Ray datang bersamaan dengan banyaknya pengajuan pada Sabtu pagi, 19 November 2022 di pengadilan Delaware. Dalam pengajuan tersebut, FTX meminta izin untuk membayar vendor luar, konsolidasikan rekening bank dan membuat yang baru.

 

 


Belum Tetapkan Jadwal Khusus

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Untuk kemungkinan penjualan tidak jelas. FTX mengindikasikan belum menetapkan jadwal khusus untuk penyelesaian proses ini. FTX juga mengatakan tidak bermaksud untuk mengungkapkan perkembangan lebih lanjut kecuali dan sampai ditentukan pengungkapan lebih lanjut yang sesuai dan diperlukan.

Di sisi lain baik FTX dan regulator Bahama mencari yurisdiksi atas proses kebangkrutan di dua pengadilan Amerika Serikat yang berbeda. Pekan lalu, regulator Bahama memindahkan ratusan juat “aset digital dari FTX ke milik mereka sendiri setelah FTX menuding melakukannya dalam pengajuan pengadilan.

Ray memilih beberapa anak perusahaan yang lebih sehat. Salah satu contohnya Ledger X, platform derivatif yang diatur oleh Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi. LedgerX, salah satu dari sedikit aset terkait FTX yang bukan bagian dari proses kebangkrutannya dan tetap beroperasi hingga kini. Platform yang diakuisisi FTX pada 2021 memungkinkan trader membeli opsi, kontrak berjangka pada bitcoin dan ethereum.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya