Liputan6.com, Cianjur Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Cianjur Jawa Barat langsung mengerahkan seluruh dokter anggotanya untuk bertugas menangani korban gempa Cianjur. Ada 200-an dokter yang dikerahkan untuk penanganan korban gempa yang bermagnitudo 5,6 pada Senin, 21 November 2022 pukul 13.21 WIB itu.
"Ada sekitar 200 tenaga medis dokter umum dan dokter spesialis anggota IDI Cianjur dan yang bertugas di wilayah Cianjur turun menangani korban gempa," kata Ketua IDI Cabang Cianjur dokter Ronny Hadyanto dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com.
Advertisement
IDI Cabang Cianjur juga saat ini tengah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dinkes Cianjur, Pemerintah Kabupaten Cianjur serta pihak lain dalam persiapan Rumah Sakit Darurat di Pendopo Kabupten Cianjur di Jalan Siti Zaenab.
Sementara itu, Ketua IDI Wilayah Jawa Barat dr Eka Mulyana, SpOT menyampaikan bahwa IDI Wilayah Jawa Barat sedang mengerahkan tim siaga bencana dari IDI Jawa Barat. Saat ini tim dokter tersebut sedang dalam perjalanan ke Cianjur seraya membawa perlengkapan tenda peleton dan sejumlah obat-obatan.
Eka juga telah berkoordinasi dengan sejumlah IDI cabang di Jawa Barat dan sekitar Cianjur untuk membantu dari sisi tenaga medis.
Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, dr M. Adib Khumaidi, SpOT mengatakan bahwa Pusat Krisis kesehatan dan pengabdian masyarakat yang dipimpin dokter Corona Rintawan juga akan mengerahkan bantuan dan tenaga medis ke lokasi bencana di Cianjur.
Berdasarkan informasi dari Tim IDI Cianjur tentang kebutuhan SDM yang dibutuhkan adalah dokter bedah dan bedah orthopedi serta perlengkapan dan alat kesehatan mendukung. Saat ini disiapkan juga rujukan medis ke Bandung dan RS Hasan Sadikin.
Seperti diketahui pada Senin, 21 November 2022 pukul 13.21 WIB terjadi gempa bermagnitudo 5,6 berpusat di 10 km arah Barat Daya dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
58 Orang Meninggal Dunia dan 700 Luka-Luka
Ronny mengatakan hingga 17.30 WIB terdata 58 orang meninggal akibat gempa yang terdiri dari dewasa, lansia dan anak-anak. Para korban jiwa tersebut berada di RSUD Sayang Cianjur sebanyak 54 dan di RSUD Cimacan 4.
Sebagian besar korban meninggal akibat cedera di kaki dan kepala. Sementara itu korban yang luka secara total mencapai lebih dari 700 orang.
Saat ini, RSUD Sayang Cianjur hingga saat ini menampung sekitar lebih dari 200 korban luka.
Advertisement