Dunia Berduka Atas Gempa Cianjur

Jumlah korban gempa Cianjur sudah tembus 150 orang.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 22 Nov 2022, 12:51 WIB
Korban gempa menjalani perawatan di RSUD Cimacan, Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Hingga berita ini ditulis, Bupati Cianjur Herman Suherman menyebut jumlah korban meninggal akibat gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur sudah mencapai 56 orang dan 700 lebih lainnya luka-luka. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Gempa di Cianjur dilaporkan telah menewaskan lebih dari 160 orang. Bencana alam ini menjadi sorotan internasional.

Media-media dunia juga turut mengabarkan gempa yang terjadi. BBC turut mencatat 162 korban telah meninggal dunia. Media Jepang seperti Kyodo dan Japan Times juga turut menyorot bencana gempa yang terjadi di Cianjur.

Presiden Prancis Emmanuel Macron telah ikut berduka kepada para korban di Cianjur. Ia menulis pesan dalam Bahasa Prancis dan Indonesia.

"Pagi ini Indonesia terguncang gempa kuat yang membawa kehancuran dan memangsa nyawa. Duka cita mendalam untuk para korban. Prancis turut solider," tulis Presiden Emmanuel Macron via Twitter, dikutip (22/11/2022).

Senada, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau ikut memberikan ucapan duka. Kanada disebut siap membantu.

"Saya dengan sepenuh hati bersama orang-orang yang terdampak gempa besar yang terjadi di Indonesia. Saya memberikan dukacita yang paling tulus kepada mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai, dan saya memikirkan kehidupan yang telah diubah selamanya. Kanada siap untuk menolong kalian," ujar PM Trudeau.

PM baru Inggris Rishi Sunak berkata kaget terhadap bencana yang terjadi di Indonesia. Ia berkata Inggris berdiri bersama Indonesia. 

"Saya kaget dengan gambaran-gambaran kehancuran di Indonesia hari ini. Baru pekan lalu, saya merasakan langsung kehangatan, kedermawanan, dan kebaikan rakyat Indonesia. Pikiran saya bersama mereka sekarang," ujar Rishi Sunak.

Arab News melaporkan bahwa Raja Salman dan Pangeran Mohammad bin Salman ikut berduka atas gempa yang terjadi.


Polres Tasik Kirimkan 100 Tenda dan Ratusan Selimut Bantu Korban Gempa Cianjur

Korban gempa menjalani perawatan di RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Data BNPB mencatat, hingga pukul 19.34 WIB sebanyak 62 warga menjadi korban meninggal dunia dan 25 orang tercatat masih tertimbun reruntuhan akibat gempa dengan kekuatan 5,6 SR di Kabupaten Cianjur. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kepolisian Resort Tasikmalaya, Jawa Barat mengirimkan 1 pleton dalmas dan ratusan paket sembako dan selimut untuk membantu mengevakuasi korban bencana gempa Cianjur.

Kapolres Tasikmalaya AKBP Suhardi Hery Haryanto, mengatakan, melihat besarnya dampak bencana gempa yang ditinggalkan, baik korban jiwa termasuk kerusakan bangunan, lembaganya langsung menerjunkan petugas ke lokasi bencana.

 “Bantuan kami kawal langsung oleh patwal dari satuan lalu lintas Polres Tasikmalaya agar pengiriman bantuan berjalan dengan tepat waktu dan cepat,” ujarnya, Senin (21/11/2022).

Selain paket sembako yang berisi beras, minyak, mi, dan kebutuhan pokok lainnya, pihaknya sengaja mengirimkan ratusan tenda dan selimut yang diperuntukan bagi korban  terdampak gempa.

“Semoga bantuan ini dapat bermanfaat dan meringankan beban saudara kita di Cianjur,” ujar dia.

Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNBP hingga pukul 19.27 petang tadi mencatat, total korban jiwa gempa Cianjur mencapai 56 orang, serta 23 korban masih tertimbun reruntuhan material gempa.


Banyak Korban Anak-Anak

Korban gempa menjalani perawatan di RSUD Cimacan, Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Hingga berita ini ditulis, Bupati Cianjur Herman Suherman menyebut jumlah korban meninggal akibat gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur sudah mencapai 56 orang dan 700 lebih lainnya luka-luka. (merdeka.com/Arie Basuki)

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur kini menjadi 162 orang. Di mana menurutnya, didominasi oleh anak-anak.

"Tercatat di call center BPBD Cianjur, mohon izin menyampaikan berita buruk ada 162 orang meninggal dunia," kata dia usai meninjau korban gempa di Cianjur, Senin (21/11/2022). 

"Mayoritas yang meninggal dunia adalah anak-anak karena kejadiannya saat anak-anak belajar di sekolah madrasah dan pesantren," sambungnya.

Selain itu, lanjut Ridwan, korban luka-luka tercatat hingga pukul 20.00 WIB ada 325 orang dan pengungsi 13.784 orang.

"Mayoritas korban luka patah tulang dan luka memar akibat tertimpa material bangunan," ujarnya.

Kerusakan rumah bangunan atau sebanyak 2.345 unit. Adapun kerusakan pada bangunan pendidikan yakni pondok pesantren Al Muhammadiyah, SMK Medika, MAN 2 Cianjur, SMP 1 Cianjur, SMANDA, SD Ibu Pertiwi.

Gempa juga menghancurkan tiga masjid dan delapan perkantoran seperti kantor PUPR, BPBD, Lapas Cianjur, Kantor Kejaksaan, Polres Cianjur, Dinsos dan Koni.

Tak hanya itu, jalan nasional yang menghubungkan Cianjur dengan Bogor tertimbun longsor dan lalu lintas terputus. Longsor terjadi beberapa saat setelah wilayah itu diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5,6.

"Ada tiga titik longsoran di Cugenang. Ada lima mobil yang terperangkap. Tapi laporan belum masuk apakah sudah terevakuasi atau belum," jelas Ridwan.


Puan: Korban Luka Harus Segera Ditangani

Korban gempa menjalani perawatan di RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Data BNPB mencatat, hingga pukul 19.34 WIB sebanyak 62 warga menjadi korban meninggal dunia dan 25 orang tercatat masih tertimbun reruntuhan akibat gempa dengan kekuatan 5,6 SR di Kabupaten Cianjur. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah pusat dan daerah tanggap bencana menyusul gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Ia menegaskan, keselamatan warga harus menjadi prioritas.

“Atas nama DPR dan pribadi, saya menyampaikan dukacita mendalam untuk para korban meninggal akibat gempa bumi yang melanda wilayah Cianjur dan sekitarnya,” kata Puan, dalam keterangan resmi, Senin (21/11/2022).

Politikus PDIP ini meminta BNPB bekerja sama dengan stakeholder terkait dan para relawan dalam mempercepat evakuasi korban.

Dia juga mengingatkan agar korban luka-luka segera mendapat penanganan mengingat banyak pasien korban gempa yang terpaksa menjalani perawatan di halaman RSUD Cianjur akibat IGD RS tersebut tak mampu menampung pasien karena korban gempa terus berdatangan dari berbagai daerah.

“Segera bangun rumah sakit darurat, dan perbanyak bantuan tenaga medis untuk membantu korban gempa di Cianjur. Priorotaskan keselamatan warga. Korban luka harus segera ditangani, apalagi tidak sedikit anak-anak yang menjadi korban,” tegas Puan.

Lebih lanjut, dia mendorong adanya kerja sama lintas kementerian dan lembaga dalam mempermudah penanganan darurat rencana. Sebanyak tujuh kecamatan dilaporkan mengalami kerusakan parah akibat gempa.

“Upayakan bantuan cepat diberikan, termasuk untuk daerah yang terisolir akibat gempa. Logistik dan kebutuhan medis harus cepat sampai,” ungkap Puan.

Dia pun mengingatkan agar lokasi penampungan atau pengungsian korban memperhatikan kenyamanan dan keamanan warga. Puan meminta Pemerintah sigap menyiapkan segala kebutuhan masyarakat.

“Termasuk pasokan listrik dan air. Kemudian selimut, dan alas tidur bagi warga khususnya korban anak, lansia, ibu hamil dan ibu menyusui,” tutur mantan Menko PMK itu. 

INFOGRAFIS: Deretan Gempa Terbesar di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya