PKB Akan Buka Posko Darurat Gempa Cianjur, Ajak Masyarakat Ikut Bantu

Sebanyak 162 orang dilaporkan meninggal dunia dalam bencana alam gempa Cianjur pada Senin siang kemarin. PKB berharap, pemerintah segera memberikan bantuan kebutuhan pokok dan juga tenaga medis untuk membantu pemulihan para korban.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 22 Nov 2022, 07:48 WIB
Korban gempa menjalani perawatan di RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Data BNPB mencatat, hingga pukul 19.34 WIB sebanyak 62 warga menjadi korban meninggal dunia dan 25 orang tercatat masih tertimbun reruntuhan akibat gempa dengan kekuatan 5,6 SR di Kabupaten Cianjur. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk membantu para korban bencana gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Juru Bicara PKB, Nada Fuady menyampaikan, semua kader juga harus bersatu untuk membantu saudara-saudara yang terdampak musibah bencana alam gempa Cianjur ini.

“Makanya saya sebagai Jubir PKB ingin mengajak semua pihak terutama anak-anak muda untuk bergabung semua untuk memberikan bantuan,” kata Nada kepada wartawan, dikutip Selasa (22/11/2022).

PKB, kata Nada, akan segera membuat posko darurat bencana gempa Cianjur. Hal itu sebagai upaya untuk memberikan bantuan kepada para korban gempa.

“Kami dari partai PKB juga akan segera membuat posko darurat bencana gempa Cianjur agar dapat membatu sebanyak-banyaknya warga,” tutur Nada.

Dalam kesempatan itu, Nada berharap, pemerintah segera menyalurkan bantuan kepada para korban. Selain bantuan berupa sembako, juga diperlukan tenaga medis yang benar-benar memadai.

“Saya juga berharap pemerintah dapat memberikan bantuan dalam segi konseling kepada korban-korban terutama untuk anak-anak kecil dan juga memberikan tenaga medis yang adequate,” harap Nada.

Atas nama PKB, Nada menyampaikan turut berduka cita kepada semua keluarga korban bencana gempa yang melanda Cianjur dan sekitarnya.

“Kami berharap agar keluarga korban dapat diberikan kesabaran pada saat kritis seperti ini,” tutur Nada.

 


162 Orang Meninggal Dunia

Korban gempa menjalani perawatan di RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Data BNPB mencatat, hingga pukul 19.34 WIB sebanyak 62 warga menjadi korban meninggal dunia dan 25 orang tercatat masih tertimbun reruntuhan akibat gempa dengan kekuatan 5,6 SR di Kabupaten Cianjur. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur kini menjadi 162 orang. Di mana menurutnya, didominasi oleh anak-anak.

"Tercatat di call center BPBD Cianjur, mohon izin menyampaikan berita buruk ada 162 orang meninggal dunia," kata dia usai meninjau korban gempa di Cianjur, Senin (21/11/2022).  

"Mayoritas yang meninggal dunia adalah anak-anak karena kejadiannya saat anak-anak belajar di sekolah madrasah dan pesantren," sambungnya.

Selain itu, lanjut Ridwan, korban luka-luka tercatat hingga pukul 20.00 WIB ada 325 orang dan pengungsi 13.784 orang.

"Mayoritas korban luka patah tulang dan luka memar akibat tertimpa material bangunan," ujarnya.

 


2.345 Unit Bangunan Rusak

Petugas memeriksa rumah yang rusak akibat gempa bumi di Ciheranhg Jaya, Pacet, Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Longsor akibat gempa membawa sebuah angkot yang diduga berisi penumpang dan truk ke dalam jurang, evakuasi pun akan dilanjutkan esok hari. (merdeka.com/Arie Basuki)

Kerusakan rumah bangunan atau sebanyak 2.345 unit. Adapun kerusakan pada bangunan pendidikan yakni pondok pesantren Al Muhammadiyah, SMK Medika, MAN 2 Cianjur, SMP 1 Cianjur, SMANDA, SD Ibu Pertiwi.

Gempa juga menghancurkan tiga masjid dan delapan perkantoran seperti kantor PUPR, BPBD, Lapas Cianjur, Kantor Kejaksaan, Polres Cianjur, Dinsos dan Koni.

Tak hanya itu, jalan nasional yang menghubungkan Cianjur dengan Bogor tertimbun longsor dan lalu lintas terputus. Longsor terjadi beberapa saat setelah wilayah itu diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5,6.

"Ada tiga titik longsoran di Cugenang. Ada lima mobil yang terperangkap. Tapi laporan belum masuk apakah sudah terevakuasi atau belum," jelas Ridwan.

INFOGRAFIS: Deretan Gempa Terbesar di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya