Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Senin siang kemarin, 21 November telah menelan korban jiwa mencapai 100 orang lebih. Mereka yang meninggal dunia tersebut dilaporkan didominasi oleh anak-anak.
Sementara, korban terluka hingga Senin malam kemarin, total sementara mencapai 325 orang, sedangkan warga yang mengungsi berjumlah 13 ribu lebih.
Advertisement
Saat gempa di Cianjur terjadi, guncangannya bahkan dirasakan sangat kuat hingga wilayah DKI Jakarta, Depok, Bogor, serta Tangerang. Kondisi tersebut bahkan membuat warga lari berhamburan keluar rumah.
Mereka yang berada di gedung-gedung perkantoran sontak lari keluar gedung untuk mengantisipasi ambruknya bangunan.
Lantas, apa yang memicu gempa Cianjur terjadi? Dalam keterangannya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan, bahwa gempa yang getarkan wilayah Cianjur disebabkan adanya patahan.
Patahan tersebut diduga terjadi di Cimandiri atau Padalarang. Diketahui gempa Cianjur terjadi pada pukul 13:21:10 WIB. Sementara, lokasi gempa terletak pada koordinat titik 6,84 Lintang Selatan (LS) dan 107,05 Bujur Timur (BT).
Berita terpopuler ketiga di top 3 news, Senin, 21 November kemarin masih terkait gempa di Cianjur, Jabar. Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, akibat gempa yang ditimbulkan banyak rumah warga serta bangunan sekolah yang roboh.
Menurut laporan ada 2 ribu lebih bangunan dan juga sejumlah fasilitas umum yang luluhlantak diguncang gempa. Jalan nasional yang menghubungkan Kota Bogor juga terputus akibat tertimbun longsor.
Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Senin, 21 November 2022:
1. Gempa Guncang Jakarta, Warga Berhamburan Keluar Rumah
Gempa mengguncang wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, Senin (21/11/2022) sekitar pukul 13.21 WIB. Warga yang merasakan guncangan lindu pun langsung berhamburan keluar dari rumah dan bangunan.
Seperti yang terjadi di wilayah Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Warga sontak keluar rumah begitu merasakan getaran gempa yang cukup kuat seperti ada truk besar yang melintas.
Kondisi serupa juga terjadi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya. Sejumlah pengunjung sidang sempat panik begitu merasakan guncangan gempa.
Tak hanya di Jakarta, gempa juga terasa kuat di wilayah Depok, dan Bogor Jawa Barat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gempa yang menggetarkan DKI Jakarta dan sekitarnya itu tersebut berpusat di 10 km barat daya Cianjur, Jawa Barat atau pada koordinat 6.84 LS,107.05 BT.
Gempa yang terjadi pada pukul 13:21:10 WIB ini berkekuatan magnitudo 5,6 dan kedalaman 10 km.
Advertisement
2. Ridwan Kamil: Korban Gempa Cianjur Jadi 162 Orang Meninggal Dunia, Didominasi Anak-anak
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur kini menjadi 162 orang. Di mana menurutnya, didominasi oleh anak-anak.
"Tercatat di call center BPBD Cianjur, mohon izin menyampaikan berita buruk ada 162 orang meninggal dunia," kata dia usai meninjau korban gempa di Cianjur, Senin (21/11/2022).
"Mayoritas yang meninggal dunia adalah anak-anak karena kejadiannya saat anak-anak belajar di sekolah madrasah dan pesantren," sambungnya.
Selain itu, lanjut Ridwan, korban luka-luka tercatat hingga pukul 20.00 WIB ada 325 orang dan pengungsi 13.784 orang.
"Mayoritas korban luka patah tulang dan luka memar akibat tertimpa material bangunan," ujarnya.
Kerusakan rumah bangunan atau sebanyak 2.345 unit. Adapun kerusakan pada bangunan pendidikan yakni pondok pesantren Al Muhammadiyah, SMK Medika, MAN 2 Cianjur, SMP 1 Cianjur, SMANDA, SD Ibu Pertiwi.
Gempa juga menghancurkan tiga masjid dan delapan perkantoran seperti kantor PUPR, BPBD, Lapas Cianjur, Kantor Kejaksaan, Polres Cianjur, Dinsos dan Koni.
3. BMKG: Gempa Cianjur Diduga Akibat Patahan Geser Cimandiri atau Padalarang
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memastikan, pihaknya terus melakukan monitoring data pasca gempa bermagnitudo 5,6 yang menghantam Cianjur. Menurut dia, hasil analisis sementara, gempa diduga akibat adanya patahan.
"Sementara data kami mengarah dimungkinkan diduga di Patahan Cimandiri atau bisa juga di Padalarang," kata Dwi saat jumpa pers, seperti dikutip Senin (21/11/2022).
Dwikorita menambahkan, pihaknya tidak menutup kemungkinan jika patahan yang terjadi terhadap gempa di Cianjur berpengaruh terhadap patahan lain. Namun, menurut dia hal itu perlu pendalaman para ahli lebih lanjut.
"Apakah ada pengaruhnya ke patahan lain harus ada pendalaman lebih lanjut," singkat dia.
Sebagai tindakan lanjutan, Dwikorita dan deputi BMKG mengaku akan segera meninjau langsung ke lokasi terdampak di Cianjur. Hal itu dirasa perlu, tujuannya untuk melakukan verifikasi langsung selain update berkala secara otomatis.
Gempa bumi mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat hari ini, Senin (21/11/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat lindu terjadi pada pukul 13:21:10 WIB.
Ada pun gempa dilaporkan BMKG berkekuatan magnitudo 5,6. Sementara, lokasi gempa terletak pada koordinat titik 6,84 Lintang Selatan (LS) dan 107,05 Bujur Timur (BT).
Advertisement