Liputan6.com, Jakarta Gempa bumi bermagnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat, Senin siang (21/11) pukul 13.21 WIB berdampak pada pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kelistrikan di wilayah tersebut.
Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agung Pribadi mencatat, sebanyak 3 (tiga) dari 38 SPBU menyetop operasional untuk sementara waktu. Ketiga SPBU yang berhenti beroperasi tersebut berada di jalur Cipanas, yakni SPBU 3443209 Cijendil, 3443204 Panembong, dan 3443221 Cigeunang.
Advertisement
"Ketiganya tidak beroperasi dikarenakan masih terjadi gempa susulan, banyaknya keluarga petugas terdampak, pengecekan kondisi sarana prasarana SPBU Pertamina, dan lainnya," kata Agung dalam keterangannya dikutip, Selasa (22/11/2022).
Dilaporkan juga agen LPG beberapa gudang terkena dampak gempa seperti dinding rubuh, tetapi tidak mengganggu penyaluran ke konsumen. "Pertashop, SPBE dan BPT dilaporkan terinfo aman," ungkap Agung.
Dari sisi ketenagalistrikan, PLN melaporkan sampai dengan Senin (21/11) pukul 18.00 WIB sebanyak 33 persen penyaluran pelanggan (penyulang) berhasil dipulihkan. Sementara sisanya dalam proses penormalan.
"Adapun gardu distribusi yang telah menyala sebanyak 322 gardu dengan sekitar 50.000 pelanggan terdampak telah berhasil dinormalkan dan menyala kembali," ujar Agung.
Kementerian ESDM mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan ketika terjadi bencana, seperti gempa Cianjur Warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter. Bagi masyarakat yang ingin mengetahui informasi terkini atau menyampaikan aduan terkait kelistrikan, dapat mengaksesnya melalui aplikasi PLN Mobile.
Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Gempa Cianjur Selama 30 Hari
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur mengeluarkan Surat Keputusan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur selama 30 hari terhitung mulai 21 November 2022 hingga 20 Desember 2022.
Surat Keputusan status Tanggap Darurat Gempa ini ditandatangani langsung oleh Bupati Cianjur Herman Suherman.
"Penanganan bencana pascagempa M 5,6 di Kabupaten Cianjur masih terus dilakukan tim gabungan, sejak terjadinya gempa pada Senin (21/11) kemarin yang berpusat di 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Selasa (22/11/2022).
Sementara itu, Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan menyampaikan prioritas utama penanganan darurat gempa Cianjur yaitu pencarian dan evakuasi korban, penanganan pengungsi, serta perbaikan sarana vital dan pembersihan material yang menutup akses jalan.
Lilik menerangkan, gotong royong diutamakan untuk memberikan pelayanan kepada para penyintas maupun mereka yang mengungsi.
“Pada pencarian dan evakuasi korban, lakukan pencarian dan evakuasi serta perawatan warga yang mengalami luka-luka,” ucap dia.
Sementara itu, Kepala Pusdalops BNPB Bambang Surya Putra menginformasikan pos komando (posko) penanganan darurat berada di kantor BPBD Cianjur. Bambang mengatakan, pos pendamping nasional atau pospenas akan diaktifkan berdekatan dengan posko.
Advertisement