Liputan6.com, Yogyakarta Bencana gempa yang letaknya berada di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Berkaitan dengan peristiwa itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyampaikan duka yang mendalam.
Dalam kejadian tersebut, sedikitnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut bahwa ada 162 orang tewas dan ratusan lebih mengalami luka.
Advertisement
"Saya Menteri Pertanian menyampaikan duka yang mendalam atas bencana ini. Semoga almarhum berada disisi Allah (Tuhan) yang maha Esa. Alfatihah," ujar Mentan Syahrul, Senin (21/11).
Bagi Mentan Syahrul, duka Cianjur adalah duka bagi semua orang Indonesia. Termasuk para petani di sana yang mungkin mengalami kejadian tersebut. Dia berharap ada lebih banyak doa dari seluruh masyarakat Indonesia untuk menguatkan dan menyegarkan kondisi mereka.
"Doa masyarakat Indonesia sangat penting. Jadikan ini sebagai momentum solidaritas kita kepada sesama. Saya yakin Gusti Allah akan mencatat kebaikan doa semuanya. Sekali saya menyampaikan duka yang sangat dalam," katanya.
BNPB melaporkan data terkini korban meninggal imbas gempa bumi magnitudo (M) 5,6 di Cianjur mengakibatkan 46 orang meninggal dunia dan 700-an orang terluka.
"Sekarang sudah ada 46 orang yang meninggal dunia dan sudah ada di RSUD Kabupaten Cianjur, dan kurang lebih 700-an orang luka-luka," kata Kepala BNPB Suharyanto saat konferensi pers via Zoom bersama BMKG, Senin sore.
Suharyanto mengatakan banyaknya korban meninggal dunia lantaran kondisi rumah-rumah di Cianjur yang tidak tahan gempa. Selain itu, gempa terjadi di siang hari.
"Kita bayangkan saja ini siang hari kejadian, dan warga tinggal di rumah-rumah tidak tahan gempa, begitu ada gempa ya langsung ambruk," ucapnya.
Dia berharap ini menjadi pelajaran untuk ke depannya. Dia meminta agar ke depannya rumah-rumah di wilayah rawan gempa disiapkan yang tahan gempa.
"Ini jadi PR kita bersama bagaimana menyiapkan rumah rumah tahan gempa yang sekarang sudah berdiri," ujarnya.
(*)