Jelang Laga Piala Dunia 2022 Argentina vs Arab Saudi, Lionel Messi Buru Rekor Batistuta

Lionel Messi yang berambisi meraih trofi Piala Dunia 2022 di Qatar, terpaut empat gol dari top skor sepanjang masa Argentina di Piala Dunia, Gabriel Batistuta.

oleh Mohamad Taufik diperbarui 22 Nov 2022, 16:11 WIB
Bintang timnas Argentina Lionel Messi melakukan peregangan saat sesi latihan di Doha, Qatar, Sabtu (19/11/2022). Lionel Messi diharapkan publik Argentina untuk merebut gelar juara Piala Dunia yang terakhir mereka boyong pada 1986 di bawah pimpinan pemain bintang Diego Maradona. (AP Photo/Jorge Saenz)

Liputan6.com, Jakarta - Arab Saudi jadi rintangan pertama untuk Argentina di Piala Dunia 2022. Duel kedua negara akan dipentaskan di Stadion Iconic Luisail pada Selasa siang pukul 13.00 waktu lokal atau 17.00 WIB.

Perhatian penggemar si kulit bundar saat membahas Argentina di Piala Dunia 2022, tertuju kepada Lionel Messi. Banyak yang menantikan apakah Messi bisa meraih trofi Piala Dunia, gelar yang belum pernah dia raih sepanjang kariernya yang gemilang.

Juga menarik ditunggu, apakah Messi bakal jadi mesin gol yang efesien di lini depan Argentina. Sebab Messi pun berpeluang menorehkan pencapaian individual yakni menjadi pencetak gol Argentina sepanjang masa di Piala Dunia.

Saat ini, Gabriel Batistuta tercatat sebagai top skor Argentina di Piala Dunia dengan 10 gol dari 12 penampilan di putaran final Piala Dunia pada tahun 1994, 1998 dan 2002.

Sementara Messi sudah mencetak 6 gol dari empat kali kesempatan sebelumnya tampil di Piala Dunia 2006, 2010, 2014 dan 2018. Jadi dibutuhkan 4 gol bagi Messi di Piala Dunia 2022 untuk setidaknya menyamai torehan Batistuta.

Bukan tak mungkin Messi bisa melakukannya, bahkan di laga pertama Argentina lawan Arab Saudi. Sebab di atas kertas, Arab Saudi, bisa menjadi lawan yang empuk untuk La Albiceleste, dan peluang Messi mencetak banyak gol di laga Selasa sore nanti, cukup terbuka.

Messi mencetak gol perdana di putaran final Piala Dunia 2006, saat berusia 19 tahun, ketika Argentina mencukur Serbia Montenegro, sebelum berpisah jadi dua negara, dengan skor 60.

Setelah gagal mencetak gol di Piala Dunia 2010 saat Argentina ditangani Diego Maradona, keran gol Messi di Piala Dunia kembali mengalir pada edisi 2014.

Messi mencetak empat gol sepanjang Piala Dunia 2014 berlangsung. Dia bahkan sudah dekat untuk membawa Argentina menggenggam trofi Piala Dunia ketiga. Sayang di final, Argentina kalah 0-1 dari Jerman lewat perpanjangan waktu.

Gol keenam Messi di Piala Dunia 2018 yang diciptakan ke gawang Nigeria untuk membantu Argentina lolos ke babak 16 besar setelah menang 2-1.

Kini Messi dengan kemampuan individualnya sebagai penghasil gol yang masih cukup oke, cukup diandalkan untuk membantu negaranya meraih gelar juara Piala Dunia 2022.

Daftar top skor sepanjang masa Argentina di Piala Dunia:

10 gol - Gabriel Batistuta

8 gol - Guilermo Stabile, Diego Maradona

6 gol - Mario Kempes, Lionel Messi

5 gol - Gonzalo Higuain

 


Butuh Dukungan dari Pemain Lain

Argentina langsung tampil menyerang pada babak pertama. Gol pembuka langsung terjadi pada menit ketujuh lewat kaki Lautaro Martinez (kiri bawah). Gol cepat ini tercipta dari umpan Lionel Messi dan tak mampu dibendung oleh kiper Kolombia, David Ospina. (Foto: AFP/Nelson Almeida)

Tetapi pertanyaan besar publik Argentina, adalah tetap menantikan bagaimana Messi membantu La Albiceleste menjadi juara dunia.

Penggemar Argentina tak akan peduli seberapa banyak gol yang akan dihasilkan Messi di Qatar 2022, tapi seberapa bisa Messi bekerja untuk tim dan bagaimana rekan-rekannya memberi dukungan.

Keberhasilan Argentina jadi juara Copa America 2021, menunjukkan skuad La Albiceleste tak sepantasnya terlalu mengandalkan semuanya kepada Messi, mereka harus bekerja sebagai tim untuk memenangkan turnamen.

Satu lagi kesempatan bagi Lionel Messi untuk menjadi juara Piala Dunia. Qatar 2022 jadi kesempatan kelima La Pulga bermain di turnamen sepak bola paling akbar sejak pertama kali tampil di Piala Dunia 2006.

Menggenggam trofi Piala Dunia adalah impian besar Messi yang sebelumnya selalu gagal dia wujudkan.

Di Piala Dunia 2006, Messi masih terlalu muda untuk membantu Argentina yang tersingkir secara tragis dalam drama di Berlin pada babak perempat final setelah kalah adu penalti dari tuan rumah Jerman.

Kemudian di Piala Dunia 2010, Jerman kembali mengubur harapan Messi. Der Panzer menggebuk La Albiceleste tanpa ampun dengan skor telak 0-4.

 


Piala Dunia 2014 Paling Dekat dengan Trofi

Reaksi Lionel Messi usai Argentina kalah dari Jerman pada final Piala Dunia 2014, di Estadio do Maracana, Rio de Janeiro, Brasil (13/7/2016). Messi membatalkan pensiun dari timnas Argentina. (EPA/Antonio Lacerda)

Piala Dunia 2014 menjadi saat-saat yang paling dekat untuk Messi dengan trofi. Tapi kembali Jerman menjadi penghalang.

Gol tunggal Mario Gotze di babak tambahan waktu menghancurkan perasaan Messi dalam drama lebih dari dua jam di Stadion Maracana.

Di Piala Dunia 2018, Messi bekerja sendirian dan Argentina tampil kurang meyakinkan, meski mampu melaju ke 16 besar, sebelum disingkirkan Prancis 3-4.

Superstar berusia 35 tahun itu kini ingin mewujudkan impian terbesarnya dan itu bisa saja terjadi. Banyak pengamat yang mengunggulkan Argentina bakal jadi kampiun Piala Dunia Qatar.


Musim Kedua Messi di PSG

Persaingan dua pemain terbaik di dunia, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi dalam mencetak berbagai rekor terus saja terjadi. Di Liga Champions musim 2022/2023 ini La Pulga yang sejak musim lalu membela PSG baru saja memperlebar jarak dengan CR-7 dalam hal membobol gawang klub di kompetisi kasta tertinggi Eropa tersebut. Satu gol yang dicetaknya ke gawang Benfica membuatnya telah mencetak gol ke gawang 40 klub berbeda, sementara Cristiano Ronaldo yang musim ini tidak bermain di Liga Champions baru melakukannya terhadap 38 klub. Mau tahu klub mana saja yang jadi lumbung gol Lionel Messi? Berikut daftar 5 besarnya. (AFP/Patricia De Melo Moreira)

Argentina di bawah kendali Lionel Scaloni dinilai memiliki semua aspek pendukung yang bisa membuat Messi bekerja dalam tim.

Messi menyadari Piala Dunia 2022 mungkin akan menjadi kesempatan terakhir baginya untuk memenangkan trofi satu-satunya yang belum pernah dia raih.

Sang kapten mengalami musim pertama yang sulit di Paris Saint-Germain, tetapi sekarang dia benar-benar kembali ke dirinya yang dulu.

Messi terlihat fit, termotivasi lagi dan dia telah mencetak 12 gol dan 14 assist untuk juara Prancis sepanjang musim ini.

Itu adalah statistik yang bagus, tetapi Messi membutuhkan elemen tertentu bersama Argentina untuk membawanya naik podium dan mengangkat trofi Piala Dunia.

 


Pelengkap Karier Hebat

Messi terlihat sedikit lebih tenang di Paris daripada di Barcelona beberapa tahun lalu. Dia bukan lagi satu-satunya bintang di tim. Selain itu, sedikit kreatif di saat mendekati akhir kariernya.

Di masa lalu, Messi selalu memainkan lawan dengan cara luar biasa, mengombinasikan kecepatannya dalam bergerak dengan atau tanpa bola. Sepanjang kariernya di lapangan hijau, Messi sudah memenangkan banyak gelar bergengsi bersama Barcelona, PSG dan timnas Argentina.

Dia juga sudah memenangkan tujuh kali Ballon d'Or, terbanyak dari pesepak bola top mana pun sepanjang sejarah. Tetapi kenyataannya, Messi tak akan benar-benar puas dengan kariernya yang gemilang tanpa trofi Piala Dunia yang agung.

Memenangkan Piala Dunia akan melengkapi perjalanan Messi sebagai pesepak bola terbaik yang pernah ada. Tetapi untuk mewujudkan impian besarnya itu, tentu tak akan mudah.

Ada banyak tantangan yang akan dihadapi Messi. Termasuk meyakinkan rekan-rekannya agar tidak bermain untuk dirinya, tetapi bertarung untuk tim sebagai unit.

Keberhasilan Argentina menjadi juara Copa America 2021 menunjukkan Argentina semestinya bermain sebagai tim, bukan bermain untuk Messi.

Kemampuan hebat Messi, bagaimanapun hanya satu bagian dari banyak elemen yang dibutuhkan Argentina untuk memenangkan trofi Piala Dunia ketiga setelah edisi 1978 dan 1986.

Infografis Grup C Piala Dunia 2022. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya