Liputan6.com, Jakarta Kerusakan bangunan akibat gempa Cianjur turut menyasar beberapa fasilitas kesehatan (faskes) seperti RSUD dan puskesmas di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Saat ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih melakukan pendataan terkait faskes yang rusak.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril. Selain itu, Gempa Cianjur berkekuatan Magnitudo 5,6 di darat dengan kedalaman 10 Km yang berpusat di Kabupaten Cianjur mengakibatkan korban luka serta meninggal.
Advertisement
“Terdapat kerusakan di sejumlah fasilitas pelayanan Kesehatan. Saat ini masih dalam pendataan Kemenkes,” ujar Syahril dalam pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Selasa, 22 November 2022.
Data sementara yang dihimpun dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat, Dinkes Kabupaten Cianjur, Dinkes Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Bogor, faskes terdampak Gempa Cianjur antara lain, RSUD Cianjur; Puskesmas Cugenang, Kabupaten Cianjur; Puskesmas Pacet, Kabupaten Cianjur; dan Puskesmas Cireunghas, Kabupaten Sukabumi.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Selasa (22/11/2022) pukul 09.55 WIB, warga meninggal dunia pasca gempa bumi di Kabupaten Cianjur dilaporkan 103 orang. Mayoritas warga meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk saat peristiwa terjadi.
Selain itu, 31 orang yang terkena gempa di Cianjur masih dilaporkan hilang. Pencarian masih terus dilakukan hingga hari ini. Tercatat juga 377 orang luka-luka di Kabupaten Cianjur, 1 orang luka sedang di Kabupaten bandung, 1 orang luka berat dan 9 orang luka ringan di Kabupaten Sukabumi, dan 2 orang luka ringan di Kabupaten Bogor.
Warga Mengungsi dan Kerusakan Infrastruktur
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Selasa (22/11/2022) pukul 09.55 WIB juga mencatat, warga mengungsi bertambah menjadi 7.060 jiwa yang tersebar di beberapa titik. Selain itu, 8 Kepala Keluarga (KK) mengungsi di Kabupaten Sukabumi dan 4 jiwa mengungsi di Kabupaten Bogor.
Sementara untuk kerusakan infrastruktur tercatat sebanyak 3.075 rumah rusak ringan, 33 unit rumah rusak sedang, dan 59 rumah rusak berat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih terus melakukan pendataan terkait jumlah korban jiwa, kerusakan infrastruktur, lokasi pengungsian, dan kebutuhan mendesak.
Hingga Selasa (22/11/2022) pukul 06.30 WIB, gempa susulan tercatat sebanyak 118 gempa dengan magnitudo terkecil M1,5 dan terbesar M4,2.
Hingga siang tadi pukul 13.00 WIB, tim SAR Gabungan masih terus mengupayakan pertolongan dan evakuasi terhadap warga terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, khususnya di Kecamatan Cugenang.
Sejak Senin (21/11/2022) malam hingga sekitar 05.15 WIB, tim SAR Gabungan telah melakukan evakuasi di Desa Cijedil dan Desa Gasol sebanyak 10 korban, 8 di antaranya meninggal dunia dan 2 lainnya dievakuasi dalam keadaan selamat.
Advertisement
Instruksi Penanganan Korban Gempa di RS
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginstruksikan agar dalam penanganan kebencanaan di Cianjur jangan sampai ada warga yang mengalami luka-luka telantar karena tidak mendapat pelayanan di rumah sakit.
Ia pun meminta sejumlah rumah sakit di Sukabumi dan Bandung agar dapat menampung pasien dalam situasi darurat seperti saat ini.
"Saya minta jangan sampai ada warga luka-luka yang terlantar di pinggir-pinggir jalan. Mereka supaya diupayakan bisa mendapat perawatan di rumah sakit. Ini perlu diatur," kata Kang Emil, sapaan akrabnya di Cianjur pada Senin (21/11/2022) malam.
"Jika memang karena keterbatasan rumah-rumah sakit di Cianjur tak memungkinkan karena jumlah luka-luka terlalu banyak, saya sudah berkoordinasi dengan rumah sakit di Sukabumi, Bandung, dan Cimahi untuk bisa menangani."
Dalam mengantisipasi hal ini, rumah sakit darurat juga akan dibuka di lingkungan Pendopo Kabupaten Cianjur. Gempa tektonik yang melanda Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022), menimbulkan daya rusak luar biasa.
Selain banyak merenggut korban jiwa, gempa berkekuatan Magnitudo 5,6 ini juga menimbulkan banyak korban luka-luka, pengungsi, kerusakan ribuan bangunan, terputusnya jàringan PDAM, listrik, juga jalan dan jembatan di sejumlah titik.
Dirikan Ruang Darurat Pakai Tenda
Pasca gempa Cianjur, ratusan korban gempa di Cianjur, Jawa Barat, dirawat RSUD Cimacan, Senin (21/11/2022). Pantauan Liputan6.com di lokasi pukul 18.30 WIB, sebagian korban luka berat dan ringan ditangani di halaman RSUD Cimacan. Pihak rumah sakit telah menyediakan ruang darurat dengan menggunakan tenda barak.
Sejak sore hingga malam, mobil ambulans keluar masuk RSUD Cimacan membawa korban luka. Data yang dihimpun hingga pukul 18.00 WIB, tercatat ada 108 korban yang dibawa ke RSUD Cimacan. Sementara 8 orang meninggal dunia, terdiri 6 dewasa dan 2 anak-anak.
"Baik luka ringan hingga luka berat dibawa kesini. Korban meninggal dunia sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan," kata Serka Aswandi Babinsa Desa Cibateng, Kecamatan Sukaresmi ditemui di RSUD Cimacan.
Aswandi mengatakan ratusan korban gempa yang dibawa ke RSUD Cimacan berasal dari Kecamatan Pacet, Cugenang, Sukaresmi, dan Ciherang.
"Semua korban tertimpa reruntuhan bangunan saat terjadi gempa," kata dia, dikutip dari kanal Regional Liputan6.com.
Advertisement