Jutaan Jiwa di Ukraina Terancam Akibat Musim Dingin di Tengah Serangan Rusia

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan musim dingin 2022 di Ukraina adalah tentang bertahan hidup.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 23 Nov 2022, 07:30 WIB
Asap mengepul dari pabrik baja Azovstal di Mariupol, di wilayah di bawah pemerintahan Republik Rakyat Donetsk, Ukraina timur, saat perang antara Rusia Ukraina. (AP Photo/Alexei Alexandrov, File)

Liputan6.com, Kyiv - Jutaan nyawa Ukraina terancam pada musim dingin ini karena jaringan listrik negara itu berjuang di bawah rentetan serangan Rusia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan musim dingin 2022 di Ukraina adalah tentang bertahan hidup.

Dilansir Channel News Asia, Selasa (22/11/2022), Rusia telah menargetkan infrastruktur energi, meluncurkan serangan rudal yang memaksa warga Ukraina meninggalkan rumah tanpa listrik saat suhu dingin. Kerusakan tersebut memiliki "efek mematikan" pada sistem kesehatan Ukraina, kata direktur regional WHO untuk Eropa Hans Kluge.

"Musim dingin ini adalah tentang bertahan hidup," katanya. Ia juga mengatakan itu akan "mengancam nyawa jutaan orang di Ukraina".

Sekitar tiga juta orang Ukraina diperkirakan meninggalkan rumah mereka untuk mencari kehangatan dan keamanan.

"Mereka akan menghadapi tantangan kesehatan yang unik, termasuk infeksi pernapasan seperti COVID-19, pneumonia, influenza, dan risiko serius difteri dan campak pada populasi yang kurang divaksinasi," imbuhnya.

Sementara itu, Ukraina mengatakan telah menemukan empat lokasi penyiksaan Rusia di selatan kota Kherson, yang ditarik pasukan Moskow pada awal November hingga meninggalkan jejak kesengsaraan dan kehancuran.


Penyelidik Ukraina Ungkap 400 Kejahatan Perang Rusia di Kherson

Seorang tentara Ukraina berdiri di atas bendera Rusia di Izium, wilayah Kharkiv, Ukraina, 13 September 2022. Pasukan Rusia tampak meninggalkan Kota Izium dan Svatove di Luhansk usai pasukan Ukraina memulai serangan baru ke arah timur melalui Kharkiv. (AP Photo/Kostiantyn Liberov)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, penyelidik mengungkap lebih dari 400 kejahatan perang di wilayah Kherson yang ditinggalkan oleh pasukan Rusia saat mereka mundur.

Zelensky mengatakan, jasad warga sipil dan tentara telah ditemukan. Akan tetapi, Moskow membantah pasukannya dengan sengaja menargetkan warga sipil.

Sementara itu, pihak berwenang Ukraina memberlakukan jam malam dan membatasi perjalanan masuk dan keluar dari Kherson.

"Di wilayah Kherson, tentara Rusia meninggalkan kekejaman yang sama seperti di wilayah lain di negara kami, di mana mereka bisa masuk," kata Zelensky dalam pidato videonya. "Kami akan menemukan dan mengadili setiap pembunuh. Tanpa keraguan."


Temuan Kuburan Massal

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberikan pidato kepada media di Kherson, Ukraina selatan, Senin (14/11/2022). Dalam pidatonya, Presiden Zelensky mengatakan orang-orang Kherson "menunggu" dan "tidak pernah menyerah pada Ukraina". (AP Photo/Roman Hrytsyna)

Sejak awal perang, kuburan massal ditemukan di beberapa daerah termasuk Bucha, Izyum, dan Mariupol. Ukraina menuduh pasukan Rusia berada di balik kekejaman itu.

Sebuah komisi PBB bulan lalu, mengatakan bahwa kejahatan perang telah dilakukan di Ukraina dan pasukan Rusia bertanggung jawab atas "sebagian besar" pelanggaran HAM (hak asasi manusia) pada awal invasi.

Kherson adalah satu-satunya ibu kota regional yang direbut oleh Rusia sejak invasi Februari.

Sebelumnya, Kherson dan tiga wilayah lainnya diproklamasikan oleh Presiden Vladimir Putin sebagai bagian dari Rusia, dalam sebuah upacara di Kremlin pada September.

Namun, Kota Kherson berhasil dibebaskan oleh pasukan Ukraina pada hari Jumat, 11 November 2022. Kerumunan orang Ukraina yang mengibarkan bendera menyambut tentara Kyiv dengan pelukan dan pujian.

Para pejabat telah kembali menjalankan pemerintahan Kherson setelah mundurnya sekitar 30.000 tentara Rusia.

Warga Ukraina melihatnya sebagai kemenangan besar nasional dan penghinaan bagi Kremlin, setara dengan penarikan Rusia dari pinggiran Kyiv pada bulan Maret.


Khawatir Serangan Balik

Seorang anggota pasukan pertahanan Ukraina menandatangani bendera Ukraina untuk seorang penduduk di Kherson, Ukraina selatan, Senin (14/11/2022). Penduduk Kota Kherson dengan gembira menyambut pasukan Ukraina, setelah Rusia mengatakan telah menarik diri sepenuhnya dari kota di selatan itu. (AP Photo/Bernat Armangue)

Kendati demikian, ada kekhawatiran bahwa beberapa tentara Rusia mungkin bersembunyi selama penyelidikan itu.

Zelensky mengatakan, penahanan tentara Rusia dan tentara bayaran "yang tertinggal" di wilayah Kherson dan netralisasi penyabotase sedang berlangsung.

Pasukan Ukraina bekerja untuk memulihkan koneksi internet dan televisi, sementara pasokan listrik dan air akan diperbaiki "sesegera mungkin", ujar Presiden Ukraina itu.

Ada kekhawatiran bahwa pasukan Rusia, yang sekarang menggali di tepi seberang sungai Dnipro, akan melanjutkan penembakan.

Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya