Liputan6.com, Jakarta - Memakai sepatu hak tinggi atau high heels memang kegemaran sebagian wanita. Ini membuat kaki terlihat lebih panjang dan secara otomatis membuat wanita nampak lebih tinggi.
Sepatu hak tinggi juga menciptakan siluet indah yang membuat wanita lebih elegan menarik. Ini tentunya dapat meningkatkan rasa percaya diri wanita terutama di tempat-tempat umum.
Advertisement
Namun, tahukah Anda bahwa terlalu lama memakai high heels bisa menyebabkan varises?
Para wanita yang memakai high heels betisnya kencang terus. Meskipun kondisi katup pembuluh darah Anda bagus dan tidak rusak, jika terus-terusan memakai high heels dapat menyebabkan varises.
"Kalau dipaksa pakai high heels terus, tension-nya tinggi terus si otot betisnya kencang, sirkulasinya kencang, katupnya akan bekerja lebih keras. Jadi bisa rusak juga nanti pada akhirnya," tutur dokter spesialis bedah subspesialis bedah vaskular konsultan Rumah Sakit Pondok Indah dr. Febiansyah Kartadinata Rachim, Sp. B, Subsp. BVE (K) pada Senin (21/11/2022).
Untuk menyiasatinya, Anda harus sering-sering mengistirahatkan kaki. "Sering dibuka (high heels-nya), istirahat kaki terus exercise," kata Bian.
Anda bisa menggoyang-goyangkan atau memutar-mutar pergelangan kaki guna melemaskannya. Bisa juga sembunyi di balik meja atau pergi ke toilet untuk melepas high heels sejenak. Menurut Bian, ini merupakan fase relaksasi yang penting dilakukan agar otot betis tidak tegang.
Ketika sampai rumah, Anda juga bisa melakukan elevasi kaki. Elevasi kaki dilakukan dengan mengangkat kaki dan memposisikannya agar lebih tinggi dari jantung.
"Jadi kalau tiduran lurus mungkin dijaga pakai satu atau dua bantal juga sudah cukup, ya. Yang penting aliran yang sampai ke jantung jadi bagus," kata Bian.
Malas Gerak Juga Sebabkan Varises
Selain penggunaan high heels, gaya hidup sedentary atau malas gerak juga dapat memicu terjadinya varises.
"Banyak orang-orang yang varises itu penyebabnya karena tidak aktif, tidak banyak bergerak," ujar dokter spesialis bedah subspesialis bedah vaskular konsultan Rumah Sakit Pondok Indah dr. Febiansyah Kartadinata Rachim, Sp. B, Subsp. BVE (K) pada Senin (21/11/2022).
Kebanyakan tiduran, kebanyakan berdiri, BAB terlalu lama, bekerja seharian di belakang meja dapat meningkatkan risiko varises, kata Bian.
Saat malas bergerak membuat aliran darah jadi melambat. Ketika aliran darah melambat, darah bisa membeku. Ini juga mengganggu katup di pembuluh darah sebab harus bekerja lebih keras.
Oleh karena itu, Anda harus rajin berolahraga. Dengan berolahraga, tubuh bergerak sehingga sirkulasi darah kembali lancar. Selain itu, jaga pola makan.
Konsumsi makanan bergizi seimbang dan sesuaikan dengan kebutuhan kalori harian Anda. Makan terlalu banyak akan mengakibatkan obesitas yang juga merupakan salah satu faktor varises.
Advertisement
Kehamilan, Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol
Kehamilan juga dapat mengakibatkan varises. Ini karena janing yang terkandung dalam perut sang ibu menghimpit lipatan paha kanan dan kiri sehingga mengganggu kelancaran sirkulasi. Varises pada kehamilan biasa ditandai dengan kaki yang bengkak.
Meskipun demikian, varises ini bisa langsung sembuh setelah melahirkan. Karena bebannya sudah dikeluarkan, aliran darah kembali lancar. Jika varises belum sembuh, maka perlu penanganan lebih lanjut seperti operasi ligasi dan stripping vena saphena magna serta flebektomi.
Kebiasaan merokok juga menjadi salah satu faktor terjadinya varises. “Perokok itu yang bikin rusaknya itu zat-zat karsinogenik," tutur Bian.
Ia menjelaskan, zat ini mebuat lapisan dinding pembuluh darah bagian dalam yang sering bergesekan dengan darah tidak bagus. Akibatnya, katup yg menempel dengan pembuluh darah juga cepat rusak.
Sama halnya dengan rokok, konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan varises. Sementara mengonsumsi secukupnya baik untuk sirkulasi darah.
“Kalau sedikit secara penelitian itu bagus untuk melancarkan aliran darah," ucap Bian.
Varises Ada di Mana Saja
Gejala dan faktor di atas merupakan penyebab varises pada kaki. Memang, varises yang banyak diketahui orang adalah varises yang muncul di kaki sebab ini merupakan yang paling umum. Namun, sebenarnya posisi varises ada di bagian tubuh mana pun.
"Bentuk varises itu ada di mana saja," kata Bian. "Mau dikaki, mau di tangan, mau di penis laki-laki, atau di payudara, atau di leher, atau di pipi, di mana saja itu bisa terjadi. Namun memang pada umumnya kebanyakan yang terjadi di kaki."
Bahkan, wasir juga merupakan salah satu bentuk varises yang terjadi di anus, ucap Bian.
Varises tak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga dapat menyebabkan berbagai dampak serius misalnya stroke dan serangan jantung.
Pada penderita varises, katup di pembuluh darah vena mengalami malfungsi. Ini menyebabkan aliran darah melambat dan tidak lancar.
Aliran yang melambat membuat darah bisa menggumpal. Gumpalan tersebut lambat laun dapat menyebabkan penggumpalan darah di vena dalam yang menyebabkan aliran darah jadi tersumbat.
Gumpalan tersebut juga bisa terlepas dan terbawa ke dalam sirkulasi darah. Jika gumpalan itu tersangkut ke jantung maka dapat serangan jantung. Jika tersangkut ke otak bisa menyebabkan stroke. Sementara jika tersangkut di kaki disebut limb ischemic.
(Adelina Wahyu Martanti)
Advertisement