Influencer Dokter Rudy Kurniawan Bahas 5 Gaya Hidup Sehat, Ingatkan Diabetes Kini Terjadi di Usia Muda

Influencer dokter Rudy Kurniawan kerap mendengungkan gaya hidup sehat di etalase akun Instagram pribadinya, yang diikuti lebih dari 16 ribu orang.

oleh Wayan Diananto diperbarui 22 Nov 2022, 18:48 WIB
Influencer dokter Rudy Kurniawan. (Foto: Dok. Instagram @rudycrates)

Liputan6.com, Jakarta Influencer dokter Rudy Kurniawan kerap mendengungkan gaya hidup sehat di etalase akun Instagram pribadinya, yang diikuti lebih dari 16 ribu orang. Baru-baru ini, ia menyuarakan lima langkah gaya hidup sehat di depan para jurnalis.

Rudy Kurniawan mengingatkan yang pertama, memilih makanan sehat, terdiri sepertiga atau seperempat karbohidrat. Seperempat lainnya lauk pauk protein dan lemak. Lemak tak jenuh jelas lebih baik. Setengah sisanya adalah sayur dan buah.

“Orang Indonesia kebanyakan terbalik. Kalau nasi enggak setengah porsi rasanya belum makan. Selain jumlah kalori dan porsi, perhatikan juga batasan gula garam lemak (GGL). Gula 50 gram, garam 2.000 miligram, dan lemak 67 gram,” katanya.

Kedua, perhatikan aktivitas fisik yakni berolahraga 30 menit per hari, 5 kali seminggu dengan total 150 menit. Itu tak boleh digabung atau dirapel. Ketiga, istirahat cukup. Keempat, berpikir positif sembari mengelola stres. Terakhir, hindari rokok. 

 


Alangkah Baiknya...

Influencer dokter Rudy Kurniawan. (Foto: Dok. Instagram @rudycrates)

Ini disampaikan dokter Rudy Kurniawan dalam media workshop “Batasi Konsumsi Gula untuk Cegah Diabetes” dalam rangka Hari Kesehatan Nasional serta Hari Diabetes Sedunia di Jakarta, baru-baru ini.

Menyoal diabetes, ia mengingatkan, “Alangkah baiknya jika diabetes diketahui sebelum bergejala. Kalau sudah kesemutan, kulit gatal dan sebagainya, itu bagian dari komplikasi diabetes. Kalau ditanya ada gejala, enggak? Belum tentu.” Pada kondisi awal, diabetes itu tidak bergejala.


1 dari 5

Influencer dokter Rudy Kurniawan. (Foto: Dok. Instagram @rudycrates)

“Menurut data, 1 dari 5 pasien diabetes usianya kurang dari 40 tahun. Ini karena perubahan gaya hidup. Makin sedentary lifestyle, makanan instan makin banyak, konsumsi gula garam lemak enggak karuan sehingga mengubah gaya hidup masyarakat,” Rudy Kurniawan mengulas.

Penyebab lain diabetes yakni obat-obatan seperti steroid yang mengubah kondisi insulin di tubuh sehingga kadar gula darah naik. Kedua, diabetes gestasional. Kehamilan ternyata berpengaruh terhadap hormon-hormon dalam tubuh yang memicu resistensi insulin.

 


Batasi GGL

Rudy Kurniawan kala menjadi narasumber media workshop “Batasi Konsumsi Gula untuk Cegah Diabetes” dalam rangka Hari Kesehatan Nasional serta Hari Diabetes Sedunia di Jakarta, November 2022.

Dalam kesempatan itu, Head of Strategic Marketing Nutrifood, Susana, S.T.P., M.Sc., PD.Eng mengingatkan, Nutrifood selama lebih dari 43 tahun berkomitmen mengedukasi dan menginspirasi masyarakat Indonesia untuk bergaya hidup sehat termasuk saat pandemi Covid-19.

“Kampanye #BatasiGGL memasuki tahun kesembilan. Sejak 2013, kami mengedukasi tenaga kesehatan, komunitas, dan masyarakat lewat kampanye #BatasiGGL serta baca label kemasan. Membatasi konsumsi GGL berperan penting mencegah risiko pre-diabetes dan diabetes,” urainya.

Nutrifood lewat berbagai produknya senantiasa mendukung pencegahan dan pengendalian diabetes di Indonesia dengan menghasilkan produk yang rendah gula, garam dan lemak.

Infografis Journal_ Fakta Mengenai Risiko Diabetes Melitus (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya