Liputan6.com, Jakarta - PT Phapros Tbk (PEHA) mengumumkan perubahan kepemilikan saham oleh Komisaris perseroan. Baru-baru ini, Komisaris PT Phapros Tbk, Masrizal A. Syarief melakukan pembelian 84.400 lembar saham PEHA senilai Rp 68,79 juta.
"Tanggal transaksi pada 17 November 2022. Jumlah saham yang dibeli Rp 84.400 lembar dengan harga transaksi Rp 815 per saham,” ungkap Masrizal dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (22/11/2022).
Advertisement
Adapun tujuan dari transaksi ini yaitu untuk tabungan saham dengan status kepemilikan langsung. Usai transaksi, Masrizal kini genggam 84.019.150 lembar saham PEHA atau setara 10 persen dari sebelumnya 83.934.750 lembar atau 9,99 persen.
Masrizal memang cukup rajin mengoleksi saham perseroan PEHA,. Sepanjang November 2022 saja, Masrizal mengumumkan enam kali pembelian. Pembelian pertama bulan ini berlangsung pada 2 November 2022. Saat itu Masrizal membeli 195.400 lembar saham dengan harga Rp 825 per saham, atau total senilai Rp 161,21 juta.
Pekan selanjutnya, pada 8 November ia membeli 197.800 lembar saham dengan harga Rp 830 per saham atau total senilai 164,17 juta. Selang dua hari, pada 0 November 2022 Masrizal membeli 200.000 lembar saham PEHA dengan harga Rp 820 per saham atau Rp 164 juta.
Kemudian pada 11 November dan 14 November masing-masing 174.700 lembar dan 310.700 dengan harga transaksi pada level yang sama, Rp 825 per saham. Sehingga total transaksi masing-masing yakni Rp 144,13 juta dan Rp 256,33 juta.
Phapros Gandeng Perusahaan Korea Selatan Perkuat Kerja Sama Ekspor-Impor
Sebelumnya, PT Phapros Tbk (PEHA) yang merupakan salah satu anggota holding BUMN Farmasi menjalin kerja sama ekspor – impor dengan salah satu perusahaan asal Korea Selatan, Korea Arlico Pharma melalui penandatanganan perjanjian kerja sama di Seoul, Korea Selatan pada pertengahan Oktober 2022.
Dalam kerja sama tersebut, Phapros akan melengkapi range produk anestesi lokal yang telah dimiliki Phapros saat ini. Direktur Pemasaran PT Phapros Tbk, Imelda Alini Pohan mengatakan, ini adalah salah satu bentuk kolaborasi berupa strategic partnership untuk memperkuat bisnis Phapros ke depannya.
“Kolaborasi berupa strategic partnership ini senantiasa menjadi upaya kami dalam memperkuat core business dan memberikan produk kesehatan terbaik bagi masyarakat. Adapun produk yang akan dikerjasamakan adalah produk anestesi lokal dalam bentuk sediaan gel dan spray dengan total unit mencapai lebih dari 25.000 buah dan siap meluncur pada awal tahun 2024,” tutur Imelda yang hadir dalam penandatangan tersebut dikutip Kamis, (3/11/2022).
Advertisement
Selanjutnya
Sebelumnya, emiten berkode saham PEHA ini mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal III 2022. Penjualan bersih tumbuh 14 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan penjualan juga diikuti dengan laba bersih yang melonjak hingga 49 persen dibandingkan periode yang sama 2021.
“Phapros akan terus menjaga momentum pertumbuhan positif tahun 2022 ini. Tren ekonomi kita mulai bergerak kembali dan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan, termasuk tumbuhnya kembali beberapa produk pareto Phapros yang sempat turun selama pandem,” ujar dia.
Ia menambahkan, sebagai bagian dari holding BUMN Farmasi yang berkomitmen mengusung green manufacturing dan telah mengantongi berbagai macam sertifikasi seperti ISO 9001, 14001, 45001 dan Sistem Jaminan Halal, perseroan optimistis tahun depan korporasi akan semakin kuat secara fundamendal dan jangkauan pasar.
Pada 2023 nanti Phapros akan tetap fokus pada inovasi produk baru dan efisiensi, termasuk menjadikan commercial excellence, operational excellence, financial excellence dan digitalisasi sebagai bagian dari strategi lanjutan dari tahun ini.
Target 2022
Sebelumnya, PT Phapros Tbk (PEHA) optimistis bisa mencatatkan kenaikan penjualan pada 2022, kendati pandemi COVID-19 perlahan telah memasuki fase endemi.
Direktur Utama Phapros, Hadi Kardoko mengatakan, perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target pada 2022.
"Target akhir tahun menyesuaikan RKAP, direncanakan akhir tahun dari sisi sales tumbuh kurang lebih 11,7 persen," kata dia, ditulis Kamis (26/5/2022).
Sejumlah strategi yang disiapkan untuk mencapai target itu, salah satunya dengan menggenjot dari sisi penjualan melalui e-commerce. Dia menuturkan, pola belanja masyarakat yang mengandalkan layanan daring (online) selama pandemi masih akan berlanjut. Sehingga perseroan menilai strategi pemasaran online bisa turut mendongkrang penjualan produk Phapros.
"Penjualan melalui e-commerce akan terus kami tingkatkan, terutama untuk produk produk over the counter (OTC)," imbuhnya.
Digitalisasi memang menjadi salah satu grand strategi perseroan yang akan diterapkan pada sisi supply chain, penjualan melalui e-commerce, dan digitalisasi pada proses produksi.
Hadi menambahkan, upaya tersebut telah membuahkan hasil manis tercermin dari kinerja perseroan pada kuartal I 2021. Pada periode itu, perseroan mencatat penjualan Rp 269,25 miliar selama kuartal I 2022. Penjualan itu naik 19,51 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 225,29 miliar.
Sayangnya, laba perseroan masih tumbuh negatif 21,73 persen menjadi Rp 5,59 miliar selama kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7,15 miliar.
Advertisement