Liputan6.com, Jakarta Tangis Refo tak dapat terbendung lagi ketika mengantarkan jenazah sang ayah, Ki Joko Bodo, ke tempat peristirahat terakhir. Tangis Refo pun semakin keras saat mengumandangkan di liang kubur almarhum.
Tak pelak, keluarga yang hadir berusaha menguatkan Refo agar tidak menangis di depan jenazah Ki Joko Bodo. "Kuat mas Refo, kuat," kata salah satu keluarga di TPU Kober Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (22/11/2022).
Refo sempat mengungkap tentang kondisi terakhir sebelum ayahnya meninggal dunia. Pagi sebelum ajal menjemput, Ki Joko Bodo sempat mandi dan berjemur, seperti yang biasa dilakukannya sehari-sehari.
"Meninggalnya sebenernya waktu pagi tadi habis mandi. Habis mandi kan biasanya keluarga jemur ayah, tiba-tiba waktu dijemur sudah enggak ada," ungkap Refo.
Baca Juga
Advertisement
Doa untuk Almarhum
Pada kesempatan berbeda, Daimah, istri Ki Joko Bodo, memohon doa yang terbaik untuk almarhum. Ia juga meminta maaf jika ada kesalahan yang pernah diperbuat Ki Joko Bodo, baik yang disengaja ataupun tidak.
"Mohon doanya yang terbaik. Jika ada hal hal yang tak berkenan, ada hal hal mengganjal, mohon dimaafkan, diridakan. Kami selaku keluarga dari hati terdalam memohon maaf lahir batin mewakili beliau, mewakili istri, anak anak, dan keluarga," ucap Daimah.
Advertisement
Penyakit Menahun
Daimah melanjutkan, sudah bertahun-tahun Ki Joko Bodo mengidap penyakit Asam Urat. Beberapa hari belakangan, kata Daimah, kondisi almarhum menurun drastis.
"Dia mengidap asam urat bertahun tahun dan faktor usia juga. Jadi, degradasi stamina. Beberapa hari sebelum meninggal memang sudah terjadi degradasi stamina yang sangat," ujar Daimah.
Penyebab Meninggal
Atas apa yang diuraikan tersebut, Daimah menegaskan Ki Joko Bodo meninggal dunia lantara alasan medis.
"Ki Joko Bodo meninggal karena sakit yang enggk ada guna-guna, enggak ada, karena sakit saja, medis saja. Mutlak karena alasan medis," pungkas Daimah. (Liputan6.com/M. Altaf Jauhar)
Advertisement