Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) dari berbagai bidang, tidak terkecuali farmasi. Tidak ingin sendiri, lembaga pendidikan pun dituntut untuk mampu menghasilkan SDM yang mumpuni dalam bidangnya.
Seperti Universitas Pelita Harapan (UPH), Tangerang. Seluruh mahasiswa dengan Program Studi (Prodi) Diploma tiga (D3) Farmasi pun juga dituntut untuk bisa memenuhi standar tersebut. Salah satunya, dengan mengikuti Uji Kompetensi Tenaga Teknis Kefarmasian (UKTTK).
Hasilnya, pada UKTTK yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia (APDFI) bersama Lembaga Pengembangan Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan (LPUK NaKes), mahasiswa di universitas tersebut dapat lulus dengan nilai terbaik dan mendapatkan legalitas farmasi berupa sertifikat.
"Mahasiswa yang lulus UKTTK akan mendapatkan sertifikat kompetensi. Sertifikat tersebut digunakan untuk mendapatkan STRTTK yang merupakan bukti kompetensi para lulusan dan kelak digunakan untuk mengajukan Surat Izin Praktik Tenaga Teknis Kefarmasian (SIPTTK)," kata Ketua Program Studi (Kaprodi) Farmasi D3 UPH, Apt. Jessica Novia, Selasa (22/11/2022).
Baca Juga
Advertisement
Lanjut dia, untuk lulus UKTTK, pihaknya berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran, memperbanyak latihan soal, disiplin, dan tekun dalam mendalami materi pembelajaran.
"Harapannya dengan uji ini agar setiap mahasiswa dibekali pendidikan yang bermutu dan bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.
Standar Nilai Kelulusan
Dari sisi mahasiswa juga dituntut untuk dapat memenuhi standar nilai kelulusan dan menguasai soal-soal ujian. Dari sisi dosen, harus berkontribusi dalam penyusunan soal ujian try out dan juga membantu mahasiswa untuk siap menghadapai soal ujian UKTTK.
"Kolaborasi sangat perlu, sehingga terbukti memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar pemerintah dan menghasilkan lulusan yang unggul," ungkapnya.
Advertisement
