Liputan6.com, Cianjur Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy rupanya menelepon Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait banyaknya pasien gempa Cianjur yang patah tulang.
Dalam perbincangan lewat sambungan telepon, Muhadjir meminta Budi Gunadi untuk mengirimkan bantuan dokter ahli ortopedi. Kemudian ia juga telah meminta bantuan dokter dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).
Advertisement
"Tadi Pak Menkes sudah berjanji ada 6 orang dokter ortopedi yang sedang dalam perjalanan. Dan MDMC juga ada 1 orang dokter yang sudah sampai hari ini," ujar Muhadjir saat mengunjungi RSUD Sayang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Selasa, 22 November 2022.
Pemerintah pun mengerahkan bantuan dokter ahli ortopedi atau bedah tulang untuk membantu menangani pasien luka-luka akibat gempa bumi Cianjur berkekuatan Magnitudi 5,6 ini.
Menko Muhadjir mengatakan, kebutuhan tenaga kesehatan dokter bedah tulang sangat mendesak untuk keadaan gawat darurat bagi korban terdampak Gempa Cianjur. Berdasarkan data dari RSUD Sayang per Selasa (22/11/2022) pukul 11.00 WIB korban luka-luka sebanyak 525 orang, sedangkan korban tewas mencapai 108 jiwa.
Pasien Alami Patah Tulang dan Lebam
Dalam kunjungan ke RSUD Sayang Cianjur, Menko Muhadjir Effendy melihat langsung banyak korban luka-luka yang di rawat di tenda perawatan. Penanganan pasien di sana dilakukan di dalam tenda perawatan yang didirikan sebagai rumah sakit darurat.
Korban luka mulai dari orang dewasa, orangtua hingga anak-anak. Kebanyakan mereka mengalami cedera patah tulang dan luka lebam karena tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa berkekuatan Magnitudo 5,6.
"Memang yang sangat dibutuhkan adalah dokter bedah ortopedi karena banyak korban luka yang mengalami patah tulang," ucap Muhadjir dalam pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
Sebelum mengunjungi RSUD Sayang Cianjur, Menko PMK bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Cianjur Herman Suherman, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Kepala BMKG Dwi Korita berkunjung ke posko pengungsian di Lapangan Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang.
Advertisement
200 Tenaga Medis Bertugas
Pada Senin (21/11/2022), Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Cianjur, Ronny Hadyanto menyampaikan, bahwa IDI Cianjur mengerahkan seluruh dokter anggotanya atau yang bertugas di wilayah Cianjur untuk turun menangani para korban Gempa Cianjur.
"Ada sekitar 200 tenaga medis, baik dokter umum dan dokter spesialis anggota IDI Cianjur dan yang bertugas di wilayah Cianjur turun menangani korban gempa," katanya lewat pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com.
"Saat ini, kami juga berkoordinasi dengan banyak pihak termasuk BNPB, Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, Pemerintah Kabupaten dan masih banyak lagi untuk menyiapkan Rumah Sakit Darurat di Pendopo Kabupten Cianjur di Jl. Siti Zaenab."
Dikatakan Ronny, RSUD Sayang Cianjur pada Senin (21/11/2022) merawat sebanyak 54 korban jiwa dan di RSUD Cimacan 4 korban jiwa. RSUD Sayang Cianjur hingga saat ini menampung sekitar lebih dari 200 korban luka.
Ketua IDI Wilayah Jawa Barat Eka Mulyana melanjutkan, bahwa IDI Wilayah Jawa Barat sedang mengerahkan tim siaga bencana dari IDI Jawa Barat yang sedang dalam perjalanan ke Cianjur.
Perjalanan pun seraya membawa perlengkapan tenda peleton dan sejumlah obat-obatan. Eka juga telah berkoordinasi dengan sejumlah IDI cabang di Jawa Barat dan sekitar Cianjur untuk membantu dari sisi tenaga medis.
Kirim Dokter Bedah dan Bedah Ortopedi
Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) M. Adib Khumaidi, SpOT menambahkan, bahwa Pusat Krisis Kesehatan dan Pengabdian Masyarakat yang dipimpin dokter Corona Rintawan juga akan mengerahkan bantuan dan tenaga medis ke lokasi bencana gempa di Kabupaten Cianjur.
Saat ini, PB IDI mendapatkan informarsi awal dari rapid health assessment dari Tim IDI Wilayah Cianjur kebutuhan untuk sumber daya manusia dokter bedah dan bedah ortopedi beserta perlengkapan alat-alat kesehatan dan dukungan sarana prasarana.
Kebutuhan lain yakni analisis bangunan juga sedang dilakukan untuk antisipasi kebutuhan RS Lapangan serta persiapan rujukan medis ke Bandung dan RS Hasan Sadikin.
PB IDI dan seluruh IDI Wilayah dan Cabang juga turut berduka cita mendalam untuk keluarga korban terdampak gempa bumi.
Advertisement