Liputan6.com, Cilacap - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan curah hujan di sebagian besar wilayah Jawa Tengah pada dasarian (10 hari, red.) ketiga bulan November 2022 masih masuk kriteria tinggi.
"Berdasarkan prakiraan deterministik curah hujan dasarian ketiga November 2022 yang dikeluarkan BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, curah hujan di sebagian besar wilayah Jateng diprakirakan berkisar 151-300 milimeter atau masuk kriteria tinggi," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, dikutip Antara, Selasa.
Bahkan, kata dia, curah hujan di sebagian kecil wilayah selatan Kabupaten Cilacap diprakirakan masih masuk kriteria sangat tinggi yang mencapai lebih dari 300 milimeter. Sementara di wilayah eks Keresidenan Surakarta dan Pantai Utara (Pantura) Jateng, lanjut dia, curah hujannya diprakirakan masuk kriteria menengah yang berkisar 51-150 milimeter.
Baca Juga
Advertisement
"Akan tetapi di beberapa wilayah Pantura Jateng diprakirakan masuk kriteria rendah atau kurang dari 50 milimeter," katanya.
Teguh mengatakan untuk dasarian pertama bulan Desember 2022, curah hujan di sebagian besar wilayah Jateng diprakirakan masuk kriteria menengah atau 51-150 milimeter dan Pantura Jateng masuk kriteria rendah atau kurang dari 50 milimeter.
Selanjutnya pada dasarian kedua bulan Desember 2022, kata dia, curah hujan di sebagian besar wilayah Jateng diprakirakan masuk kriteria menengah atau 51-150 milimeter, sedangkan di Pantura dan Jateng bagian timur diprakirakan rendah atau kurang dari 50 milimeter.
Akan tetapi pada dasarian ketiga bulan Desember 2022, curah hujan di sebagian kecil Kabupaten Pemalang dan Pekalongan bagian selatan, Batang bagian timur, Purbalingga bagian utara, dan Banjarnegara bagian utara diprakirakan masuk kriteria tinggi atau berkisar 151-200 milimeter.
Sementara curah hujan di sebagian besar Jateng diprakirakan masuk kriteria menengah atau 51-150 milimeter, sedangkan di Kabupaten Pati, Rembang, dan Blora masuk kriteria rendah atau kurang 50 milimeter.
Berikut doa agar hujan tidak bersifat merusak, sebaliknya hujan yang bermanfaat.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Doa Agar Hujan Tidak Merusak
Terkait dengan hal itu, Teguh mengimbau masyarakat di wilayah selatan Kabupaten Cilacap untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin kencang karena curah hujan pada dasarian ketiga bulan November 2022 diprakirakan masih sangat tinggi.
"Demikian pula bagi masyarakat di wilayah Jateng lainnya diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi karena secara umum curah hujan tinggi masih berpotensi di sebagian besar wilayah Jateng," katanya.
Terkait hujan, Rasulullah SAW mengajarkan doa khusus ketika turun hujan. Mengutip laman NU, pernah terjadi musim kemarau di masa Rasulullah. Kebanyakan orang datang menghampiri Nabi Muhammad dan meminta agar Nabi memohon kepada Allah agar hujan diturunkan.
Tak lama kemudian, hujan lebat pun turun membasahi lingkungan penduduk. Saking kencangnya, rumah-rumah penduduk banyak yang hancur, pepohonan berjatuhan, dan binatang ternak pun ikut menderita.
Melihat malapetaka ini, mereka mengadu kepada Rasul agar hujan musibah itu segera dihentikan. Atas dasar permintaan ini, Nabi berdoa:
Allâhumma hawâlainâ wa lâ ’alainâ
(Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami). HR Bukhari.
Advertisement
Doa Agar Hujan Bermanfaat
Hadis riwayat lain Al-Bukhari menyebutkan bahwa:
إن النبي - صلى الله عليه وسلم- كان إذا رأى المطر قال اللهم صيبا نافعا
Artinya: Sesungguhnya Nabi SAW ketika melihat hujan berdoa: Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.
Hadis ini menunjukkan bahwa ketika hujan turun, Nabi SAW senantiasa meminta agar hujan yang diturunkan Allah SWT menjadi hujan rahmat, hujan yang membawa berkah, bukan hujan musibah.
Doa ini dibaca Nabi kisaran dua atau tiga kali berdasarkan riwayat yang disampaikan Ibnu Majah. Dan di saat musim hujan seperti sekarang ini, doa di atas penting untuk kita baca. Dengan harapan semoga musim hujan kali ini membawa kemaslahatan bagi kita bersama.
Di luar itu, dalam kitab Maslakul Akhyar tertera, ketika air hujan tercurah ke bumi, umat Islam dianjurkan untuk berdoa. Berikut ini doanya:
اَللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيًّا وَسَيِّبًا نَافِعًا
Allâhumma shayyiban haniyyâ wa sayyiban nâfi‘â.
Artinya: Wahai Tuhanku, jadikan ini hujan terpuji kesudahannya dan menjadi aliran air yang bermanfaat. (Lihat Sayid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta).
Turunnya hujan mesti disyukuri sebagai bagian dari nikmat Allah SWT. Hanya saja kita harus memohon kepada-Nya agar hujan itu menambah berkah bagi sawah dan ladang petani, membawa hanyut debu jalanan di kota-kota dan di desa, dan membawa rezeki dengan segala bentuknya bagi semesta penduduk bumi.