Liputan6.com, Jakarta - PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) melalui anak usahanya PT Centratama Menara Indonesia menyelesaikan pembelian menara dari PT Lasmana Swasti Prashida dan PT Technindo Global Fortace.
Pembelian itu rampung pada 28 November 2022, dengan jumlah definitif menara yang dibeli sebanyak 289 menara, sesuai dengan rencana perjanjian jual beli aset bersyarat (PPJB) tertanggal 14 April 2022. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (23/11/2022), pembelian menara dilakukan dalam tiga tahap.
Advertisement
Tahap pertama transaksi dilaksanakan pada 12 Agustus 2022 yang ditandai dengan pelaksanaan pembelian sejumlah 7 menara dari total 289 menara yang hendak dibeli. Tahap kedua dan ketiga transaksi, dilaksanakan pada 29 Agustus 2022 dan 10 Oktober 2022, dengan pelaksanaan pembelian sejumlah 106 menara dan 174 menara dari total 289 menara yang hendak dibeli.
"Dengan demikian, jumlah definitif menara yang dibeli oleh PT Centratama Menara Indonesia berdasarkan PPJB adalah sejumlah 289 dari total 289 menara yang semula direncanakan,” ungkap Sekretaris Perusahaan PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk, Wiwik Septriandewi.
Adapun nilai transaksi atas rangkaian pembelian menara yang dilakukan, sampai dengan tahap terakhir transaksi, adalah sebesar Rp 631,53 miliar.
Wiwik mengatakan tidak terdapat dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha Centratama Telekomunikasi Indonesia sehubungan dengan penyelesaian tahap terakhir pembelian menara telekomunikasi berdasarkan PPJB.
Centratama Telekomunikasi Bakal Akuisisi 397 Menara Rp 1,18 Triliun
Sebelumnya, PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) melalui anak usahanya, CMI berencana mengambil alih atau akuisisi 397 menara telekomunikasi dari PT Anugerah Communication. Transaksi ini senilai Rp 1,18 triliun.
Manajemen perseroan menerangkan, alasan dilakukannya transaksi ini adalah untuk meningkatkan jumlah portofolio aset menara telekomunikasi milik grup Centratama Telekomunikasi Indonesia. Rencana ini akan dimintakan restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan.
"Perseroan dan CMI selalu mencari peluang untuk mengembangkan bisnis persewaan menara telekomunikasi dari grup perseroan, baik melalui pertumbuhan organik maupun akuisisi menara telekomunikasi,” ungkap manajemen PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (4/10/2022).
Obyek transaksi merupakan aset operasional berupa menara telekomunikasi beserta sarana dan prasarananya berjumlah 397 sites yang keseluruhannya berdiri di atas tanah sewa. Sebanyak 218 unit terletak pada lahan yang dimiliki atau dikuasai oleh PT Kelola mUlti Berkat (KMB).
Sisanya 197 menara terletak di lahan pihak ketiga. Sebelumnya, PT Anugerah Communication telah menyewa lahan KM untuk 2–10 tahun. Sehubungan dengan rencana transaksi, maka CMI akan meneruskan sisa masa sewa lahan KMB dan melunasi harga sewa untuk sisa masa sewa lahan.
"Rencana transaksi diharapkan dapat memberikan nilai tambah dengan meningkatnya total aset yang disebabkan oleh bertambahnya aset tetap perseroan, serta terdapat peningkatan pendapatan dan laba bersih atas rencana transaksi yang akan dilakukan,” imbuh manajemen.
Pada penutupan perdagangan saham Senin, 3 Oktober 2022, saham CENT melemah 3,4 persen ke posisi Rp 142 per saham. Saham CENT berada di level tertinggi Rp 147 dan terendah Rp 138 per saham. Total volume perdagangan saham 1.810.800 saham dan nilai transaksi Rp 260,6 juta. Total frekuensi perdagangan 299 kali.
Advertisement
Centratama Akuisisi 397 Menara Telekomunikasi Rp 1,17 Triliun
Sebelumnya, PT Centratama Telekomunikasi Tbk (CENT) membeli 289 menara telekomunikasi dari PT Lasmana Swasti Prashida dan PT Technindo Global Fortace.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (17/8/2022), PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk menandatangani perjanjian jual beli bersyarat PT Lasmana Swasti Prashida dan PT Technindo Global Fortace pada 14 April 2022. Nilai transaksi pembelian 289 menara telekomunikasi sebesar Rp 631,53 miliar. Jumlah transaksi itu 28,43 persen nilai ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021.
Perseroan menyatakan transaksi ini melibatkan beberapa tahap penyelesaian pembelian. Penyelesaian pembelian tahap pertama pada 12 Agustus 2022.
“Penyelesaian pembelian tahap-tahap berikutnya akan ditentukan kemudian hari, selambat-lambatnya pada 14 April 2023, dengan tunduk pada prasyarat yang ditentukan di dalam perjanjian jual beli aset bersyarat,” tulis manajemen perseroan.
Perseroan menyatakan tidak terdapat dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan sehubungan dengan pelaksanaan pembelian menara telekomunikasi.
Adapun menara telekomunikasi tersebut di Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali Nusra, Sumbagsel, Sumbagut, Kalimantan dan Sulawesi yang dimiliki oleh PT Lasmana Swasti Prashida (LSP) dan PT Technindo Global Fortace (TGF).
Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 16 Agustus 2022, saham CENT turun 0,60 persen ke posisi Rp 167 per saham. Saham CENT dibuka naik satu poin ke posisi Rp 169 per saham. Saham CENT berada di level tertinggi Rp 169 dan terendah Rp 167 per saham. Total frekuensi perdagangan 310 kali dengan volume perdagangan 19.107 saham. Nilai transaksi Rp 320,2 juta.
Centratama Tuntaskan Akuisisi EPID Menara AssetCo
Sebelumnya, PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) dan anak usaha perseroan yaitu PT Centratama Menara Indonesia (CMI) menyelesaikan transaksi pembelian saham PT EPID Menara AssetCo pada Rabu, 16 Maret 2022.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (20/3/2022), CMI mengambil bagian saham baru di EPID Menara AssetCo.
Kemudian, EPID Menara HoldCo (EMH) menjual 999 saham EPID Menara AssetCo ke CMI. Jual beli saham tersebut dilakukan pada harga Rp35.850.000 per saham, atau seluruhnya Rp35.850.000.000.
Lalu, EPID Menara AssetCo menerbitkan 139.775 saham baru dengan nilai nominal masing-masing Rp14.300.000, yang seluruhnya diambilbagian dan disetor oleh CMI.
CMI juga diketahui mengambil bagian saham baru dari EPID Menara AssetCo, dilakukan dengan harga penyetoran sebesar Rp35.850.000 per saham, atau seluruhnya sebesar Rp5.010.933.750.000.
Seperti yang diketahui dari keterbukaan informasi, usai dilakukannya akuisisi saham EPID Menara AssetCo akan membuat CMI memiliki lebih dari 8.000 sites menara telekomunikasi.
Sementara itu, hal tersebut merupakan salah satu yang segera akan menghasilkan pendapatan dan EBITDA yang lebih tinggi.
Tak hanya itu, bertambahnya jumlah menara yang dimiliki oleh Perseroan dan CMI dapat memperkuat posisi grup Perseroan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa komunikasi di mata para pelanggan.
Advertisement