Liputan6.com, Gorontalo - Seluruh petani Kakao di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo mengeluhkan adanya serang hama yang saat ini menyerang tanaman mereka. Buah kakao yang siap panen terserang hama busuk buah atau dikenal dengan Phytophthora.
Phytophthora sendiri merupakan penyakit busuk buah kakao disebabkan oleh jamur Phytophthora palmivora. Jamur ini, mampu mempertahankan hidupnya dalam tanah hingga bertahun-tahun.
Baca Juga
Advertisement
Akibatnya, tanaman tahunan dengan nama latin Theobroma Cacao ini, banyak yang mengalami gagal panen. Bahkan, saat musim hujan seperti ini, produksi kakao di Gorontalo sangat menurun.
"Bukan hanya produksi yang menurun. Sebagian lagi petani tidak bisa memanen buah kakao karena terjadi pembusukan yang mengakibatkan buah tidak bisa diambil," kata Ismail salah satu petani Kakao di Gorontalo kepada Liputan6.com, Selasa (22/11/2022).
Ismail mengaku, jika musim hujan seperti ini, perkembangan jamur yang memicu pembusukan buah sangat cepat berkembang. Sementara, untuk penanganan hama ini, tidak bisa diatasi hanya dengan memberikan pestisida saja.
"Memang secara kasat mata, buah kakao dari luar terlihat sehat dan menguning. Tetapi saat dibelah, pasti biji kakao mengalami pembusukan," uangkapnya.
"Musim hujan memang membuat kami kewalahan dalam menangani hama busuk buah, karena jamur cepat sekali berkembang," tuturnya.
Biasanya, buah kakao yang terserang hama seperti itu, ditandai dengan timbulnya bercak kecoklatan pada permukaan hingga pangkal buah. Bahkan, jika tidak ditangani, bercak itu akan menutupi bagian kulit buah.
“Kalau sudah timbul bercak hitam kecoklatan, pasti itu sudah ada penyakit dan tidak bisa diselamatkan lagi,” ujarnya
Menurut Ismail, harus pemerintah melakukan implementasi pengendalian penyakit busuk buah kakao secara terpadu. Ia menilai, langkah paling penting dalam upaya pengendalian penyakit secara sempurna.
"Tolong kami, pemerinta harus hadir. Apalagi tanaman kakao merupakan komoditas tanaman perkebunan yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Gorontalo," katanya.
"Mudah-mudahan ini bisa dibaca oleh pemerintah dan memperhatikan kami petani kakao yang sulit mengendalikan hama," ia menandaskan.