Wasekjen: Sejak Lahir, PKB Tidak Pernah Mencederai Janji Koalisi

Dia mengatakan kabar keretakan kerja sama PKB dan Gerindra terlalu dibesar-besarkan. Dinamika politik yang saat ini dialami PKB dan Gerindra dinilai masih dalam tahap kewajaran.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Nov 2022, 15:02 WIB
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB Syaiful Huda Syaiful Huda.(Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB Syaiful Huda menanggapi santai kabar keretakan kerja sama politik Gerindra dan PKB. Dia menegaskan dalam sejarah politik Indonesia, PKB tidak pernah tercatat mencederai janji koalisi.

“Sejak PKB lahir, PKB tidak pernah mencederai janji koalisi. Anda bisa cek fakta itu. Fatsoen politik ini akan terus dipegang PKB selama rekan koalisi juga tidak menciderai janji koalisi,” ujar Syaiful Huda dalam kekterangannya, Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Dia mengatakan kabar keretakan kerja sama PKB dan Gerindra terlalu dibesar-besarkan. Menurut dia, dinamika politik yang saat ini dialami PKB dan Gerindra masih dalam tahap kewajaran.

“Apalagi isu paling seksi dalam koalisi yakni siapa figur yang diusung sebagai calon presiden dan calon wakil presiden dalam kerangka kerja sama politik PKB dan Gerindra memang belum diputuskan. Jadi pasti dinamika akan cukup tinggi,” katanya.

Huda menegaskan kedua partai politik telah mempunyai piagam kerja sama di mana ada pasal-pasal yang mengikat PKB dan Gerindra. Harusnya apapun dinamika PKB dan Gerindra dikembalikan dalam piagam kerja sama politik tersebut.

“Saya merasa pasal-pasal dalam Piagam Kerja Sama PKB-Gerindra cukup jelas. Jadi selama pasal-pasal tersebut dihormati dan dipatuhi maka kerja sama politik kedua partai akan tetap running well,” katanya.

Situasi akan berbeda, lanjut Huda jika salah satu pihak atau dua belah pihak sudah tidak menghormati dan mematuhi pasal-pasal dalam Piagam Kerja Sama Politik PKB-Gerindra. Menurutnya semua opsi atau kemungkinan politik akan menjadi terbuka kembali, termasuk jika masing pihak jalan sendiri-sendiri.

“Ya kan wajar kerja sama politik antarpihak akan berakhir jika masing-masing pihak sudah tidak mematuhi poin kerja sama yang disepakati,” tuturnya.

 

Infografis Elektabilitas Kandidat Capres 2024 versi 6 Lembaga Survei. (Liputan6.com/Trieyasni)

Soal Capres, Belum Diputuskan

Terkait nama capres-cawapres, kata Huda, hingga saat ini Koalisi Indonesia Raya belum memutuskan apa pun. Menurutnya Gerindra masih mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres pun juga PKB masih tegas mengusung Muhaimin Iskandar sebagai Capres.

“Jadi agak aneh kalau sekarang ada yang mengatakan koalisi PKB-Gerindra sudah memutuskan capres dan tinggal berdebat soal cawapres. Sekali lagi masih belum ada putusan apapun terkait Capres-Cawapres ini,” tegasnya.

Ketua Komisi X DPR RI ini menegaskan jika pasangan capres-cawapres yang diusung PKB dan Gerindra adalah otoritas Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar. Hal ini sesuai dengan Piagam Koalisi yang disepakati.

“Jadi biarlah nanti Pak Bowo dan Gus Muhaimin yang memutuskan figur terbaik yang diusung oleh Koalisi PKB dan Gerindra. Kita tunggu saja ujungnya,” pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya