Jasad Gadis di Cianjur Dievakuasi di Bawah Reruntuhan Usai Tertimbun 3 Hari

Jasad gadis berusia 20 tahun dievakuasi di bawah reruntuhan bangunan rumahnya di Kampung Baru Kaso, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 23 Nov 2022, 17:31 WIB
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban gempa Cianjur di jalur kawasan Cugenang yang longsor, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Kawasan Cugenang merupakan daerah paling parah terdampak atas gempa yang mengguncang Cianjur dan sekitarnya. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

 

Liputan6.com, Jakarta - Jasad gadis berusia 20 tahun dievakuasi di bawah reruntuhan bangunan rumahnya di Kampung Baru Kaso, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Jenazah Yuniarti, anak ketiga dari pasangan Dede (45) dan Ai Suhada (49) tersebut, ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB, Rabu (23/11/2022).

Jenazah Yuniarti telah dimakamkan tak jauh dari rumahnya pukul 13.20 WIB, setelah dibawa ke RSUD Cimacan. Tangis haru pecah saat jenazah Yuniarti dimasukkan ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Asep Arya, Ketua Karang Taruna Kecamatan Cugenang menuturkan, jasad Yuniarti baru berhasil dievakuasi Rabu pagi, setelah tertimbun reruntuhan bangunan pascagempa yang mengguncang pada Senin 21 November 2022.

"Banyak kendala untuk mengevakuasi korban dari reruntuhan, sehingga baru bisa berhasil hari ini," ucap pria yang akrab disapa Ari ini.

Ia mengungkapkan, tim relawan sempat kesulitan mendeteksi titik lokasi korban mengingat tidak ada keluarganya yang mengetahui keberadaan Yuniarti pada saat bangunan itu runtuh.

"Kami juga harus membongkar beton lantai satu yang sudah menyatu dengan lantai bawah. Jadi deteksinya langsung saja bongkar secara acak," ujarnya.


Warga Mengungsi

Tim SAR gabungan berusaha mengevakuasi korban meninggal dalam rumah yang roboh di kawasan Cibeureum, Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Hingga hari kedua, ditemukan tujuh korban meninggal dari dugaan 30 warga yang tertimbun longsor akibat gempa bumi kemarin. (merdeka.com/Arie Basuki)

Ari mengungkapkan, total ada lima warga Kampung Baru Kaso yang meninggal dunia akibat tertimbun material bangunan. Sementara 100 orang lebih luka-luka.

"Untuk rumah ada 152 unit yang mengalami rusak parah hingga ringan. Namun yang rusak ringan pun sudah tidak layak untuk dihuni," kata dia.

Saat ini seluruh warga yang berada di kaki Gunung Gede Pangrango ini memilih mengungsi baik secara mandiri maupun di tenda yang dibangun relawan.

Infografis Rentetan Gempa di Cincin Api Pasifik. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya