Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menyatakan, ratusan rumah ibadah rusak akibat gempa di Cianjur. Kerusakan itu tersebar di 15 kecamatan di seluruh wilayah Kabupaten Cianjur.
“Sebanyak 124 rumah ibadah rusak, ada di 15 kecamatan wilayah terdampak gempa di Cianjur,” kata Suharyanto saat jumpa pers daring, Rabu (23/11/2022).
Advertisement
Selain rumah ibadah, juga terdapat sejumlah infrastruktur lain yang rusak. Mulai dari 31 sekolah, kemudian 3 unit fasilitas kesehatan, gedung dan perkantoran total 13 unit, serta kantor kecamatan yang terdampak sebanyak 15 bangunan.
“Tim PUPR sudah turun untuk melakukan pendataan di wilayah terdampak tersebut,” jelas jenderal TNI bintang tiga ini.
Sebagai informasi, 15 kecamatan yang terdampak gempa di Cianjur, yaitu kecamatan Cianjur, Karang Tengah, Warung Kondang, Cilangku, Gekbrong, Cugenang, Cibeber, Sukaluyur, Sukaresmi, Pacet, Bojong Picung, Cikalong Kulon, Mande, Cipanas, dan Haurwangi.
Korban
Jumlah teranyar data korban jiwa akibat gempa di Cianjur per sore hari ini pukul 17.00 WIB adalah sebanyak 271 nyawa. Selain itu, dilaporkan korban luka sebanyak 2043 orang dan jumlah pengungsi hingga saat ini tercatat sebanyak 61.908 orang.
Terkait kerugian materil, tercatat sebanyak 56.320 rumah rusak, terdiri dari 22.241 kategori rumah rusak berat, 11.641 rumah kategori rusak sedang, dan 22.090 kategori rusak ringan.
Advertisement
40 Orang Hilang
Selain korban jiwa, Suharyanto mengatakan masih terdapat laporan orang hilang sebanyak 40 orang. Data orang hilang tersebar di dua tempat, 39 orang di wilayah Cigenang dan 1 orang di wilayah Warung Kondang.
Suharyanto memastikan, data tersebut akan terus diperbaharui, termasuk data korban jiwa.
Sebab, pihaknya harus mengonfirmasi kepada masyarakat di semua titik lokasi terdampak apakah ada dari keluarga yang telah memakamkan jasad kerabat tanpa melapor kepada pusat data setempat.