Ini 2 Pemenang Lelang WK West Kampar Senilai Rp 500 Miliar

Kementerian ESDM mengumumkan dua perusahaan yang memenangkan lelang untuk Wilayah Kerja (WK) West Kampar.

oleh Arief Rahman H diperbarui 23 Nov 2022, 19:15 WIB
Ilustrasi tambang migas. Kementerian ESDM mengumumkan dua perusahaan yang memenangkan lelang untuk Wilayah Kerja (WK) West Kampar. (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan dua perusahaan yang memenangkan lelang untuk Wilayah Kerja atai WK West Kampar. Kedua perusahaan ini, memenangkan lelang dengan nilai lebih dari Rp 500 miliar.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Tutuka Ariadji menyampaikan 2 perusahaan itu adalah PT. Aserra Petrolindo Gemilang dan PT. Sarana Pembangunan Riau (SPR) Langgak. Jumlah total investasi komitmen pasti sebesar USD 32.559.982 atau setara Rp 514,8 miliar dan bonus tanda tangan USD 250.000 yang setara Rp 3,9 miliar.

"Selamat kepada konsorsium PT Aserra Petrolindo gemilang dan PT SPR Langgak. Besar harapan kami agar WK West Kampar dapat berkontribusi dalam peningkatan produksi migas di Indonesia," ujar Tutuka dalam rangkaian 3rd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG) 2022 di Nusa Dua, Bali, Rabu (23/11/2022).

Tutuka menuturkan kalau 2 perusahaan ini terikat komitmen pasti selama 5 tahun pertama. Yakni, Komitmen Eksplorasi berupa Geology & Geophysic/Geoscience atau (G&G), Seismik 2D 250 km, seismik 3D 50 km2, dan 3 sumur eksplorasi.

Serta Komitmen Eksploitasi terdiri atas GGRE, 4 sumur pengembangan, 5 workover sumur, membangun fasilitas produksi dan komitmen berproduksi di tahun pertama kontrak.

“Diharapkan WK West Kampar akan berkontribusi pada program Pemerintah dalam meningkatkan produksi migas. Pemenang lelang diharapkan dapat melaksanakan komitmen dengan baik,” ujarnya.

Informasi, WK West Kampar berdiri di atas lahan seluas 4,490.71 km2 dan memiliki estimasi sumber daya minyak sebesar 130 juta barel setara minyak (mmboe).

 


Tawarkan 4 Wilayah Kerja

Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Pada kesempatan ini, pemerintah juga mengumumkan Penawaran Wilayah Kerja Migas Tahun 2022. Jumlah Wilayah Kerja yang ditawarkan sebanyak 4 (empat) Wilayah Kerja.

Diantaranya, Blok Sangkar, Blok Bunga dan Blok Peri Mahakam dan Blok Bose. Blok Sangkar memiliki sumber daya 130 juta barel minyak (mmbo) dan 300 billions cubic feet of gas (BCF). Sementara itu, Blok Bunga memiliki potensi minyak dan gas bumi sebesar 1.300 mmboe.

Kemudian, Blok Peri Mahakam menyimpan potensi minyak dan gas bumi 1.300 mmboe, serta Blok Bose dengan potensi minyak dan gas bumi 1.000 mmbo.

"Untuk WK Sangkar, Bunga dan Peri Mahakam pengajuan penawaran paling lambat sampai 10 Januari 2023. Sementara untuk WK Bose paling lambat 24 maret 2023," ujar Tutuka.

 


Teken Kontrak Bagi Hasil WK Bawean

Minyak dan Gas Bumi

Dalam forum tersebut, juga dilakukan Penandatanganan Kontrak Bagi Hasil WK Bawean yang ditandatangani oleh Kepala SKK Migas dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama WK Bawean yaitu PT. Prima Energi Bawean.

WK Bawean merupakan hasil Penawaran Wilayah Kerja Migas Konvensional Tahap I Tahun 2022 untuk WK Eksploitasi dan telah diumumkan pemenangnya pada tanggal 4 Oktober 2022. Wilayah Kerja Bawean berlokasi di Lautan Jawa Timur.

Kontrak Bagi Hasil Wilayah Kerja Bawean berjangka waktu 20 tahun. Total nilai komitmen pasti USD 22.394.167 dan bonus tanda tangan USD 300.000.

Dengan penandatanganan kontrak WK Bawean ini, pada tahun 2022 total telah ditandatangani 5 kontrak bagi hasil migas. Empat kontrak yaitu Agung II, Ketapang Utara dan Bertak Pijar Puyuh merupakan hasil Penawaran WK Migas Tahap II Tahun 2021.

 


4 Kontrak Bagi Hasil Migas di 2023

PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) mendukung implementasi rencana pengembangan Wilayah Kerja (WK) migas berdasarkan insentif yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia kepada anak perusahaan yaitu PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), dan PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT). (Dok Pertamina)

Selain itu, pada awal tahun 2023 juga akan dilakukan penandatanganan 4 kontrak bagi hasil migas. Tiga di antaranya sedang dalam proses penyusunan kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) yaitu WK Offshore Aceh Barat Laut, WK Offshore Aceh Barat Daya dan WK West Kampar. Sedangkan WK Bengara I sedang dalam proses Evaluasi Penawaran.

“Penandatanganan kontrak bagi hasil dan pengumuman pemenang penawaran WK migas menunjukkan bahwa bisnis hulu di Indonesia masih memiliki peluang besar untuk dikembangkan,” tambah Tutuka.

Dirjen Migas kembali menegaskan bahwa Indonesia masih memiliki potensi migas yang melimpah untuk mendukung kebutuhan energi di Indonesia. Pemerintah mengundang calon investor untuk menilainya dan bekerja sama untuk mengembangkannya.

“Pemerintah juga mengundang penyedia teknologi untuk mendukung kegiatan pengembangan hulu migas,” pungkas Tutuka.

 

Di tengah kebutuhan energi nasional yang terus meningkat, menemukan minyak dan gas bumi (migas) menjadi semakin sulit

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya