Bagi Santiago Perez Grovas dan Taylor Dee, Instagram bukan hanya layanan photo sharing berbasis sosial. Saat ditanya di mana pertama kali mereka bertemu, keduanya akan menjawab cepat: Instagram.
Instagram memang bukan situs jodoh. Tapi kisah cinta Santiago dan Taylor berjalan unik di Instagram.
Saat itu Instagram memang belum populer seperti sekarang, tapi keduanya sering muncul di halaman terpopuler Instagram. Santiago dengan akun @santiagopgm, dan Taylor dengan akun @thisgirl_ bagaikan selebriti di layanan yang kini dimiliki Facebook tersebut.
Awalnya, Taylor sempat mengira bahwa Santiago adalah seorang perempuan. "Saya berpikir. 'Wow, gadis ini menakjubkan! Saya suka foto-fotonya', dan berpikir itu selama empat bulan," ucap Taylor, gadis 22 tahun yang bekerja sebagai pramusaji, dilansir dari Mashable, Sabtu (16/2/2013).
"Kemudian dia mem-post foto dirinya, saat itulah saya tahu kalau dia seorang laki-laki," tutur Taylor.
Setelah beberapa bulan dan meraih 50.000 follower, Santiago membuat kompetisi. Dia mengundang komunitas Instagram untuk "rayakan bersama saya" dengan mengirim foto diri masing-masing. Foto Taylor pun muncul sebagai pemenang.
Keduanya jadi semakin sering komunikasi melalui aplikasi instant messaging Kik dan aplikasi FaceTimed. Pria pemilik perusahaan arsitektur berusia 26 tahun ini semakin kepincut, dan merayu ingin mengambil foto Taylor. Saat Taylor setuju, Santiago pun menjemputnya di bandara Denver.
Saat bertemu, awalnya mereka merasa tak saling mengenali. "Dia bilang, 'Kamu ternyata sangat mungil. Saya pikir agak sedikit lebih besar'. Saya juga berpikir sama, saya kira dia lebih besar," ucap Taylor.
Pertemuan mereka pun berlangsung selama tujuh hari. Saat berpisah, Santiago berpikir, "Saya tak pernah mengira akan kencan dengan cewek Amerika". Tapi hubungan keduanya terus berlanjut, bahkan semakin mesra hingga terjalin selama delapan bulan.
Uji Kesetiaan
Tapi bukan berarti hubungan Santiago dan Taylor berjalan tanpa masalah. Feed Instagram milik Santiago penuh dengan foto perempuan dengan pose sensual, bahkan sering dengan hanya pakaian dalam. Tentu ini menimbulkan kekhawatiran Taylor.
"Maksud saya, tentu tak mudah dengan menemui banyak gadis seperti itu sepanjang waktu," ungkap Taylor. "Kapan foto itu diambil? Apa yang sedang dia lakukan sekarang? Apa mereka akan melakukan sesuatu setelah sesi pemotretan itu?" lanjut Taylor.
Meski begitu Taylor berusaha yakin kalau Santiago bersikap profesional. Perempuan yang diambil fotonya itu pun dianggap Taylor hanya sebagai klien Santiago.
Santiago meyakinkan bahwa 80 persen perempuan yang diambil fotonya adalah teman atau keluarga. Sisanya adalah klien yang membayar secara profesional. Meski bekerja sebagai arsitektur, sejak kuliah Santiago memang memiliki sambilan sebagai fotografer.
Kini, sebagai selebriti di Instagram, keduanya bagaikan Jay-Z dan Beyonce di komunitas Instagram. Ini malah membuat keduanya tak bisa 'macam-macam'. Karena jika ada foto mencurigakan di akun Santiago, follower-nya bisa men-tag Taylor, begitu pula sebaliknya.
Kisah yang menarik. Apa kisah seperti ini juga Anda temukan di jaringan Instagram Anda? (GAL)
Instagram memang bukan situs jodoh. Tapi kisah cinta Santiago dan Taylor berjalan unik di Instagram.
Saat itu Instagram memang belum populer seperti sekarang, tapi keduanya sering muncul di halaman terpopuler Instagram. Santiago dengan akun @santiagopgm, dan Taylor dengan akun @thisgirl_ bagaikan selebriti di layanan yang kini dimiliki Facebook tersebut.
Awalnya, Taylor sempat mengira bahwa Santiago adalah seorang perempuan. "Saya berpikir. 'Wow, gadis ini menakjubkan! Saya suka foto-fotonya', dan berpikir itu selama empat bulan," ucap Taylor, gadis 22 tahun yang bekerja sebagai pramusaji, dilansir dari Mashable, Sabtu (16/2/2013).
"Kemudian dia mem-post foto dirinya, saat itulah saya tahu kalau dia seorang laki-laki," tutur Taylor.
Setelah beberapa bulan dan meraih 50.000 follower, Santiago membuat kompetisi. Dia mengundang komunitas Instagram untuk "rayakan bersama saya" dengan mengirim foto diri masing-masing. Foto Taylor pun muncul sebagai pemenang.
Keduanya jadi semakin sering komunikasi melalui aplikasi instant messaging Kik dan aplikasi FaceTimed. Pria pemilik perusahaan arsitektur berusia 26 tahun ini semakin kepincut, dan merayu ingin mengambil foto Taylor. Saat Taylor setuju, Santiago pun menjemputnya di bandara Denver.
Saat bertemu, awalnya mereka merasa tak saling mengenali. "Dia bilang, 'Kamu ternyata sangat mungil. Saya pikir agak sedikit lebih besar'. Saya juga berpikir sama, saya kira dia lebih besar," ucap Taylor.
Pertemuan mereka pun berlangsung selama tujuh hari. Saat berpisah, Santiago berpikir, "Saya tak pernah mengira akan kencan dengan cewek Amerika". Tapi hubungan keduanya terus berlanjut, bahkan semakin mesra hingga terjalin selama delapan bulan.
Uji Kesetiaan
Tapi bukan berarti hubungan Santiago dan Taylor berjalan tanpa masalah. Feed Instagram milik Santiago penuh dengan foto perempuan dengan pose sensual, bahkan sering dengan hanya pakaian dalam. Tentu ini menimbulkan kekhawatiran Taylor.
"Maksud saya, tentu tak mudah dengan menemui banyak gadis seperti itu sepanjang waktu," ungkap Taylor. "Kapan foto itu diambil? Apa yang sedang dia lakukan sekarang? Apa mereka akan melakukan sesuatu setelah sesi pemotretan itu?" lanjut Taylor.
Meski begitu Taylor berusaha yakin kalau Santiago bersikap profesional. Perempuan yang diambil fotonya itu pun dianggap Taylor hanya sebagai klien Santiago.
Santiago meyakinkan bahwa 80 persen perempuan yang diambil fotonya adalah teman atau keluarga. Sisanya adalah klien yang membayar secara profesional. Meski bekerja sebagai arsitektur, sejak kuliah Santiago memang memiliki sambilan sebagai fotografer.
Kini, sebagai selebriti di Instagram, keduanya bagaikan Jay-Z dan Beyonce di komunitas Instagram. Ini malah membuat keduanya tak bisa 'macam-macam'. Karena jika ada foto mencurigakan di akun Santiago, follower-nya bisa men-tag Taylor, begitu pula sebaliknya.
Kisah yang menarik. Apa kisah seperti ini juga Anda temukan di jaringan Instagram Anda? (GAL)
