Liputan6.com, Jakarta - Oki Setiana Dewi mengantarkan ibundanya tercinta, Yunifah Lismawati, menjalani terapi stem cell kedua. Diketahui, sejak lama ibunda Oki Setiana Dewi diketahui mengidap penyakit autoimun pemfigus vulgaris. Hal ini dilakukan Oki sebagai bentuk ikhitar dalam proses penyembuhan penyakit ibunya.
Sekadar informasi, pemfigus vulgaris merupakan salah satu gangguan kulit serius dan termasuk salah satu jenis autoimun yang menyerang kulit. Kondisi ini biasanya ditandai dengan adanya lepuhan di kulit, dan bisa menimbulkan rasa sakit di bagian yang melepuh.
"Allah menguji keluarga kami dengan berbagai macam penyakit. Segala puji bagi Allah untuk semua keadaan. Allah berikan autoimun pada ibu saya, dimana penyakit ini sudah berlangsung sejak belasan tahun yang lalu," ujar Oki Setiana Dewi di Kawasan Pondok Pinang, Jakarta, Rabu (23/11/2022).
"Dia (ibu) ada gelembung-gelembung yang kemudian pecah, melepuh. Seperti itulah kira-kira di seluruh tubuhnya. Kami ini anak-anaknya, mewakili adik saya, tentu melakukan berbagai macam pengobatan sebegai ikhtiar untuk ibu kami. Salah satunya stem cell," jelas Oki.
Baca Juga
Advertisement
Jalani Terapi Bersama Deby Vinski
Ibunda Oki menjalani terapi stemcell yang kedua di Celltech Stem Cell Centre, dengan bantuan tenaga ahli medis di bawah pimpinan Prof. dr. Deby Vinski.
Lebih lanjut, dokter Deby pun menjelaskan tujuan dari terapi stem cell yang dilakukan kepada ibunda Oki. "Kami melakukan terapi untuk autoimunnya. Kita ketahui itu terjadi karena tubuhnya tidak mengenali. Jadi sel-selnya tubuhnya ini menganggap musuh, padahal sel tubuhnya sendiri," Deby Vinski memaparkan.
Advertisement
Guna Stem Cell
"Harusnya imunitas yang baik adalah, kalau ada benda asing baru dia melawannya. Nah apa gunanya stem cell, gunanya untuk penyeimbang imunitas. Sehingga imunnya jadi tidak bingung lagi, itu diusahakan," jelas dr Deby.
Ada banyak faktor yang membuat Oki bersama adik-adiknya memutuskan agar sang ibu menjalani terapi stem cell. Salah satunya rasa trauma Oki akan kepergian ayahnya.
Penyesalan Sebagai Anak
Sebagai anak, Oki merasa belum memberikan upaya terbaiknya saat mendapati ayahanda tercinta tertidur untuk selamanya. "Tentu sebagai seorang anak ada rasa penyesalan dari diri saya. Kenapa saya tidak cepat kalau terjadi apa apa, kenapa tidak peka untuk segera membawa ayah ke dokter," Oki menjelaskan.
"Berdasarkan hal tersebut membuat saya merasa kurang baik menjadi seorang anak karena tidak cepat bertindak untuk ayah. Alhamdulillah semenjak kejadian bapak itu membuat saya cepat (bertindak)," Oki memungkasi. (M. Altaf Jauhar)
Advertisement