Usai Vaksinasi Booster Kedua, Jokowi Langsung Bertolak ke Cianjur

Presiden Jokowi langsung bertolak ke Kabupaten Cianjur usai disunti vaksinasi Covid-19 dosis empat atau booster kedua. Kunjungan ini dilakukan untuk kembali meninjau penanganan dampak gempa Cianjur.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 24 Nov 2022, 10:23 WIB
Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan KSAD Dudung Abdurachman meninjau proses pencarian korban gempa Cianjur di kawasan Cugenang, Kab Cianjur, Selasa (22/11/2022). Kedatangan Jokowi untuk memastikan korban gempa mendapatkan penanganan yang memadai. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertolak ke Cianjur Jawa Barat, Kamis (24/11/2022). Hal ini dilakukan Jokowi usai menerima vaksinasi Covid-19 booster kedua atau dosis keempat di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis pagi.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan bahwa vaksin IndoVac yang digunakan Jokowi untuk vaksinasi booster kedua ini sudah melewati uji klinis dan mengantongi Emergency Used Authorization (EUA) dari BPOM.

Sehingga, tak ada efek samping yang dialami Jokowi pascamenerima vaksin booster kedua. Presiden pun langsung bertolak ke Cianjur untuk meninjau kembali penanganan dampak gempa.

"Jadi Bapak Presiden Insyaallah langsung jalan ke Cianjur, supaya masyarakat juga yakin bahwa divaksin tidak mengganggu aktivitas sehari-hari," jelas Bey kepada wartawan, Kamis (24/11/2022).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah menerima suntikan vaksin Covid-19 booster kedua atau dosis keempat di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Kamis (24/11/2022). Adapun Jokowi memakai vaksin jenis IndoVac yang merupakan produk dalam negeri.

"Hari ini saya baru saja divaksinasi booster penguat," kata Jokowi kepada wartawan usai divaksinasi booster kedua, Kamis (24/11/2022).

"Kemudian vaksin yang dipakai pada pagi hari ini yaitu, vaksin IndoVac, produk 100 persen dalam negeri," sambungnya.

Sebagai informasi, IndoVac merupakan vaksin COVID-19 berbasis teknologi subunit rekombinan protein yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero). Bio Farma mulai melakukan riset dan pengembangan vaksin COVID-19 sejak November 2021–24 September 2022.

Vaksin IndoVac sendiri telah mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 24 September 2022 untuk vaksinasi primer, dosis I dan II dewasa (18+). IndoVac juga telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

 


Pemerintah Izinkan Vaksinasi Booster Kedua untuk Lansia

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjalani penapisan kesehatan saat mengikuti vaksinasi COVID-19 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/1/2021). Suntikkan pertama untuk mengenalkan vaksin dan kandungan di dalamnya kepada sistem kekebalan tubuh. (Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengeluarkan kebijakan bahwa kelompok lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun sudah bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19 booster kedua.

Kebijakan ini tercantum dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/5565/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster ke-2 Bagi Kelompok Lanjut Usia. Dan berlaku efektif sejak ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu pada tanggal 22 November 2022.

Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan, M. Syahril, kebijakan tersebut dilakukan untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap kelompok rentan termasuk lansia. Lalu, untuk mengurangi tingkat keparahan bahkan kematian akibat COVID-19.

“Percepatan vaksinasi baik primer maupun booster perlu dilakukan mengingat pasien COVID-19 yang meninggal sebagian besar adalah masyarakat yang belum divaksinasi, lansia, dan orang dengan penyakit penyerta,” kata Syahril mengutip keterangan pers yang diterima Rabu (23/11/2022).

Infografis Bedanya Vaksin Primer dengan Booster Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya