Liputan6.com, Jakarta Memasuki musim penghujan, masyarakat dihimbau untuk selalu waspada. Bukan hanya masyarakat yang berada di daerah rawan bencana banjir dan tanah longsor, tetapi juga pengguna jalan khususnya jalan darat.
Di setiap daerah, awal musim hujan tahun ini berbeda-beda, begitupun dengan puncak musim hujan yang akan terjadi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim penghujan terjadi di bulan Desember 2022 dan Januari 2022.
Advertisement
Selain sedia payung dan jas hujan, kita juga perlu waspada dan lebih siap dalam penanganan maupun pencegahannya. Banyaknya genangan air, hawa dingin, serta melakukan kontak dengan orang atau benda yang telah terkontaminasi virus juga memudahkan terjadinya penularan penyakit.
Jenis penyakit apa saja yang paling sering muncul di musim hujan? Simak ulasan berikut ini supaya tahu cara mengantisipasi dan mengobatinya.
1. Flu
Flu adalah kondisi yang umum terjadi di musim hujan. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyerang sistem pernapasan. Bahkan flu bisa sangat mudah menular dari satu orang ke yang lain. Oleh karena itu disarankan agar penderita flu menjaga kontak dengan orang lain agar tidak menularkan penyakit tersebut.
Komplikasi dari flu ini bisa memicu pneumonia, dan mematikan. So, ketika kamu terserang flu, lebih baik segera mengkonsumsi obat, mengkonsumsi makanan sehat, dan istirahat yang banyak untuk segera menyembuhkannya. Dan tentunya jangan lupa untuk rajin mencuci tangan setiap kali dari toilet ataupun aktivitas di luar rumah.
2. DBD
Sama halnya dengan malaria, DBD atau demam berdarah dengue adalah penyakit ini disebabkan oleh nyamuk Aedes yang menyukai air dan kelembaban. Kamu harus sering membuang air kotor atau sampah agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Tahap pertama dari gejala demam berdarah adalah 2-7 hari demam dan nyeri otot. Setelah itu, demam akan turun. Tangan dan kaki akan menjadi dingin. Sebagai langkah pencegahan, kamu bisa menghindari daerah yang penuh nyamuk, dan menjaga kesehatan dengan cukup tidur, konsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur untuk melindungi diri dalam jangka panjang.
3. Diare
Penyakit ini sering terjadi selama musim hujan karena mengonsumsi makanan atau air yang mungkin terkontaminasi. Selain nyamuk yang berkembang pesat, lalat juga hewan yang sering bertebaran saat musim hujan. Lingkungan yang kotor adalah sarang yang baik bagi hewan ini. Oleh karena itu kita harus waspada pada makanan yang dibeli dari luar.
Untuk gejala diare adalah feses yang encer dan cair. Jika menemukan darah dalam tinja, ada kemungkinan terkena disentri. Untuk pencegahannya adalah konsumsi makanan yang matang dan dikukus, gunakan sendok saat makan, dan sering mencuci tangan.
4. Leptospirosis
Leptospirosis adalah jenis penyakit yang penyebarannya melalui bakteri. Biasanya orang dengan mudah mengalami penyakit ini bila bersentuhan dengan tanah, air, atau makanan yang terkontaminasi urine, darah, atau jaringan hewan yang terinfeksi.
Gejala terinfeksi leptospirosis antara lain demam, sakit kepala, nyeri otot terutama pada betis dan paha, serta muntah-muntah. Untuk beberapa kasus, gejalanya bisa parah termasuk meningitis, kerusakan hati dan ginjal, atau bahkan kematian. Dengan itu kamu perlu melakukan pencegahan seperti menghindari genangan air di jalan.
5. Tipes
Sanitasi yang buruk dapat membuat penyakit seperti tipes lebih sering muncul. Sakit perut, sembelit, diare dan juga sakit kepala, adalah gejala yang selalu dialami oleh orang yang terkena tipes. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang mencemari makanan dan juga minuman.
Gejala umum yang sering ditemukan adalah tubuh terasa lelah, nyeri otot, keluar keringat berlebih, batuk kering, muncul ruam pada kulit, kehilangan nafsu makan dan kehilangan berat badan secara drastis. Dengan itu kamu perlu memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi, dan mencuci tangan sebelum makan atau setelah beraktivitas.
Yuk, jaga kondisi tubuh agar tetap fit dengan konsumsi makanan bersih dan sehat, ditambah dengan vitamin atau suplemen, serta membersihkan lingkungan sekitar agar tidak menjadi sarang penyakit.
Penulis: Ayra Sekar Putri
Advertisement