Liputan6.com, Jakarta - Akhirnya. Anwar Ibrahim menjadi Perdana Menteri atau PM Malaysia. Parlemen gantung sejak Pemilu Malaysia 19 November 2022 pun berakhir pada 24 November 2022. Setelah Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah menunjuk Anwar Ibrahim menjadi PM Malaysia.
Anwar Ibrahim yang memimpin koalisi Pakatan Harapan meraih 82 kursi dalam Pemilu Malaysia. Sedangkan rivalnya, Muhyiddin Yassin yang memimpin koalisi Perikatan Nasional mendapat 73 kursi.
Baca Juga
Advertisement
Meski koalisi Anwar Ibrahim unggul dalam Pemilu Malaysia, namun tidak menang. Sebab Konstitusi Malaysia menetapkan partai atau koalisi harus menang minimal 112 dari 222 kursi parlemen untuk membentuk pemerintah baru dan berhak memberi nama calon PM ke Raja. Inilah yang menyebabkan terjadi parlemen gantung.
Drama parlemen gantung berlangsung selama 6 hari sejak 19 November hingga 24 November 2022. Di tengah drama, Raja Malaysia pun memanggil Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Yassin untuk audiensi di Istana Negara. Belum ada hasil maupun keputusan. Raja kemudian rapat darurat dengan 9 Sultan Melayu. Barulah ada hasil dan keputusan.
Raja Malaysia memilih Anwar Ibrahim menjadi PM Malaysia ke-10. Keputusan Raja langsung berlanjut dengan pelantikan pada hari yang sama. "Amanah akan digalas dengan penuh tawaduk dan bertanggung jawab. Tugas berat ini akan saya pikul berpandukan kehendak dan nurani rakyat bersama tim," kata Anwar Ibrahim melalui Facebook resminya.
Bagaimana perjalanan Anwar Ibrahim menjadi PM Malaysia? Seperti apa drama parlemen gantung berujung Anwar Ibrahim jadi PM Malaysia? Apa lika-liku yang harus dilalui pemimpin oposisi Anwar Ibrahim untuk menjadi PM Malaysia dengan kasus korupsi dan sodomi yang menjadi batu sandungan karier politiknya? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:
Infografis Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia
Advertisement
Infografis Drama Parlemen Gantung Berujung Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia
Infografis Lika-Liku Pemimpin Oposisi Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia
Advertisement