KSAL Yudo Margono Dinilai Layak Menjadi Panglima TNI Gantikan Jenderal Andika

Ramadhon berharap Jenderal Yudo merangkul semua kolompok dan kalangan ketika resmi menjabat sebagai Panglima TNI.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Nov 2022, 23:05 WIB
Kasal Indonesia Yudo Margono mengadakan pertemuan online dengan Korea Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Penanggung Jawab Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PJ PB HMI) Romadhon Jasn mendukung Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono menjadi calon panglima TNI, menggantikan Jenderal Andika Perkasa.

“Merespons pengajuan Panglima TNI (KSAL Yudo) oleh presiden ke DPR kami sangat mendukung. Selamat tentunya kepada Pak Yudo,” ujar Ramadhon saat dihuhungi wartawan, Kamis (24/11/2022).

Menurut Ramadhon, Jenderal Yudo memang layak menjadi orang nomor satu di institusi TNI. Dia berharap, pengajuan Jenderal Yudo sebagai calon pengganti Jenderal Andika berjalan mulus.

“Presiden Jokowi sangat tepat dan layak bagi KSAL Yudo menjadi panglima. Kami berharap dan mendukung dan menginginkn agar terlaksana pemilihan penglima secara tepat, cepat dan lancar,” katanya.

Namun demikian, Ramadhon menjelaskan pihaknya akan menyampaikan ucapan selamat secara resmi kepada KSAL Yudo setelah resmi dilantik menjadi Panglima TNI.

“Dan kami akan menyampaikan selamat setelah resmi yang diajukan presiden diterima oleh DPR,” jelasnya.

Ramadhon berharap Jenderal Yudo merangkul semua kolompok dan kalangan ketika resmi menjabat sebagai Panglima TNI. Selain itu, kesejateraan prajurit juga harus diperjuangan oleh Jenderal Yudho.

“Kalau anggaran menjadi kendala ya anggaran harus ditambah karena itu penting. Jika TNI sejahtera maka rakyat sejahtera. Dan keamanan negara akan terkendali,” pungkasnya.


Yudo Dinilaii Berpeluang

Anggota Komisi I DPR RI, Rudianto Tjen menyatakan DPR dalam posisi menunggu Surat Presiden (Surpres) terkait pergantian panglima TNI.

“Tunggu saja,” kata Rudianto di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (23/11/2022).

Namun demikian, Rudianto menyebut KSAL Yudo Margono paling berpeluang menggantikan Andika Perkasa yang akan pensiun pada 21 Desember 2022. Alasannya adalah urutan pergantian matra.

“Ya mungkin ya, mungkin itu angkatan kan udah nih darat, masa darat lagi. Kalau bisa kan Laut, memang harusnya kan laut, terus kalau memang sesuai dengan itu lagi ya mungkin udara baru darat lagi seperti itu. Kan sudah diatur UU-nya kan sebaiknya memang seperti itu,” kata Rudianto.

Meski demikian, Rudianto menyebut semua bisa terjadi sebab penentuan panglima hak sepenuhnya Presiden Joko Widodo. “Ya bisa saja itu kan semuanya hak prerogatif presiden,” kata dia.

Sementara itu, Rudianto melihat sosok Yudo sebagai prajurit yang berkompeten sebagai panglima TNI.

“Saya pikir beliau sangat mumpuni untuk menjadi Panglima TNI. Beliau kan kalem tegas sistematis kerjanya dan saya pikir beliau paling layaklah. Tunggu sebentar lagi kan mau dianter,” kata dia.

Sebelumnya, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengungkapkan surat presiden (Surpres) terkait calon Panglima TNI akan diterima hari ini. Istana kata Meutya Hafid kemungkinan menyerahkan Surpres tersebut sore ini.

"Sudah berkomunikasi dengan pemerintah. Kemungkinan sore ini masuk. Kita tunggu saja," kata Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Namun Meutya enggan menyebut sosok calon Panglima TNI yang diusulkan pemerintah. Namun, Meutya Hafid memastikan Komisi I DPR mengenal semua kandidat calon.

"Untuk nama semua kepala staf berpeluang. Siapa pun dari kepala staf saat ini kami sudah kenal rekam jejaknya. Kita tunggu surat Presiden untuk kepastiannya," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya