Liputan6.com, Jakarta - Adidas meluncurkan penyelidikan terkait laporan adanya lingkungan kerja yang tak sehat, ketika rapper Kanye West bekerja sama dengan merek pakaian olah raga asal Jerman tersebut.
Majalah Rolling Stone dalam laporannya membahas keluhan secara anonim dari beberapa pekerja yang mengaku berkolaborasi dengan Yeezy, merek fashion milik rapper itu. Dalam klaim mereka, West dituduh menunjukkan gambar dan video eksplisit sebagai bagian dari taktik intimidasi.
Advertisement
"Saat ini tidak jelas apakah tuduhan yang dibuat dalam surat anonim itu benar," kata Adidas dalam sebuah pernyataan, dikutip dari BBC, Jumat (25/11/2022).
"Namun, kami menanggapi tuduhan ini dengan sangat serius dan telah mengambil keputusan untuk meluncurkan penyelidikan independen atas masalah ini dengan segera untuk mengatasi tuduhan tersebut," jelasnya.
Seperti diketahui, Adidas menjadi salah satu perusahaan mode yang memutus hubungan kerja dengan West, ketika sang rapper menuai kecaman publik setelah memposting komentar yang mengandung antisemitisme di media sosial.
Dengan mengutip dari surat anonim dari sejumlah staf, laporan Rolling Stone membahas tuduhan bahwa West menunjukkan tindakan intimidasi melalui perilaku yang digambarkan majalah itu sebagai provokatif, tak senonoh, dan sering diarahkan pada perempuan.
Dalam surat itu, para staf mengeluh kepada Adidas tentang "lingkungan beracun dan kacau yang diciptakan oleh Kanye West" dan "pola perilaku berbahaya yang sangat buruk terhadap perempuan" yang bekerja untuknya di bawah kemitraan.
"Dia, dalam beberapa tahun terakhir, mengganggu perempuan dengan komentar ofensif, dan akan menggunakan referensi yang mengganggu secara seksual ketika memberikan feedback terkait desain. Jenis tanggapan seperti ini dari mitra merek adalah salah satu yang Karyawan Adidas tidak boleh tunduk, dan kepemimpinan Adidas tidak boleh mentolerir," demikian tertulis dalam surat itu.
Hingga berita ini disusun, pihak dari Kanye West belum memberikan respon atau komentar lebih lanjut terkait tuduhan tersebut.
Heboh Fans Galang Dana Kanye West Jadi Miliarder Lagi, Incar Rp 15,7 Triliun Cuma Dapat Rp 78 Ribu
Penggemar Kanye West tengah menjadi sorotan di internet ketika menggelar penggalangan dana agar sang rapper bisa kembali jadi miliarder.
Dilansir dari laman Page Six, Kamis (3/11/2022), sebuah penggalangan dana dibuka di laman GoFundMe dengan terget pengumpulan sebesar USD 1 miliar atau sekitar Rp 15,7 triliun.
Para penggemar West diketahui membuat sejumlah halaman galang dana, dengan salah satunya bernama "Jadikan Kanye West Miliarder Lagi" (Make Kanye West a Billionaire Again).
Namun, laporan AllHipHop menyebutkan, penggalangan dana tersebut telah dihapus setelah hanya mengumpulkan USD 5 atau sekitar Rp 78 ribu.
Meskipun demikian, laman GoFundMe dilaporkan masih memiliki banyak penggalangan dana serupa hanya untuk menarik uang demi keinginan mereka sendiri, alih-alih untuk orang lain seperti yang dijanjikan.
Pada tahun 2016 silam, sebuah penggalangan dana serupa juga sempat digelar oleh seorang penggemar Kanye West, bernama Jeremy Piatt.
Saat itu, penggalangan dana yang ditargetkan mengumpulkan USD 53 juta (Rp 836 miliar) ditujukan untuk membantu Kanye West terbebas dari utang. Piatt pun akhirnya hanya mampu mengumpulkan USD 7 ribu (Rp 110.4 juta).
Selain itu, Kanye West pun menolak penggalangan dana itu yang kemudian disumbangkan ke yayasan sosial musik, Notes for Notes.
Advertisement
Kanye West Kehilangan Mahkota Miliarder Usai Didepak Adidas, Harta Tersisa Rp 6,2 Triliun
Nama Kanye West tengah menjadi sorotan setelah Adidas memutuskan kontrak kerja sama dengan rapper ternama sekaligus designer tersebut. Putusnya kemitraan dengan Adidas pun menjadi pukulan besar bagi kekayaan bersih rapper yang kini dikenal sebagai "Ye" tersebut.
Dilansir dari South China Morning Post, Rabu (26/10/2022) Kanye West kehilangan status miliarder setelah Adidas mengakhiri mitra dengan sang rapper. Kabar ini menyusul komentar Antisemitisme yang dilontarkan Ye menuai kontroversi.
Forbes mencatat, kesepakatan Kanye West dengan Adidas bernilai sebesar USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 23,3 triliun. Kini, tanpa kemitraan itu, kekayaan bersih Ye anjlok menjadi USD 400 juta atau Rp 6,2 triliun.
Adidas mengumumkan keputusannya untuk memutuskan kerja sama dengan West pada Selasa (25/10), dengan mengatakan produksi sepatu dan pakaian rapper "Yeezy" telah dihentikan dengan "segera".
"Adidas tidak menoleransi Antisemitisme dan segala bentuk ujaran kebencian lainnya," kata pihak Adidas.
"Komentar dan tindakan Anda baru-baru ini tidak dapat diterima, penuh kebencian, dan berbahaya, dan itu melanggar nilai-nilai perusahaan tentang keragaman dan inklusi, saling menghormati, dan keadilan," lanjut perusahaan pakaian dan sepatu asal Jerman tersebut.
Langkah Adidas diumumkan tak lama setelah agensi bakat CAA mengeluarkan Kanye West sebagai klien. Tidak sampai disitu, studio film MRC juga memutuskan untuk tidak merilis film dokumenter lengkap tentang rapper pemenang Grammy itu.
Awal bulan ini, akun Instagram Ye dibatasi dan akun Twitter-nya juga dikunci dari postingan-postingan yang dianggap mengandung konten Antisemitisme.