Liputan6.com, Jakarta - Madu merupakan cairan manis alami yang dibuat oleh lebah melalui proses pengumpulan nektar dari bunga.
Setelah itu, nektar yang telah terkumpul disatukan dan disimpan di dalam sarang lebah untuk diproses menjadi madu.
Advertisement
Madu yang sudah diproses melalui tahapan di atas, dipercaya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Bahkan, manfaat ini sudah dipercayai selama ribuan tahun silam.
Adapun jenis madu yang tersedia, yaitu madu mentah dan madu yang sudah dipasteurisasi dalam berbagai tingkatan warna.
Kandungan yang terdapat di dalam madu, rata-rata berisi 80 persen gula. Proses pengambilan madu dari sarang, perlu dilakukan oleh ahlinya.
Kebanyakan dari mereka, segera memasukan madu ke dalam botol dengan mencampurkan sedikit ragi.
Dilansir dari medicalnewstoday, Jumat (25/11/2022), beberapa studi menemukan manfaat madu dapat membantu mengatasi alergi dan menyembuhkan luka.
Madu memiliki kandungan gula, asam amino, vitamin, mineral, zat besi, zinc, dan antioksidan. Sejumlah orang menggunakan madu sebagai obat alternatif penyembuhan batuk.
Selain itu, terdapat banyak manfaat yang didapatkan dari mengonsumsi madu, sebagai berikut:
1. Menyembuhkan Luka
Berdasarkan, penelitian tahun 2015, madu dipercaya dapat membantu menyembuhkan luka bakar, karena memiliki protein defensin-1 yang meningkatkan penyembuhan pada luka.
2. Penanganan untuk Infeksi
Hampir sama dengan manfaat yang dapat menyembuhkan luka, madu dipercaya mampu membunuh bakteri.
Hal ini dikarenakan, kandungan hydrogen peroksida dan protein defensin-1 sanggup melawan bakteri pada infeksi. Madu manuka mempunyai antibakteri yang jauh lebih besar daripada jenis madu lainnya.
**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:
1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)
Manfaat Lainnya
3. Meredakan Gejala Batuk dan Pilek
Penelitian pada 2012 menemukan, madu efektif untuk mengurangi batuk pada anak di malam hari. Maka dari itu, tak heran kebanyakan obat pilek dan batuk yang diperjual bebaskan untuk anak memiliki kandungan madu di dalamnya.
4. Mengobati Infeksi Saluran Pernapasan
Dilansir melalui health, madu berfungsi sebagai pengobatan alternatif murah untuk menggantikan antibiotik.
Peneliti di Universitas Oxford mengamati keefektifan madu dalam meredakan gejala infeksi saluran pernapasan.
Para peneliti menemukan, madu dapat melawan resistensi antimikroba. Resistensi antimikroba terjadi saat virus, bakteri atau jamur mulai berhenti nerespons obat sebagai pengobatan.
Kondisi ini cukup memprihatikan, karena membatasi pilihan pengobatan bagi pengidap infeksi saluran pernapasan dan penyakit lainnya.
Ilmuwan dari University of Illinois di Chicago menemukan, senyawa antimikroba yang dihasilkan oleh lebah madu pun bisa menjadi antibiotik baru.
Advertisement
Manfaat Lainnya
5. Memberikan Nutrisi
Sebuah artikel yang diterbitkan pada tahun 2017 di jurnal Pharmacognosy Research, madu merupakan gula alami yang kaya akan antioksidan dan mengandung beberapa nutrisi di dalamnya.
Meski dalam jumlah kecil per sajiannya, terdapat 31 mineral yang ditemukan di dalam madu, seperti fosfor, kalsium, kalium dan magnesium.
6. Melawan Sindrom Metabolik
Madu dapat membantu orang yang mengidap sindrom metabolik. Penyakit ini merupakan sekelompok faktor risiko dari penyakit jantung dan diabetes.
Madu dapat membantu memperbaiki kondisi ini. Dibuktikan melalui jurnal Nutrients yang diterbitkan pada 2018 mengulas terkait efek madu sebagai perlindungan untuk sindrom metabolik.
7. Menjaga Kesehatan Usus
Dalam jurnal Integrative Medicine Insights yang diterbitkan pada 2017 mencatat penggunaan madu dalam pengobatan.
Ulasan tersebut menyatakan, madu mempunyai sifat prebiotik yang dapat membantu memfermentasi bakteri usus yang bermanfaat, seperti bifidobacterial dan lactobacilli.
Potensi Risiko Kesehatan Mengonsumsi Madu Berlebih
Pola makan penting untuk diperhatikan demi mencegah penyakit dan menjaga kesehatan tubuh. Cobalah untuk mengonsumsi makanan sehat, seperti sayur, buah dan bahan alami lainnya.
Madu merupakan bahan alami dengan kadar gula yang cukup tinggi. Oleh karena itu, kalian perlu memperhatikan frekuensi dan jumlah madu yang dikonsumsi.
The American Heart Association merekomendasikan wanita tidak boleh mengonsumsi lebih dari 100 kalori per hari dari gula. Sedangkan, untuk pria tidak lebih dari 150 kalori per harinya.
Segala sesuatu yang dikonsumsi berlebihan, tentu saja memiliki efek samping. Maka dari itu, kalian disarakan untuk mengonsumsi madu tidak lebih dari tiga sendok makan per hari.
Risiko lainnya adalah botulisme yang disebabkan oleh racun dari bakteri. Madu mungkin mengandung endospore botulinum yang dapat menyebabkan botulisme pada bayi.
Jenis keracunan makanan satu ini mungkin jarang terjadi, namun harus mendapatkan penanganan serius karena dapat menyebabkan kelumpuhan.
Advertisement