Ketahui 4 Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Garam

Selain berdampak pada otak, sebuah studi dari ilmuwan di University of Edinburgh di Skotlandia menunjukkan bahwa mengonsumsi garam yang tinggi juga dapat menyebabkan stres.

oleh Aprilia Wahyu Melati diperbarui 26 Nov 2022, 15:17 WIB
Ilustrasi Garam (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta Mengonsumsi garam berlebihan sering dikaitkan dengan banyak penyakit, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke. Sekarang ini sebuah studi baru-baru pun berbicara bahwa tingginya asupan garam dapat berdampak pada otak.

Selain berdampak pada otak, sebuah studi dari ilmuwan di University of Edinburgh di Skotlandia menunjukkan bahwa mengonsumsi garam yang tinggi juga dapat menyebabkan stres pada otak dan makan banyak garam dapat meningkatkan produksi hormon stres.

Ketika seseorang mengonsumsi makanan kaya garam dalam jumlah besar, hal itu menyebabkan aktivasi sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA), sistem respons stres tubuh. Studi tersebut juga menambahkan bahwa asupan tinggi garam menyebabkan peningkatan glukokortikoid, hormon alami yang membantu mengatur respons stres dan fungsi kardiovaskular, kognitif, kekebalan, dan metabolisme.

Namun, bukan berarti Anda tidak sama sekali mengonsumsi garam karena natrium pun penting dan memiliki banyak fungsi dalam tubuh. Jadi, solusinya adalah mengonsumsi garam secukupnya.

Berikut ini empat dampak akibat mengonsumsi garam berlebih seperti melansir Hindustan Times, Jumat (25/11/2022).

1. Meningkatkan Stres

"Diet tinggi garam dapat meningkatkan hormon stres hingga 60 hingga 75 persen di otak. Selanjutnya, ada juga perbedaan dalam cara otak merespons dan waktu yang dibutuhkan untuk respons tertentu terhadap stres juga bisa berlipat ganda. Dan itu juga dapat mengubah jika meningkatkan aktivitas gen yang ada di area otak tertentu; itu dapat berdampak pada peningkatan protein karena peningkatan aktivitas gen ini di area stres tersebut," jelas Konsultan Ahli Endokrinologi Rumah Sakit Masina Altamash Shaikh.

2. Dapat Merusak Otak

Selain itu, asupan garam yang tinggi dapat meningkatkan BP atau tekanan darah dan dapat menyebabkan peningkatan risiko stroke atau kelumpuhan. Selain itu, penyakit jantung dan serangan jantung dapat merusak otak lebih lanjut, kata Shaikh.

 


3. Menyebabkan Demensia

Sering Lupa Tidak Melulu akibat Demensia (File404/Shutterstock)

Selanjutnya mengonsumsi garam berlebih juga bisa mengakibatkan demensia.

“Asupan garam yang tinggi juga bisa menyebabkan pelupa atau disebut juga demensia, yang bisa terjadi karena peningkatan tekanan darah. Ini juga disebut demensia vaskular. Demensia disebut juga penyakit Alzheimer dan bisa jadi penyebabnya atau bisa juga karena darah tinggi, tekanan," kata ahli endokrin.

Shaikh mengatakan bahwa sekitar 60 persen pasien tekanan darah tinggi diketahui bergantung pada garam dan sangat penting untuk mengurangi asupan garam.

4. Menyebabkan Perubahan Perilaku

“Dalam salah satu penelitian telah ditunjukkan bahwa ada aktivasi hiper di beberapa area otak yang dapat menyebabkan hipoksia atau penurunan aliran darah dan penurunan kadar oksigen konsekuen ke otak. Jadi, beginilah tekanan darah tinggi dengan berbagai mekanisme dapat menyebabkan masalah ini," kata ahli.

Selain itu, dapat terjadi perubahan pada lapisan pembuluh darah yang menyuplai otak dan oksigen ke otak dan sebenarnya dapat menyebabkan penurunan kognitif pada perubahan perilaku.

"Kabar baiknya adalah bahwa efek negatif dari asupan garam yang tinggi ini dapat dibalik. Dan itulah yang kami ajarkan kepada pasien kami tentang perubahan gaya hidup tentang cara hidup dengan sedikit garam," kata Shaikh.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya