Ikuti 6 Aturan Sederhana Ini untuk Jadi Teman Sejati

Untuk mempertahankan hubungan pertemanan, kita perlu tahu aturan bagaimana menjadi teman yang baik.

oleh Elly Purnama diperbarui 26 Nov 2022, 08:03 WIB
Ilustrasi Hangout Bersama Teman Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta - Memiliki teman yang baik dan membuatmu nyaman adalah suatu anugerah. Namun, dalam hubungan pertemanan terkadang kamu harus menghadapi berbagai hal yang mungkin bisa meregangkan pertemanan itu sendiri.

Teman yang baik, akan memberi kamu ruang yang dibutuhkan saat kamu membutuhkannya. Teman yang baik mencintaimu sama besarnya baik ketika sedang senang maupun saat sedang sedih.

Melansir Psychology Today, Jumat (25/11/2022), bahkan dalam persahabatan terbaik, kehidupan bisa menghalangi koneksi yang sering terjadi, tetapi teman yang baik dapat melanjutkan percakapan berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun kemudian dan merasa dekat seperti sebelumnya.

Bukan frekuensi berhubungan yang membuktikan kekuatan suatu hubungan, melainkan kedalaman hubungan dan kedekatan serta rasa saling menghormati yang menjadi ciri khasnya.

Berikut ini adalah enam aturan mudah dan sederhana yang diyakini dapat membuat kita dianggap menjadi teman sejati.

 

1. Dukungan, Kepercayaan, dan Kejujuran Merupakan Hal Mutlak

Setiap orang membutuhkan dukungan, dan pertemanan adalah fondasi dari sistem dukungan sosial kita. Ketika kamu menganggap dirimu sebagai teman orang lain, secara implisit kamu menawarkan diri untuk menjadi bagian dari kelompok pendukungnya.

Jika kamu terlalu sering tidak muncul ketika dibutuhkan, nilai kamu dalam kelompok itu akan menurun secara proporsional dengan seberapa besar kebutuhannya.

Jika kamu gagal muncul untuknya, kamu tidak perlu terkejut jika dia gagal muncul untukmu. Persahabatan dibangun atas dasar timbal balik dan saling menguntungkan -- jadilah ada untuknya, sehingga dia akan ada untuk kamu.

Tanpa kepercayaan, tidak ada keaslian persahabatan. Jika kamu tidak bisa jujur dengannya atau merasa perlu menyembunyikan tindakan atau mengatakan ketidakbenaran, hubungan pertemanan itu tidak akan mampu bertahan menghadapi tantangan nyata yang ada.

 

 

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)


2. Dengarkan Temanmu

Menyaksikan kesuksesan teman/Copyright freepik.com/tirachardz

Terlalu sering, kita hanya "setengah mendengar" apa yang dikatakan orang lain kepada kita -- kehidupan kita sendiri begitu rumit sehingga kita terkadang mengalami kesulitan untuk memberi ruang untuk peduli tentang pengalaman orang lain.

Namun, persahabatan membutuhkan perhatian dan kepedulian -- jika kita tidak benar-benar tahu apa yang dibutuhkan seorang teman, dan jika kita tidak menyatakan dengan jelas apa yang kita rasakan atau butuhkan, persahabatan tidak akan bertahan.

 

3. Singkirkan Sikap Menghakimi

Teman yang baik mampu mengakui bahwa setiap orang adalah manusia, dan bahwa teman sejati tidak menghakimi pilihan satu sama lain.

Jika kamu tidak bisa menerima teman yang membuat keputusan atau memilih kehidupan yang berbeda dari apa yang kamu rasa "terbaik", maka kamu harus keluar dari hubungan tersebut.

Teman tidak harus selalu "menyukai" atau "menyetujui" pilihan teman mereka, tetapi teman yang baik akan menerima pilihan temannya apa pun yang terjadi.

Dan jika Anda tidak dapat menangani jalan yang dilalui teman Anda, lebih baik melepaskan hubungan itu daripada berdiri di sela-sela mencemooh teman Anda atau mempermalukannya atas keputusannya.


4. Jangan Membicarakan Teman dari Belakang

Ilustrasi Toxic Pertemanan (sumber: freepik)

Tidak ada aturan yang mengatakan bahwa kamu harus menyukai apa yang temanmu pakai, siapa yang temanmu pacari, atau pilihan-pilihan lain yang dibuat oleh temanmu. Namun, ada aturan tak terucapkan bahwa kamu tidak boleh menggosipkan pilihan temanmu kepada orang lain di belakangnya.

Gosip adalah hal berbahaya yang digunakan perempuan untuk memperkuat posisi mereka sendiri dalam lingkungan sosial. Gosip dimulai sebagai alat yang digunakan untuk melindungi orang dari membuat kesalahan yang dilakukan orang lain sebelum mereka.

Gosip lahir dari keinginan untuk melindungi orang lain, bukan menyakiti subjek gosip. Sayangnya, gosip saat ini ditujukan untuk merusak reputasi orang lain, yang merupakan perubahan 180 derajat dari tujuan awalnya.

 

5. Hormati Temanmu dan Batasan Mereka

Hormati batasan temanmu serta cerita mereka. Beberapa teman mungkin sulit membiarkan orang lain mendekati mereka karena takut disakiti. Jangan membuat teman kamu menjadi semakin terpojok -- beri mereka ruang yang mereka butuhkan untuk merasa nyaman, dan biarkan hubungan semakin dalam seiring berjalannya waktu.

Hal yang indah tentang persahabatan yang kuat adalah bahwa mereka memberikan kebebasan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur.

Namun, terlalu cepat untuk langsung mengatakan apa yang kamu pikirkan dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada hubungan tersebut. Meskipun kejujuran itu penting, kebijaksanaan dan kehati-hatian juga merupakan elemen penting dari percakapan yang terbuka.


6. Memaafkan dan Mengakui Kesalahan

Ilustrasi teman, sahabat, kepercayaan. (Photo by Hannah Busing on Unsplash)

Ketika kamu mengharapkan lebih banyak dari orang lain daripada yang kamu harapkan dari dirimu sendiri, hubungan kamu tidak akan bertahan lama seperti yang kamu harapkan.

Tidak ada yang berjanji untuk membawa kesempurnaan dalam suatu hubungan, jadi bersedia menerima dan memaafkan kekurangan orang lain akan membuat kamu lebih mungkin membangun jenis persahabatan yang akan bertahan lama.

Penting juga bagi kita untuk dapat mengakui ketika kita membuat kesalahan. Jika kamu mampu mengakui ketika kamu gagal mempertahankan hubungan, kemungkinan besar teman kamu akan dapat memaafkan dan melanjutkan hubungan tersebut.

Infografis 7 Tips Naik Gunung Minim Sampah. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya