Mentan SYL Ajak Mahasiswa UNLAM Perkuat Pertanian Indonesia

Menurut Mentan SYL, pertanian menjadi sangat penting khususnya bagi anak-anak milenial dan anak-anak mahasiswa.

oleh stella maris diperbarui 25 Nov 2022, 19:43 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Lambung MangkuratUniversitas Lambung Mangkurat (UNLAM) di Kalimantan Selatan, pada Jumat (25/11)/Istimewa.

Liputan6.com, Banjarmasin Para mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM) di Kalimantan Selatan, diajak untuk memperkuat sektor pertanian Indonesia dalam menghadapi ancaman krisis global. Demikian diungkapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL). 

Menurutnya saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Lambung Mangkurat, pertanian adalah sektor yang paling siap dalam memperkuat ekonomi bangsa jika dibandingkan dengan sektor lainya.

"Saya selalu bilang pertanian itu adalah kehidupan kita, pertanian itu didepan mata. Dan modal yang paling siap dalam memperbaiki bangsa dan negara hanya sektor pertanian. Apalagi tanah di Kalimantan Selatan sangat subur," ujar Mentan SYL, pada Jumat (25/11).

Mentan SYL, mengatakan bahwa mahasiswa adalah aset bangsa sekaligus agen perubahan yang berada di garda terdepan dalam mengembangkan sektor pertanian Indonesia. Terlebih, sektor pertanian selama tiga tahun ini sudah memiliki modal yang cukup bagus karena mampu menjadi penopang ekonomi disaat pandemi.

 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Lambung MangkuratUniversitas Lambung Mangkurat (UNLAM) di Kalimantan Selatan, pada Jumat (25/11)/Istimewa.

 

"Maka dari itu pertanian menjadi sangat penting khususnya bagi anak-anak milenial dan anak-anak mahasiswa. Kenapa demikian? karena selama 2 tahun ini yang membantu ekonomi Indonesia adalah pertanian, disaat covid, ekonomi dunia melemah termasuk Indonesia dan yang lain merah, ternyata yang tumbuh positif juga hanya sektor pertanian," katanya.

Oleh karena itu, kata SYL, pembangunan SDM dan pelatihan petani milenial adalah tugas bersama termasuk tigas para pendidik dan juga para rektor di seluruh Indonesia. Pertanian harus dimulai dari agenda intelektual dan konsep yang jelas untuk meningkatkan produktivitas.

"Hari ini, besok dan ke depan tugas pak rektor memang tidak sedikit dan harus dimulai dengan perubahan agenda intelektual. Anak-anakku yang masih muda, menjadi petani itu bukan menjadi orang miskin, tetapi menjadi petani itu menjadikan dunia tidak miskin dan mahasiswa harus jauh lebih hebat dari petani biasa," katanya.

Rektor ULM,Ahmad Alim Bachri menyampaikan terimakasih atas arahan Mentan SYL, kepada para mahasiswanya yang tengah menempuh pendidikan di kampus bumi Kalimantan ini. Bagi Bachri, pertanian di Kalimantan sangatlah penting karena nantinya dapat menunjang ekonomi di kawasan ibukota nusantara.

 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Lambung MangkuratUniversitas Lambung Mangkurat (UNLAM) di Kalimantan Selatan, pada Jumat (25/11)/Istimewa.

 

"Tentu kami sampaikan terimakasih dan kami punya harapan besar bahwa beberapa pengembangan dan aset yang dimiliki ULM dapat digarap maksimal. Sejauh ini kami memiliki lahan hutan pendidikan dengan luas 1.627 hektar yang bisa dikembangkan bersama. Apalagi Ibu Kota Nusantara ada di tengah-tengah kita," katanya.

Dikatakan Bachri, ULM sendiri setiap tahun menerima 8000 mahasiswa baru dari seluruh penjuru daerah. Karena itu, pendidikan dan pelatihan menjadi sangat penting dalam menunjang kebutuhan implementasi belajar. 

"Oleh karena itu kami selalu sedia untuk membimbing pelajaran dan pada akhirnya mengabdi untuk bangsa Indonesia," jelasnya.

 

(*)

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya