Liputan6.com, Bandung Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung terus menerima rujukan pasien korban gempa bumi tektonik berkekuatan M 5.6 dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Dalam periode waktu 22 - 25 November 2022, sebanyak 96 korban gempa bumi asal Kabupaten Cianjur telah dan sedang dirawat di rumah sakit rujukan di Jawa Barat tersebut.
Advertisement
Menurut Plt Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSHS Bandung, Zulvayanti, untuk korban yang masih dirawat saat ini berjumlah 77 pasien.
"18 pasien telah pulang dan 1 pasien meninggal yang terjadi pada hari kedua pada tanggal 22 November 2022. Di hari ini tidak ada lagi penambahan kasus pasien meninggal," ujar Zulvayanti, Bandung, Jumat, 25 November 2022.
Zulvayanti mengatakan petugas medis telah melakukan 50 tindakan operasi terhadap korban bencana alam gempa bumi dari Kabupaten Cianjur.
Kasus medis yang dialami oleh korban gempa bumi ini adalah patah tulang, luka di perut, serta luka di kepala dan luka di area kulitnya.
"Kasusnya masih sama trauma di tulang, abdomen, trauma kepala dan luka di kulit," kata Zulvayanti.
Pada Senin (21/11/2022) malam, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginstruksikan agar dalam penanganan korban gempa bumi di Kabupaten CIanjur tidak ada terkendala.
Dia menyebutkan apabila seluruh rumah sakit di Kabupaten Cianjur tak memungkinkan melayani semua korban gempa karena jumlah luka-luka terlalu banyak, pasien bisa dirujuk ke rumah sakit lain di Jawa Barat, diantaranya ke RS di Sukabumi, Bogor, Cimahi, dan Bandung untuk ditangani
Korban Gempa Meninggal Dunia Terus Bertambah
Tim gabungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali menemukan korban meninggal dunia, terdampak gempa Cianjur M5.6 yang menerjang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyebutkan, berdasarkan data sementara yang dihimpun, terjadi penambahan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
"Jumlah korban meninggal 310 orang, yang masih belum ditemukan 24 orang. Kerusakan infrastruktur tidak begitu banyak berubah, tercatat penambahan di 363 sekolah, 144 tempat ibadah," kata Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11).
Advertisement
Total Korban Meninggal 310 Jiwa.
Korban yang berhasil ditemukan hari ini berjumlah 17, kemudian kemarin ditemukan satu jenazah setelah konferensi pers dan sudah teridentifikasi. Pada saat bersamaan, tim DVI Polri, Basarnas dan Pusat Krisis Kemenkes berhasil mengidentifikasi 20 jenazah dari puskes dan desa, termasuk identitas dari korban jiwa yang sudah dikebumikan keluarga, sehingga total korban meninggal 310 jiwa.
Terkait target pencarian korban hilang, Suharyanto menegaskan akan mencari sampai orang yang terdata hilang berhasil ditemukan.
"Sampai orang terakhir, tidak ada penurunan semangat, kekuatan, sarana prasarana, karena keselamatan rakyat untuk hukum tertinggi," ujarnya dikutip dari laman BNPB.
Pemerintah Akan Bangun Rumah Tahan Gempa
Pemerintah ke depan akan membuat rumah tahan gempa. "Pekan depan akan dibangunkan rumah tahan gempa sebagai contoh di lokasi terdampak, jadi masyarakat bisa memilih sendiri," kata Suharyanto.
Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kembali melakukan peninjauan ke beberapa lokasi di Cianjur, antara lain Desa Cijedil, RSUD Sayang, Desa Gasol dan SDN Cugenang.
Advertisement