Salat Ghaib, Doa, dan Zikir Bersama dari Sumut untuk Korban Bencana Gempa Cianjur

Salat ghaib dilaksanakan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bersama ratusan jemaah untuk korban bencana gempa Cianjur.

oleh Reza Efendi diperbarui 26 Nov 2022, 10:46 WIB
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bersama ratusan jemaah Salat Ghaib untuk korban bencana gempa Cianjur

Liputan6.com, Medan Salat ghaib dilaksanakan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bersama ratusan jemaah untuk korban bencana gempa Cianjur.

Salat Ghaib dilaksanakan usai Salat Jumat di Masjid Gubsu, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman, Medan, Jumat, 25 November 2022.

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengatakan, Salat Ghaib mereka laksanakan terhadap korban yang wafat atas musibah gempa di Cianjur, Jawa Barat.

"Ini wujud rasa empati kita atas musibah yang menimpa saudara kita di Cianjur. Semoga mereka mendapat ampunan dan rahmat, serta wafat dalam keadaan syahid, Insya Allah husnul khotimah," kata Edy.

Edy Rahmayadi juga mengatakan, setiap musibah yang terjadi dapat dijadikan ibrah (pelajaran) bagi yang masih hidup, bahwa Allah SWT akan selalu menguji hamba-Nya. Apakah ujian itu membawa kesenangan atau kesusahan.

"Ujian itu memberi peringatan apakah kita bersyukur saat diberi kenikmatan atau tidak," ujarnya.

Orang nomor satu di Sumut itu juga menyampaikan, setiap peristiwa yang terjadi di muka bumi ini adalah atas kehendak Yang Maha Kuasa.

"Mari kita berdoa, semoga saudara kita di Cianjur diberi ketabahan dan kekuatan," ucapnya.

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Doa dan Zikir Bersama

Ilustrasi doa, Islami, Muslim. (Photo by Masjid MABA on Unsplash)

Paguyuban Masyarakat Jawa Barat yang berada di Medan, bersama paguyuban etnik lainnya akan menggelar Doa dan Zikir Bersama sebagai ungkapan rasa simpati atas musibah yang terjadi di Cianjur.

Kegiatan Zikir dan Doa Bersama ini akan digelar Sabtu, 26 November, sekitar pukul 16,00 WIB, di Aaula Tengku Rizal Nurdin. Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menyatakan, akan hadir.


Korban Jiwa

Polisi mengerahkan anjing pelacak saat melakukan pencarian korban gempa Cianjur di kawasan Cugenang yang longsor, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Hingga siang ini, menurut Menko PMK Muhadjir Effendy korban meninggal akibat gempa Cianjur mencapai 162 orang. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Berdasarkan keterangan diperoleh Liputan6.com, tim gabungan kembali berhasil menemukan korban meninggal dunia, terdampak gempa Cianjur berkekuatan Magnitudo 5.6 yang menerjang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin, 21 November 2022 lalu.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyebutkan, berdasarkan data sementara yang dihimpun, terjadi penambahan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.

"Jumlah korban meninggal 310 orang, yang masih belum ditemukan 24 orang. Kerusakan infrastruktur tidak begitu banyak berubah, tercatat penambahan di 363 sekolah, 144 tempat ibadah," kata Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Jumat, 25 November 2022.

Korban yang berhasil ditemukan hari ini berjumlah 17. Bersamaan dengan itu, tim DVI Polri, Basarnas dan Pusat Krisis Kemenkes berhasil mengidentifikasi 21 jenazah dari data puskes dan desa, termasuk mendapatkan identitas dari korban jiwa yang sudah dikebumikan keluarga, sehingga total korban meninggal 310 jiwa.


Terus Lakukan Pencarian

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). (foto: dokumentasi BNPB).

Terkait target pencarian korban hilang, Suharyanto menegaskan akan mencari sampai orang yang terdata hilang berhasil ditemukan.

"Sampai orang terakhir, tidak ada penurunan semangat, kekuatan, sarana prasarana, karena keselamatan rakyat untuk hukum tertinggi," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya