Kenali Prinsip Intuitive Eating, Filosofi yang Bikin Momen Makanmu Menyenangkan

Intuitive eating atau makan intuitif adalah metode makan yang tidak menerapkan batasan makanan, melainkan lebih memerhatikan isyarat tubuh.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Nov 2022, 12:00 WIB
Ilustrasi Pola Makan Sehat Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Liputan6.com, Jakarta - Makan intuitif atau intuitive eating adalah pendekatan non-diet untuk makan, menurut konselor makan intuitif bersertifikat Rachael Hartley, RD, LD. Makan intuitif berarti menjauh dari mentalitas diet dan menerapkan perilaku sehat seputar makanan.

Ini menekankan isyarat internal seperti rasa lapar, kenyang, dan bagaimana perasaan Anda terhadap makanan.

Makan secara intuitif menempatkan fokus pada isyarat tubuh internal dan jauh dari pembatasan makanan yang berarti Anda sadar akan apa dan berapa banyak yang harus dimakan serta kapan harus makan secara alami—tanpa khawatir atau rasa bersalah.

Anda menikmati makanan dan tidak menyesal tentang pilihan tersebut. 

Meskipun demikian, intuitive eating tidak sama dengan mindful eating, ujar Hartley. Mindful eating adalah keterampilan yang dapat digunakan dalam kerangka makan intuitif yang lebih luas, dan juga di luar makan intuitif. Anda dapat menganggap mindful eating sebagai keterampilan atau latihan, sementara intuitive eating adalah keseluruhan filosofi.

Dilansir dari situs Verywell Fit, ada 10 prinsip inti makan intuitif, yaitu:

1. Tolak Mentalitas Diet

Diet tidak menawarkan apa-apa selain janji palsu bahwa penurunan berat badan itu mudah, cepat, dan permanen. Tolak mentalitas diet yang membuat Anda merasa gagal menurunkan berat badan. Bahkan satu harapan kecil bahwa diet bisa berhasil akan mencegah penerapan makan intuitif.

2. Perhatikan Rasa Lapar

Lapar adalah proses biologis yang normal. Tubuh membutuhkan jumlah energi dan karbohidrat yang cukup agar dapat berfungsi. Mengabaikan isyarat tubuh ini dan membiarkan rasa lapar akan mengarah pada makan berlebihan dan binge eating.

Belajar menghormati isyarat lapar dapat membangun kembali kepercayaan terhadap diri sendiri dan makanan.


3. Berdamai dengan Makanan

Ilustrasi Makan/https://unsplash.com/Icon8 Team

Beri diri sendiri izin untuk makan semua yang diinginkan tanpa syarat apa pun. Ini berarti mengonsumsi semua makanan tanpa melabeli 'baik' atau 'buruk'.

Mengatakan pada diri sendiri bahwa Anda tidak dapat mengonsumsi makanan tertentu dapat menyebabkan hasrat yang sangat kuat untuk mengonsumsi makanan tersebut. Ini akan menyebabkan makan berlebihan, binge eating, dan rasa bersalah.

4. Tolak Aturan Makanan

Orang tidak dinilai baik atau buruk berdasarkan apa yang dimakan atau berapa banyak kalori yang dikonsumsi. Tidak menerima pikiran makanan negatif, rasa bersalah, dan aturan diet lainnya menjadi bagian penting dalam makan intuitif.

5. Perhatikan Rasa Kenyang

Dengarkan isyarat tubuh yang mengatakan Anda kenyang. Ini berarti Anda tidak lagi lapar dan harus berhenti makan. Perhatikan sinyal kenyang sepanjang makan, nikmati rasa makanannya, dan jangan sampai kekenyangan.

6. Temukan Faktor Kepuasan

Temukan kegembiraan dan kepuasan dalam pengalaman makan. Ketika makan apa yang diinginkan, Anda akan mendapat kepuasan. Kepuasan terbukti meningkatkan rasa kenyang dengan makanan yang jauh lebih sedikit.


7. Jangan Memberi Makan Emosi

Ilustrasi Mengonsumsi Makanan Credit: pexels.com/Libra

Jangan mengisi perasaan dengan makanan. Temukan cara untuk mengatasi emosi seperti stres, kecemasan, kemarahan, atau kebosanan tanpa beralih ke makanan. Makanan tidak memperbaiki masalah ini. Memberi makan rasa lapar emosional hanya membuat perasaan lebih buruk.

8. Cintai Tubuh

Menerima bentuk dan ukuran tubuh adalah bagian penting dari self-love. Alih-alih bersikap kritis terhadap diri sendiri, cintailah ukuran dan bentuk tubuh Anda. Menjadi tidak realistis dan kritis tentang tubuh akan membuat Anda sulit menolak mentalitas diet.

9. Olahraga (Rasakan Perbedaannya)

Olahraga tidak harus ekstrem agar efektif. Fokus pada perasaan menyenangkan yang muncul ketika menjadi aktif dan daripada proses pembakaran kalori yang didapat dari olahraga tersebut.

10. Perhatikan Kesehatan

Makan camilan atau makanan tertentu sesekali tidak akan menaikkan berat badan atau menyebabkan masalah kesehatan. Apa yang Anda makan secara konsisten dari waktu ke waktu yang penting. Memilih makanan yang rasanya enak dan menyehatkan tubuh adalah hal yang penting.


Manfaat Intuitive Eating

Ilustrasi Makan di Malam Hari Credit: freepik.com

Menurut Hartley, makan intuitif telah terbukti memiliki manfaat kesehatan fisik dan emosional, yaitu:

-Peningkatan kadar kolesterol

-Tingkat makan emosional dan tidak teratur yang lebih rendah

-Citra tubuh yang lebih baik-Nilai diri yang lebih tinggi

-Penurunan stres

-Peningkatan metabolisme

-Tingkat kepuasan yang lebih tinggi.

Dalam sebuah tinjauan terhadap 24 studi yang meneliti efek psikososial makan intuitif pada wanita dewasa, makan intuitif dikaitkan dengan hasil positif berikut:

-Makan lebih teratur

-Citra tubuh yang lebih positif

-Fungsi emosional yang lebih besar

Studi lain yang dipublikasikan dalam Journal of Eating Behaviors membandingkan diet ketat dan makan intuitif di antara sampel kelompok besar pria dan wanita.

Studi ini menemukan bahwa makan intuitif secara unik dan konsisten menurunkan tingkat gangguan makan dan masalah citra tubuh.

Peserta yang menerapkan model makan intuitif memiliki tingkat apresiasi tubuh yang tinggi. Studi ini juga mendukung makan intuitif dengan mencatat penekanan khusus soal menerima bentuk tubuh apa adanya dan memberantas pikiran tidak sehat seputar makanan dan makan.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya