Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi memamerkan hasil kerjanya selama 8 tahun berjalan memimpin Indonesia. Salah satu hal yang disampaikan adalah capaian pembangunan infrastruktur.
"Setelah 8 tahun kita bekerja keras membangun negara kita Indonesia, membangun jalan-jalan nasional bai di dalam Jawa maupun di luar Jawa, membangun jalan tol baik di Jawa maupun di luar Jawa dan juga jalan-jalan kecil di desa, jembatan-jembatan kecil di desa lewat dana desa," kata Jokowi dalam acara relawan Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022).
Selain itu, pemerintah juga telah membangun airport-airport baru dan pelabuhan-pelabuhan di luar Pulau Jawa. Menurut Jokowi semua pembangunan tersebut sangat diperlukan untuk bersaing dengan negara lain.
Baca Juga
Advertisement
"Semua itu diperlukan, di Jawa maupun di luar jawa sangat-sangat diperlukan sebagai fondasi untuk bersaing dengan negara-negara lain," ungkapnya.
"Tidak mungkin kita bersaing dengan negara-negara lain kalau jalannya becek, bener? Tidak mungkin kita bersaing dengan negara lain kalau kita tidak punya airport di provinsi-provinsi yang kita miliki benar?" tambah Jokowi.
Mantan Wali Koto Solo ini melanjutkan, dengan pembangunan infrastruktur itu rakyat menjadi terbantu. Misalnya lebih mudah membawa produk-produk UMKM-nya atau hasil pertanian.
"Dengan infrastruktur itulah rakyat diberi kemudahan untuk membawa produk-produknya, petani bisa membawa padinya dari desa ke kota, nelayan bisa menjual ikannya dari desa ke kota karena ada infrastruktur. Setuju ndak?" tanya Jokowi lagi.
Masih kesempatan yang sama, Jokowi juga menyebut bahwa kepemimpinan global Indonesia saat ini tengah berada di titik puncak. Menurutnya hal tersebut patut disyukuri. Dibuktikan dengan berhasil menjadi jembatan dari negara-negara yang berselisih pada gelaran Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 lalu.
Jokowi mengatakan, pada saat KTT G20, Indonesia bisa diterima oleh berbagai pihak.
"Saat G20 Indonesia juga berhasil menjadi jembatan dari negara-negara yang saling berselisih. Kita berada di tengah bisa jadi jembatan, bisa diterima dari sini, dari sana, sebelah kanan kiri," kata Jokowi.
Kepala negara mengungkap, negara- besar tidak kuat menahan gejala resesi global. Tetapi, dengan kewaspadaan yang baik, Indonesia bisa bertahan dan angka pertumbuhan ekonomi naik diangka 5,72 persen.
"Alhamdulilah kita patut bersyukur. Ini kita tidak sombong, tapi kita dipuji di mana-mana," ucap Jokowi.
Jokowi: Pemimpin Indonesia Sadar Keberagaman di Tanah Air
Selain itu, dihadapan para relawannya, Jokowi juga menitipkan sederet pesan kepada masyarakat dalam memilih seorang pemimpin. Pertama, Jokowi menyebut bahwa pemimpin Indonesia harus menyadari keberagaman yang ada di Tanah Air. Karena Indonesia adalah bangsa besar yang memiliki bermacam-macam suku.
"Indonesia adalah negara besar, indonesia adalah bangsa besar, buat saya. Buat saya ini prinsip yang paling penting mengelola negara seperti Indonesia. Pemimpinnya seperti apa? Pemimpin Indonesia harus menyadari mengenai keberagaman Indonesia," kata Jokowi di acara relawan Nusantara Bersatu, Sabtu.
"Karena kita ini macam-macam karena kita beragam, berbeda-beda semua, suku kita memiliki 714 suku berbeda-beda," sambungnya.
Kepala negara menuturkan, Indonesia memiliki lebih dari 1.300 bahasa daerah. Agama yang diyakini masyarakat Indonesia juga berbeda-beda.
"Oleh sebab itu pemimpin itu sekali lagi harus menyadari keberagaman Indonesia," kata Jokowi.
Advertisement
Indonesia Bangsa yang Besar
Lebih lanjut, Jokowi melanjutkan, Indonesia adalah bangsa besar dengan mampu berdiri tegak. Dia yakin, bangsa Indonesia bertekad kuat tanpa mengeluh.
"Tanpa lelah, tanpa menyerah, jangan dikit-dikit mengeluh, jangan dikit-dikit mengeluh, bukan bangsa pekerja keras namanya. Setuju? Semuanya harus bekerja keras setuju? semua harus bekerja keras tanpa lelah tanpa menyerah setuju?" ucap Jokowi.
Muhammad Genantan Saputra/Merdeka