Liputan6.com, Aracruz - Penembakan kembali terjadi di AS. Kali ini melanda sejumlah sekolah dan menelan korban jiwa.
"Sedikitnya tiga orang tewas dan 11 lainnya cedera pada Jumat 25 November 2022 setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke dua sekolah di negara bagian Espirito Santo, Brasil," menurut pihak berwenang setempat seperti dikutip dari CNN, Sabtu (26/11/2022).
Advertisement
Serangan itu terjadi di kota kecil Aracruz, 50 mil sebelah utara ibu kota negara bagian, Vitoria.
Tersangka penembak – yang terlihat dalam rekaman keamanan membawa senjata semi-otomatis, mengenakan pakaian militer dan penutup wajah – telah ditangkap oleh polisi.
Kendati demikian tersangka penembakan massal itu belum diidentifikasi oleh pihak berwenang, tetapi media lokal, termasuk afiliasi CNN CNN Brasil, telah melaporkan individu tersebut berusia 16 tahun.
Gubernur Espirito Santo Renato Casagrande, dalam sebuah posting Twitter hari Jumat, membenarkan "tim keamanan mengejar penyerang yang dengan pengecut menyerang dua sekolah di Aracruz."
"Saya menyatakan tiga hari berkabung resmi sebagai tanda kesedihan atas kerugian yang tidak dapat diperbaiki. Kami akan terus menyelidiki alasannya dan, segera, kami akan mendapatkan klarifikasi baru," sembung utas tersebut.
Gubernur Casagrande mengatakan serangan itu terjadi di Primo Bitti State School dan Praia de Coqueiral Educational Center.
Berbicara kepada media, Menteri Keamanan Publik Brasil Marcio Celante mengatakan polisi yakin tersangka bertindak sendiri berdasarkan video keamanan, namun mengakui penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk memastikan rincian lebih lanjut tentang insiden tersebut.
Kronologi Singkat
Celante juga mengungkapkan beberapa hal yang ditunjukkan oleh video keamanan tersebut. Kronologi singkat detik-detik penembakan massal terekam dari rekaman tersebut.
"Tindakan kriminal pertama adalah masuk ke sekolah dengan merusak gembok. Dia memiliki akses ke ruang guru," kata Celante, menambahkan bahwa "setelah itu, dia pindah ke sekolah lain, di mana dia mengakibatkan lebih banyak korban."
Presiden terpilih Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, menyebut insiden itu sebagai "tragedi yang tidak masuk akal".
"Dengan sedih saya diberitahu tentang serangan di sekolah Aracruz di Espirito Santo. Solidaritas saya untuk keluarga para korban dalam tragedi absurd ini,'" cuit Lula.
"Dukungan saya untuk Gubernur Casagrande dalam menyelidiki kasus ini dan menghibur masyarakat di sekitar dua sekolah yang terkena dampak," tambah Lula.
Menteri Brasil Victor Godoy juga bergabung dengan rekan-rekan pemerintahnya dalam mengungkapkan simpatinya.
"Belasungkawa saya kepada orang tua, kerabat, dan karyawan Sekolah Dasar dan Menengah Negeri Primo Bitti dan Pusat Pendidikan Praia de Coqueiral, di Aracruz. Saya menyerahkan catatan penolakan saya atas manifestasi kekerasan ini," tulis Godoy di Twitter.
Advertisement
Pelaku Disebut Mantan Murid dengan Senjata Milik Ayahnya
Laporan NBC News kata pihak berwenang menyebut, seorang mantan siswa yang bersenjatakan pistol semi-otomatis dan mengenakan rompi antipeluru menembak mati tiga orang dan melukai 13 lainnya pada Jumat setelah menerobos masuk ke dua sekolah di Brasil tenggara.
"Penembakan itu terjadi di sebuah sekolah umum dengan siswa sekolah dasar dan menengah dan sebuah sekolah swasta, keduanya terletak di jalan yang sama di kota kecil Aracruz di negara bagian Espirito Santo," kata sekretariat keamanan publik negara dalam sebuah pernyataan. "Dua guru dan seorang siswa tewas."
Rekaman kamera keamanan menunjukkan penyerang mengenakan rompi antipeluru dan menggunakan pistol semi-otomatis untuk serangan itu, kata sekretaris keamanan publik Espirito Santo Márcio Celante dalam sebuah video yang disediakan oleh kantor pers sekretariat.
Casagrande mengatakan senjata itu milik ayah mantan siswa itu, seorang perwira polisi militer.
Kira-kira empat jam kemudian, penembak, yang diidentifikasi sebagai anak laki-laki berusia 16 tahun yang pernah belajar di sekolah umum, ditangkap oleh polisi, kata Gubernur Espirito Santo Renato Casagrande. Pihak berwenang tidak merilis nama tersangka.
Guru dan Murid Terluka
Laporan NBC menyebut bahwa selain korban jiwa, 13 orang terluka, termasuk sembilan instruktur, kata Celante, yang mencatat bahwa di sekolah umum, penembak mendapatkan akses ke ruang guru setelah membuka kunci.
Enam orang yang terluka, termasuk dua anak, masih dirawat di rumah sakit pada Jumat sore.
Penembakan di sekolah jarang terjadi di Brasil, tetapi telah terjadi dengan frekuensi yang lebih besar dalam beberapa tahun terakhir.
Advertisement