Liputan6.com, Majene - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Akmal Malik menggelar Rapat Koordinasi Data Desa Presisi (DDP). Rapat tersebut dilakukan bersama jajaran Pemerintah Kabupaten, Majene, kepala desa dan lurah se-Kabupaten Majene, di Aula Pemkab Majene.
Akmal berbagai pengalaman terkait sulitnya menjadi kepala desa terdahulu saat berhadapan dengan persoalan data. Mengingat pada saat itu belum ada program Data Desa Presisi. Dia meminta seluruh kepala daerah di Majene, baik kepala desa, bupati, dan gubernur menyamakan data sehingga tidak menimbulkan permasalahan.
"Akhirnya kita berdiskusi dengan IPB dan kita dapat yang namanya Data Desa Presisi. Tujuannya agar desa dapat mengatasi masalah yang dihadapi berbasis data," kata Akmal Kamis (10/11/22).
Baca Juga
Advertisement
"Sehingga kita ingin menyatukan data yang sama, agar dapat melahirkan kebijakan yang tepat," tambahnya.
Akmal menjelaskan dengan Data Desa Presisi, nantinya akan didapatkan data yang akurat, sekaligus dapat diukur keakuratannya. Bahkan, data ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengetahui potensi desa.
"Dengan data presisi bapak akan tau berapa jumlah pohon yang ada di Desanya. Saya hanya ingin memberikan pelajaran untuk Indonesia,"ucap Akmal.
Akmal berharap seluruh pihak baik dari pemerintah desa, kelurahan dan Pemerintah Kabupaten Majene dapat mendukung dan mempersiapkan data yang dibutuhkan.
"Saya memulai dari Sulbar, dan kita ingin data ini menjadi solusi," paparnya.
Sedangkan, Wakil Bupati Majene, Arismunandar berharap Data Desa Presisi yang dihasilkan ke depannya dapat membuat program dan kegiatan menjadi lebih baik guna mewujudkan Majene yang maju dan religius.
"Data Desa Presisi akan sangat membantu Pemkab Majene dalam membuat program demi kesejahteraan masyarakat," tutup Arismunandar.