Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Islam Nusantara Foundation, Said Aqil Siroj, menyampaikan pidato kebudayaan yang bertema Spirit Islam Nusantara untuk Peradaban Dunia. Menurut Kiai Said, Indonesia adalah salah satu negara kuat dan mampu menjawab tantangan global di tengah ancaman resesi, krisis pangan dan energi yang nyata.
"Indonesia mampu mandiri, berdaulat, adil dan makmur serta menjadi center of gravity dunia (pusat gravitasi dunia), Indonesia harus mampu menjadi penyangga Peradaban Dunia," kata Kiai Said usai melakukan prosesi pengukuhan kepada Pimpinan Pusat HISMINU, Lajnah Dakwah Islam Nusantara (LADISNU), dan Perkumpulan Penggerak Pemakmuran Masjid Indonesia (P3MI) di Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu (28/11/2022).
Advertisement
Kiai Said optimis, hal itu bukan sesuatu yang mustahil untuk Indonesia. Kuncinya, dengan konsolidasi, memiliki kedaulatan di bidang pangan dan konservasi dalam hal energi. Maka, Bumi Pertiwi diyakini mampu memakmurkan rakyatnya demi kehidupan yang bermaslahat.
"Optimalisasi sumberdaya yang miliki, dengan kemauan yang kuat untuk mewujudkan "Indonesia Hebat" dan mengesampingkan kepentingan pribadi atau kelompok, serta melakukan kerja-kerja Kebangsaan secara Berjamaah," yakin dia.
Selain membangun optimisme, Kiai Said juga mendorong kepada pemangku kepentingan, baik mereka yang duduk sebagai eksekutif, legislatif dan yudikatif agar bisa lebih berpihak kepada kepentingan umat. Dia meminta, kselamatan rakyat ada di atas segalanya dan menjadi prioritas utama.
"Sebab segala bentuk pelanggaran, penyelewengan dan kecerobohan yang merugikan rakyat bangsa dan negara, harus diusut tuntas dan ditegakkan seadil adilnya," minta dia.
Berbenah
Kiai Said percaya, pembiaran kesalahan yang berkelanjutan akan menyengsarakan warga bangsa dan membahayakan masa depan negara. Oleh karena itu, dia mendesak seluruh pihak wajib berbenah diri, segera menghimpun semua kekuatan dan kecerdasan, menggalang solidaritas dan kebersamaan untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri berdaulat adil dan Makmur.
"Melalui pemihakan pada issu iussu strategis local, nasional dan internasional, dalam visi kemanusiaan, kebangsaan dan keberagaman yang ramah, Spirit Islam Nusantara dapat dijadikan sebagai lokomotif kemajuan peradaban Indonesia dan Dunia," dia menandasi.
Advertisement