Liputan6.com, Jakarta Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengungkapkan Pemerintah Finlandia dan Pemerintah Spanyol berminat bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk terlibat dalam pembangunan IKN Nusantara.
"IKN menyambut baik negara-negara yang ingin bekerja sama membangun Nusantara," kata Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dikutip dari Antara, Sabtu (26/11/2022)
Advertisement
Bambang menambahkan, sebelumnya sudah ada beberapa negara yang menyatakan ingin bekerja sama seperti Korea dan Arab Saudi.
"Kami terbuka bagi investor mana pun untuk bekerja sama dalam sektor tertentu," katanya.
Pemerintah Finlandia dan Spanyol bertemu dengan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono untuk membahas kerja sama pembangunan IKN.
Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor otorita itu, Kepala Otorita didampingi Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ali Berawi, dan Sekretaris Otorita Achmad Jaka Santos Adiwijaya.
Kedua negara tersebut menyatakan ingin bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk terlibat dalam pembangunan IKN.
Hadir mewakili Finlandia Wakil Menteri Luar Negeri Bidang Perdagangan Internasional Kementerian Luar Negeri Finlandia Nina Vaskunlahti, Duta Besar Finlandia untuk Indonesia Pekka Kaihilahti, dan 12 perwakilan perusahaan dari Business Finlandia, di antaranya dari Betolar, KONE, dan Wärtsilä.
Dalam kesempatan itu, masing-masing perusahaan menjelaskan bagaimana bagaimana mereka dapat berkontribusi untuk pembangunan IKN.
Sementara itu, dalam pertemuan dengan Spanyol dihadiri oleh Duta Besar Spanyol Francisco Aguilera dan Atase Perdagangan Spanyol Jose Angel Molero Gonzalez.
"Kami juga memindahkan ibu kota kami di masa lalu, dan kami berharap dapat berkontribusi pada proyek IKN," ujar Aguilera.
Aguilera juga menambahkan bahwa Spanyol ahli dalam hal teknik dan juga keuangan.
Kementerian PUPR Tawari Brunai Darussalam Investasi di IKN
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menerima kunjungan Pengiran Muda Abdul Qawi dari Brunai Darussalam di Kampus PUPR, Kamis (24/11/2022). Pertemuan tersebut membahas potensi kerja sama antara Indonesia dan Brunai Darussalam di bidang infrastruktur.
Sekjen Zainal Fatah mengatakan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR sangat terbuka kepada Brunai Darussalam untuk menjajaki kerja sama berbagai sektor infrastruktur melalui skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU), baik untuk proyek KPBU solicited (diprakarsai pemerintah) maupun unsolicited (tidak diprakarsai pemerintah).
Salah satunya kerja sama dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur dengan mengedepankan inovasi teknologi baru terutama untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.
“Sekarang kami sedang membangun IKN di Kalimantan. Kami sangat terbuka untuk menerima investor dari Brunai Darussalam untuk mendukung pembangunan IKN. Sekarang kami sedang siapkan basic infrastruktur yang ditargetkan selesai pada Semester I tahun 2023,” kata Zainal Fatah.
Kementerian PUPR sudah memulai pembangunan infrastruktur dasar di IKN sejak awal September 2022 lalu, di antaranya pembangunan jalan tol dan jalan nasional, penyediaan air baku, rumah untuk pekerja konstruksi IKN, serta penyiapan lahan siap bangun (land development).
Pada kesempatan tersebut, Sekjen Zainal Fatah juga menawarkan proyek-proyek infrastruktur yang memiliki potensi investasi besar melalui skema KPBU.
Advertisement
Potensi
Seperti 14 proyek dalam persiapan senilai Rp130 triliun (pembangunan hunian vertical Spuur Karawang) dan 16 proyek memasuki tahap transaksi senilai Rp201,68 triliun di antaranya penyediaan infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Bendungan Bintang Bano di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan SPAM Regional Ir. H Djuanda.
Zainal Fatah berharap pertemuan dan forum hari ini dapat memperkuat kerjasama bilateral yang sudah terjalin dengan baik antara Indonesia dengan Brunai Darussalam, sehingga dapat merealisasikan harapan-harapan kedua negara terhadap pengembangan infrastruktur di Indonesia.
“Kedepan bisa kita komunikasikan lebih intensif dengan Duta Besar tentang apa saja yang mungkin bisa kita kerjakan bersama. Kami akan mendorong dan kami berusaha menyediakan ekosistem yang lebih baik untuk investasi,” kata Zainal Fatah.
Hadir dalam pertemuan, Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Investasi Dadang Rukmana, Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya Riono Suprapto, Direktur Bina Teknik Ditjen Sumber Daya Air Muhammad Rizal, dan Direktur Pengembangan Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Pembiayaan, Ditjen Pembiayaan Infrastruktur PUPR Agus Sulaeman.