Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan pihaknya sudah mendatangi langsung korban gempa Cianjur yang mengungsi di kandang kambing. Menurut dia, tempat tersebut lebih nyaman buat mereka mengungsi.
"Media memberitakan pengungsi mengungsi di kandang kambing. Kami langsung kesana, ternyata memang tempatnya itu dengan rumahnya lebih nyaman, tapi kan kita orang timur masa manusia mengungsi di tempat kambing," jelas Suharyanto dalam konferensi pers di Youtube BNPB, Minggu (27/11/2022).
Dia mengatakan bahwa BNPB telah membangun tenda yang lebih layak di lokasi tersebut. Sehingga, bisa lebih nyaman untuk ditinggali oleh pengungsi gempa Cianjur.
"Akhirnya kita bangun tenda disitu di sebelahnya yang lebih bagus, lebih represntatif," ujarnya.
Baca Juga
Advertisement
Suharyanto menyampaikan bahwa awalnya masyarakat tak mau pindah ke tenda pengungsian. Namun, mereka akhirnya mengikuti dengan syarat kegiatan memasak dilakukan di sekitar kandang kambing.
"Semula masyarakat enggak mau pindah ke tenda itu, tetapi setelah dibujuk mereka mau dengan catatan masak masih di sekitaran kandang kambing itu. Itu adalah win-win solusi," jelas dia.
Di sisi lain, dia mengatakan total ada 73.874 orang yang mengungsi pasca gempa Cianjur. Suharyanto menuturkan mereka tersebar di 305 titik pengungsian di Kabupaten Cianjur.
"Ada 305 titik pengungsian, 183 terpusat ini kekuatan yang mengungsi diatas 25 orang. 142 titik-titik pengusngsian mandiri dibawah 25 orang," tutur Suharyanto.
Prioritaskan Pelayanan Kesehatan
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyatakan pihaknya akan memprioritaskan pelayanan kesehatan termasuk psikososial dan pencarian serta evakuasi korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.
"Pelayanan kesehatan warga terdampak yang tersebar maupun di pos pengungsian termasuk dalam prioritas penanganan selama masa tanggap darurat," kata Abdul Muhari melalui keterangan tertulis di Cianjur, Jawa Barat, Minggu (27/11/2022).
Enam+01:16VIDEO: Dikejar Petugas Transjakarta, Pria ini Loncat dari Jalan Layang Abdul menuturkan Pos komando juga menetapkan prioritas penanganan terhadap pencarian dan evakuasi korban hilang serta pemenuhan kebutuhan dasar para penyintas.
Salah satu penyintas gempa Cianjur bernama Iis mengungkapkan, petugas memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada para warga terdampak musibah.
“Setiap pagi petugas kesehatan melakukan pemeriksaan kepada para pengungsi disini,” ujar Iis yang tinggal di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat. Dilansir dari Antara.
Iis menuturkan petugas gabungan melayani pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi pengungsi yang sakit.
Iis juga menambahkan, para pengungsi juga bergotong royong membangun gudang untuk menampung bantuan logistik serta pemenuhan air bersih bagi korban terdampak gempa Cianjur.
Advertisement
Penampungan Air Bersih
Sebanyak dua penampungan air bersih berukuran 530 liter per hari disalurkan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan aktivitas warga terdampak.
Selanjutnya, Iis menambahkan, terdapat 100 orang termasuk 30 anak yang menempati tenda pengungsian tersebut di sekitar Desa Gasol.
Namun, Iis mengungkapkan, pengungsi terutama perempuan dan anak-anak membutuhkan kasur, matras dan selimut karena cuaca dingin disertai guyuran hujan di wilayah Cianjur.
Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Cugenang, Hari menyebutkan, sampai saat ini penyaluran bantuan logistik masih dilakukan menggunakan sepeda motor trail.