Liputan6.com, Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar memastikan masyarakat boleh menggunakan talangan dana desa untuk penanggulangan gempa di Cianjur. Selanjutnya pinjaman tersebut dapat dibayar dengan dana desa yang cair pada tahun berikutnya.
Hal ini sebagaimana telah diatur dalam Permendes PDTT Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Proritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022.
"Sudah lama ada regulasi yang memberikan ruang yang cukup fleksibel bagi pemanfaatan dana desa untuk bencana. Bahkan pinjam dana talangan pun dibolehkan," tegas menteri yang akrab disapa Gus Halim ini saat meninjau lokasi gempa di Cianjur, Minggu (27/11/2022).
"Misalnya kayak gini, dana desa kan sedang tidak ada karena akhir tahun. Diperbolehkan pinjam karena sesuai regulasi yang diatur. Ketika nanti dana desanya cair bisa digunakan untuk bayar dana talangan. Sangat mungkin, sangat bisa," imbuhnya.
Baca Juga
Advertisement
Seperti diketahui, terjadi gempa di Cianjur dengan kekuatan Magnitudo5.6 pada Senin, 21 November lalu. Data BNPB menunjukkan 318 korban meninggal, 14 orang belum ditemukan, dan 7.729 orang mengalami luka-luka. Insiden ini juga mengakibatkan rumah serta fasilitas umum rusak.
Terkait dengan hal tersebut, ada kemungkinan dilakukannya relokasi rumah warga yang lahannya dianggap tidak aman untuk dihuni. Namun demikian, hal ini menunggu penilaian oleh pihak terkait.
"Kalau kondisi gempa, lahannya itu masih dinyatakan aman ya kembali. Tetapi ketika sudah tidak bisa dipertahankan ya direlokasi," ungkap Mantan Ketua DPRD Jatim ini.
Lebih lanjut Gus Halim meminta kepada seluruh warga terdampak gempa untuk bersabar dan memastikan tempat pengungsian yang ditempatinya aman. Ia memastikan bahwa pemerintah tengah berupaya mencari solusi atas bencana ini.
"Pemerintah akan terus berusaha menyelesaikan dan mencairkan solusi terbaik masalah ini. Tidak ada satupun yang berhenti mulai dari pak Presiden semua jajaran pemerintah provinsi dan daerah membantu dalam menyelesaikan bencana ini," tegasnya.
Selama kunjungan berlangsung, tampak rumah warga yang hancur akibat gempa Cianjur. Oleh karenanya warga menempati tenda-tenda yang tersedia serta memanfaatkan dapur umum untuk makan sehari-hari dengan bantuan dari berbagai sumber.
321 Orang Meninggal
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan bahwa korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bertambah menjadi 321 orang. Hal ini sesudah ditemukannya 3 jenazah saat proses evakuasi.
"Hari ini ditemukan 3 jenazah. Sehingga di catatan kita semua, berarti dengan ditemukan 3 ini sampai hari ini yang meninggal dunia 321 orang," kata Suharyanto dalam konferensi pers di Youtube BNPB, Minggu (27/11/2022).
Sementara itu, kata dia, ada 11 korban gempa Cianjur yang masih dinyatakan hilang. Adapun korban luka berat yang saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit 108 orang.
"Luka berat yang sampai hari ini masih dirawat di seluruh rumah sakit, baik di Kabupaten Cianjur sudah dirujuk di RS-RS lain terdata 108 orang," kata dia.
"Ini di luar ada penyakit-penyakit setelah mengungsi. Ini sudah juga dievakuasi di fasilitas kesehatan terdekat," kata Suharyanto.
Di sisi lain, dia mengatakan total ada 73.874 orang yang mengungsi setelah kejadian gempa Cianjur. Suharyanto menuturkan, mereka tersebar di 305 titik pengungsian di Kabupaten Cianjur.
"Ada 305 titik pengungsian, 183 terpusat ini kekuatan yang mengungsi di atas 25 orang. 142 titik-titik pengungsian mandiri di bawah 25 orang," tutur dia.
Advertisement