145 Jenazah Korban Gempa Cianjur Teridentifikasi, Ini Identitas 5 yang Terbaru

Jumlah korban meninggal gempa Cianjur, Jawa Barat, yang teridentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri ada 145 jenazah pada Minggu 27 November 2022 sore.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 27 Nov 2022, 21:40 WIB
Tim gabungan melakukan pencarian korban gempa Cianjur di kawasan Cugenang yang longsor, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Hingga siang ini, menurut Menko PMK Muhadjir Effendy korban meninggal akibat gempa Cianjur mencapai 162 orang. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Jumlah korban meninggal gempa Cianjur, Jawa Barat, yang teridentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri ada 145 jenazah pada Minggu 27 November 2022 sore.

Lima jenazah di antaranya, teridentifikasi oleh tim DVI Polri sejak Sabtu 26 November 2022 hingga hari ini, Minggu (27/11/2022).

"Sejak Sabtu sore kemarin sampai hari ini, Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi lima jenazah lagi," kata Karo Dokpol Pusdokkes Polri Brigadir Jenderal Pol dr A Nyoman Eddy Purnama Wirawan, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, Kabupaten Cianjur, seperti dilansir Antara, Minggu.

Kelima jenazah korban gempa Cianjur tersebut ialah PM 062/22/CJR 132, teridentifikasi sebagai Meli, perempuan, 19 tahun, warga Kampung Cijedil, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Jenazah Meli berhasil diidentifikasi berdasarkan catatan medis dan properti.

Jenazah yang kedua PM 0622/CJR/138 teridentifikasi sebagai Ruslan, 32 tahun warga Kampung Cijedil, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Juga berhasil diidentifikasi berdasarkan catatan medis dan properti.

Jenazah yang ketiga PM 0662/CJR/143 teridentidikasi yakni Idrus Salam, perempuan 26 tahun, Desa Mangunkerta, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Jenazah Idrus berhasil diidentifikasi berdasarkan sidik jari, catatan medis dan properti.

Jenazah yang keempat PM 0622/CJR/144 teridentifikasi sebagai Kamaludin, laki-laki, usia 69 tahun Kampung Cijedil, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Jenazah Kamaludin berhasil diidentifikasi tim DVI Polri dari catatan medis dan properti.

Jenazah PM 0622/CJR/146 teridentifikasi sebagai Udin, laki-laki, 57 tahun Kampung Cijedil, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang berhasil diidentifikasi dari sidik jari, catatan medis dan properti.


11 Orang Masih Hilang

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan bahwa 11 korban gempa Cianjur Jawa Barat, masih dinyatakan hilang. Hal ini menyusul ditemukannya tiga jenazah sehingga jumlah korban meninggal dunia bertambah 321 orang.

"Sehingga di catatan kita semua berarti dengan ditemukan 3 (jenazah) ini sampai hari ini meninggal dunia menjadi 321 orang. Kemudian hilang kemarin disampaikan 14 (orang), ditemukan 3 (jenazah), berarti mashih ada 11 korban yang masih dinyatakan hilang," kata Suharyanto dalam konferensi pers di Youtube BNPB, Minggu (27/11/2022).

Sementara itu, 108 korban gempa Cianjur yang mengalami luka berat masih menjalani perawatan di rumah sakit. Mereka dirawat di rumah sakit di Kabupaten Cianjur dan beberapa dirujuk ke sejumlah rumah sakit provinsi lain.

"Ini di luar ada penyakit-penyakit setelah mengungsi. Ini sudah juga dievakuasi di fasilitas kesehatan-fasilitas kesehatan terdekat," ujar dia.


Bukan Bencana Nasional

Tim SAR gabungan mengerahkan alat berat saat mencari korban yang tertimbun longsor akibat gempa bumi di kawasan Cibeureum, Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Hingga hari kedua, ditemukan tujuh korban meninggal dari dugaan 30 warga yang tertimbun longsor akibat gempa bumi kemarin. (merdeka.com/Arie Basuki)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,6 di Cianjur, Jawa Barat merupakan bencana daerah, bukan bencana nasional. Maka dari itu, kepala daerah akan memegang komando secara penuh di lapangan.

"Bencana ini walaupun masif, walaupun dampaknya sangat besar, tapi ini tetap bencana daerah. Bukan bencana nasional," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi persnya, Minggu (27/11/2022).

Suharyanto mengatakan, mulai Senin (28/11/2022), segala penanganan pascagempa dikendalikan secara penuh oleh bupati Cianjur.

"Ketentuannya adalah kalau bencana daerah, sesuai surat edaran Menteri Dalam Negeri tanggal 16 Februari 2019 dan itu berdasarkan instruksi Bapak Presiden, kalau bencana daerah Itu otomatis Pak Bupati menjadi komandan satgas dibantu wakilnya adalah komandan Kodim dan Kapolres," jelas Suharyanto.


Estafet Kendali ke Bupati

Tidak hanya itu, Suharyanto mengatakan untuk di awal penanganan dampak gempa, pemerintah pusat berperan langsung untuk membantu warga Cianjur.

"Sekarang memang dipegang pusat, itu karena tahap-tahap awal kita ingin membantu sepenuhnya pemerintah daerah dan masyarakat di Cianjur dengan semaksimal mungkin. Tapi tentu ini tidak bisa seterusnya," tambah Suharyanto.

Adapun yang akan menjadi tanggung jawab penuh bupati Cianjur adalah mengurus pencarian dan pertolongan korban gempa Cianjur, penanganan pengungsi dan evakuasi, termasuk mengurus bangunan-bangunan rusak.

"Mulai besok Bapak Bupati akan memegang kendali penuh terkait pelaksanaan tugas di lapangan. Kami dari pusat tetap mendampingi, tetap akan memberikan bantuan secara optimal," kata Suharyanto.

Infografis Korban Gempa Bumi Cianjur Jawa Barat Magnitudo 5,6 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya