Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Politik Khoirul Umam mengatakan, konsolidasi Relawan Jokowi yang terpusat di Stadion GBK, dapat dimaknai sebagai manuver politik untuk mengokohkan framing narasi pentingnya mengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Advertisement
Menurut dia, manuver yang dijalankan oleh jaringan non-partai itu merupakan upaya cipta kondisi yang diharapkan bisa memunculkan gelombang dukungan rakyat pada titik tertentu.
"Konsolidasi relawan ini juga diharapkan bisa mempengaruhi atau bahkan mendikte keputusan partai politik yang memiliki hak konstitusional sebagai pengusung Capres,” kata Umam dalam keterangan pers diterima, Senin (28/11/2022).
Selain itu, sambung Umam, acara di GBK tampaknya bukan semata dijalankan oleh jaringan relawan, tetapi strategi politik yang sebenarnya diorkestrasi oleh pihak-pihak di lingkaran Joko Widodo itu sendiri.
Bukan tanpa alasan, pria yang juga berprofesi sebagai Dosen Ilmu Politik & International Studies, Universitas Paramadina Jakarta ini memberi bukti dengan kehadiran Jokowi di tengah-tengah acara.
Hal ini seolah mengkonfirmasi bahwa dirinya memang betul-betul merestui dan mendukung manuver politik tersebut. Bahkan, Jokowi menyampaikan pesan simbolik yang terlalu vulgar terkait dukungannya pada Ganjar meskipun ia berusaha kaburkan dengan istilah Capres ‘berambut putih’,” jelas dia.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) ini pun yakin, acara konsolidasi relawan di GBK kemarin merupakan operasi politik lanjutan pasca pendeklarasian Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang konon juga diorkestrasi oleh Jokowi untuk memuluskan jalan Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024 mendatang.
Meski demikian, Umam melihat, manuver lingkaran Jokowi seolah tengah menantang pesan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam Rakernas PDIP pada Juni lalu. Sebab, tampak jelas ada inkonsistensi yang dilakukan oleh mereka.
"Megawati telah memperingatkan dan melarang secara keras para kadernya untuk bermanuver terkait Pencapresan 2024. Bahkan barisan Dewan Kolonel yang tak lain adalah para pendukung Puan Maharani, yang notabene anak biologis dan anak ideologis Megawati sendiri, telah ditertibkan secara tegas,” urai dia.
Umam percaya, konsolidasi Relawan Jokowi dan pesan Capres “berambut putih” di GBK merupakan langkah “off-side” yang seolah tidak memperdulikan pesan amanat Megawati di Rakernas PDIP melalui kerumunan massa pendukung Jokowi.
"Ini seolah ingin menunjukkan dirinya punya pengaruh dan kekuatan jaringan yang tidak kalah mapan dan mengakar dibanding PDIP. Karena itu, reaksi keras Sekjen PDIP Hasto terhadap Relawan Jokowi merupakan bentuk peringatan sekaligus perlawanan terhadap manuver pihak-pihak di sekitar Jokowi yang seolah ingin mendikte keputusan Megawati,” Umam menandasi.
Kode Jokowi Pemimpin Berambut Putih
Dalam pidatonya di Stadion GBK, Jokowi mengungkapkan ciri-ciri pemimpin yang memikirkan rakyat. Menurutnya, ciri pemimpin yang memikirkan rakyat dapat dilihat dari penampilan dan wajahnya.
"Perlu saya sampaikan pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari mukanya, itu kelihatan dari penampilannya, itu kelihatan," kata Jokowi.
Jokowi menyampaikan, pemimpin yang memikirkan rakyat memiliki banyak kerutan di wajahnya. Bahkan rambutnya sampai berwarna putih karena sibuk memikirkan rakyat.
"Banyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat, ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih, semua ada," kata Jokowi.
Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta masyarakat untuk berhati-hati dengan calon pemimpin yang mukanya mulus. Dia kembali menyebut, pilih pemimpin yang rambutnya putih.
"Saya ulang, jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya, kalau wajahnya cling bersih, tidak ada kerutan di wajahnya, hati hati, lihat juga lihat rambutnya, kalau rambutnya putih semua ini mikir rakyat ini," kata Jokowi.
Advertisement